Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:6; Rm. 8:4, 6, 11
Dalam Kolose 1 Paulus menyajikan satu wahyu yang dalam tentang
Kristus. Aspek pertama Kristus yang diungkapkan dalam pasal ini ialah Kristus
sebagai bagian orangorang kudus (ayat 12). Tanah permai dalam Perjanjian Lama melambangkan
Kristus sebagai bagian atau pusaka orang-orang kudus. Dalam pasal ini Paulus juga memperlihatkan
bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala
yang diciptakan, Kepala Tubuh, yang pertama bangkit dari antara orang mati, dan
persona yang di dalam-Nya seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal.
Paulus memulai pasal 2 dengan satu perkataan tentang
perjuangannya yang berat bagi orang-orang Kolose agar hati mereka terhibur,
sehingga mereka “memperoleh segala kekayaan
keyakinan yang penuh akan pengertian, dan pengenalan yang penuh akan rahasia
Allah, yaitu Kristus” (ayat 2 Tl.). Bilamana hati kaum saleh Kolose telah terhibur,
terasuh dan dihangatkan, barulah mereka dapat memiliki satu pengertian yang tepat
terhadap Kristus. Hal inilah yang memungkinkan mereka memiliki pengalaman yang sejati
terhadap Kristus. Orang-orang Kolose perlu satu hati yang terhibur dan pikiran
yang jernih supaya mereka memiliki pengenalan yang penuh akan Kristus yang telah
mereka terima; dan yang kemudian dari-Nya mereka telah diselewengkan. Kristus
ini, rahasia Allah, adalah persona yang di dalam-Nya tersembunyi segala harta
hikmat dan pengetahuan (ayat 3). Lagi pula, Dialah persona yang di dalam-Nya
berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan secara jasmaniah (2:9). Bila orang-orang Kolose
memiliki keyakinan penuh akan pengertian tentang Kristus yang almuhit ini, mereka
akan dapat berperilaku di dalam-Nya.
Kita telah menunjukkan bahwa kata (perilaku) dalam Kolose 2:6
berarti menempuh hidup, bertindak, bertingkah laku, serta membawa diri kita.
Persona yang di dalam-Nya kita berperilaku ialah Sang almuhit yang diwahyukan secara mendalam dalam
pasal pertama itu. Se-bagai persona yang demikian, Kristus adalah bagian
orang-orang kudus dan rahasia ekonomi Allah. Seperti halnya orang-orang Kolose,
kita pun perlu dianjuri untuk berperilaku di dalam Kristus yang adalah segala
sesuatu kita.
Paulus memiliki latar belakang yang kuat dalam Perjanjian Lama.
Ketika dia menulis Surat Kiriman seperti Roma, 1 Korintus, Galatia, Kolose, dan
Ibrani, dia pasti memiliki banyak ayat kitab Perjanjian Lama dalam benaknya,
dan banyak tulisannya berdasar pada Perjanjian Lama. Terutama, ketika Paulus
menulis Kitab Kolose, di hadapannya ada lukisan Tanah Kanaan. Dia sangat jelas bahwa
umat pilihan Allah dalam zaman Perjanjian Lama menikmati tanah permai sebagai
bagian mereka. Tidak hanya demikian, ia juga paham bahwa tanah permai adalah
segala sesuatu bagi mereka. Melalui tanah permailah mereka dapat menyembah
Allah dan membangun bait bagi kesaksian Allah dan bagi tempat kediaman-Nya yang
unik. Melalui tanah permailah kehendak Allah dapat digenapkan oleh bani Israel.
Paulus sepenuhnya memahami bahwa tanah permai bermakna sekali bagi umat pilihan
Allah, maka ketika dia menulis Surat Kiriman kepada orang-orang Kolose, dalam
benaknya tersirat gambar tanah permai. Sebab itu, jika kita ingin mengalami
Kristus yang almuhit seperti yang diwahyukan dalam kitab ini, kita perlu
memahami bahwa Kristus yang demikian dilambangkan oleh Tanah Kanaan. Kristus
yang dilambangkan oleh tanah permai ini adalah Allah Tritunggal yang telah
melalui proses menjadi Roh pemberi-hayat. Saya akui bahwa saya tidak
bosan-bosannya menekankan hal ini, sebab ini adalah amanat dan beban yang saya
terima dari Tuhan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment