Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:13-15, 20-22
Kita telah menunjukkan bahwa pada waktu Kristus disalibkan,
Allah telah melucuti atau menanggalkan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa.
Ketika Kristus disalibkan, pemimpin malaikat-malaikat jahat mencoba mengepung
Allah. Tetapi Allah justru menggunakan salib untuk melucuti malaikat-malaikat
tersebut. Inilah konsepsi Paulus dalam ayat-ayat ini.
Pada hakikatnya, salib Kristus adalah pusat alam semesta.
Setelah Allah menciptakan langit, bumi, dan laksaan benda dalam alam semesta,
satu penghulu malaikat memberontak, dan diikuti oleh banyak malaikat lainnya.
Penghulu malaikat ini telah menjadi Iblis dan pengikutpengikutnya menjadi
pemerintah-pemerintah, kuasa-kuasa, dan penguasa-penguasa jahat di udara. Pada
akhirnya, manusia yang diciptakan Allah itu jatuh dan berdosa. Pemberontakan
malaikat-malaikat dan kejatuhan manusia telah menempatkan Allah dalam situasi
yang sulit. Cara Allah untuk menanggulangi kesulitan itu ialah salib. Pertama-tama, Allah menjadi
manusia, dengan demikian Ia mengenakan sifat insani. Kemudian Kristus, Allah yang
berinkarnasi, naik ke salib, dan disalibkan. Selama hidup-Nya di bumi tiga puluh
tiga setengah tahun, Kristus telah berjalan dari palungan menuju salib. Sewaktu
Ia disalibkan, banyak hal yang terjadi. Di atas salib Allah telah menghukum
dosa dan manusia lama yang berdosa. Melalui salib, watak kita yang berdosa
telah diakhiri. Pada waktu Allah menghukum dosa dan manusia yang berdosa, Ia pun
memaku hukum Taurat di atas salib. Ketika Allah memaku hukum Taurat di atas
salib, malaikat-malaikat jahat juga hadir dan sangat aktif. Tetapi berdasarkan
ayat 15, Allah telah melucuti mereka melalui salib itu.
Kita telah menunjukkan bahwa menurut Kolose 2:15, Allah telah
melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa. Dari apakah atau dari manakah Ia melucuti mereka? Jika
kita ingin menjawab pertanyaan ini kita harus melihat bahwa ketika Kristus
berada di atas salib, Allah terus bekerja. Pada waktu itu, salib adalah pusat
alam semesta, Sang Juruselamat, dosa, Iblis, kita, dan Allah, semuanya hadir di
sana. Di sana Allah menghukum dosa dan memaku hukum Taurat di atas salib.
Sewaktu Ia melakukan hal ini, pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
mengepung Allah dan Kristus. Telah kita tunjukkan bahwa menurut tata bahasa
subyek dari ayat 13 hingga 15 adalah Allah, maka kata “Nya” dalam ayat 15 ditujukan
kepada Allah. Allah telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, memaku
ketentuan-ketentuan di atas salib, melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa,
menjadikan mereka tontonan umum, dan menang atas mereka. Tidak dapat
disangsikan, pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa itu mengerumuni
Kristus ketika Ia disalibkan. Allah dan Kristus sama-sama bekerja. Pekerjaan
Kristus ialah penyaliban-Nya, sedangkan pekerjaan Allah ialah menghukum dosa dan
segenap hal negatif, dan memaku hukum Taurat berikut ketentuan-ketentuannya di
atas salib. Pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa yang berkumpul
mengepung Allah dan Kristus bekerja pula. Jika mereka tidak mengerumuni dengan
ketatnya, bagaimanakah Allah dapat melucuti mereka? Kata “melucuti” menunjukkan bahwa mereka
sangat ketat, seketat pakaian kita dengan tubuh kita. Melalui melucuti
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, maka Allah telah menjadikan mereka
tontonan umum. Dengan terang-terangan Ia mempermalukan mereka dan beroleh
kemenangan atas mereka. Alangkah hebatnya peristiwa ini!
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 23
No comments:
Post a Comment