Hitstat

24 June 2014

Kolose - Minggu 13 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:16-18


Dalam Kolose 2:18 Paulus mengeluarkan sebuah peringatan kepada orang-orang beriman di Kolose: “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu (pahalamu) digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta mengagung-agungkan penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi (bersifat daging). ” Pengajar-pengajar bidah menilai orang-orang kudus tidak layak menyembah Allah secara langsung dan berpendapat bahwa mereka harus mendekati Dia melalui perantaraan para malaikat. Ini adalah menggagalkan orang-orang kudus dari pahala mereka, yaitu menghalangi mereka dari kenikmatan akan Kristus. Dalam Kristus, Pengantara kita satu-satunya, kita dapat menyembah Allah secara langsung.

Di Kolose ada orang-orang tertentu yang mendatangi kaum saleh, menghakimi dan mengecam mereka mengenai praktek-praktek yang khas. Seperti ditunjukkan dalam ayat 16, mereka menghakimi kaum beriman tentang makan dan minum, hari raya, bulan baru, dan hari Sabat. Ayat 18 meneruskan konsepsi yang diungkapkan dalam ayat 16. Di sini Paulus memberi tahu kita agar tidak membiarkan siapa pun menghakimi kita dengan tujuan menipu dan merampas. Semua orang yang berusaha menipu dan merampas Anda pertama-tama datang dengan suatu roh yang mengkritik untuk menunjukkan hal-hal yang menurut mereka salah atau keliru. Mereka mungkin mengkritik gereja atau ministrinya. Mereka mungkin bicara dengan kritis tentang sidang-sidang atau tentang partisipasi Anda dalam hidup gereja. Maksud kritik atau kecaman semacam itu ialah menipu Anda dan kemudian merampas Anda dengan merenggut Anda dari Kristus dan gereja. Arti merampas di sini ialah merampas dengan menghakimi dan mengecam atau mengkritik. Maksudnya ialah mengambil Anda dari pahala Anda, yakni kenikmatan atas Kristus dan hidup gereja.

Maksud jahat dari para penganut agama Yahudi dan Gnostik ialah merampas kaum saleh di Kolose dari kenikmatan mereka atas Kristus dan gereja. Cara yang dipakai untuk merampas mereka ialah mengkritik mereka mengenai hal-hal seperti bulan baru dan hari Sabat; mungkin mengkritik mereka karena tidak memelihara hari Sabat. Mungkin mereka menuduh orang Kolose tentang kealpaan mereka dalam hal ini, dan kemudian mereka berdebat bahwa mereka mempunyai dasar Alkitab untuk menyuruh orang-orang Kolose itu memelihara hari Sabat yang ditetapkan oleh Allah. Kalau kita tidak memiliki daya pembeda yang tepat, perkataan semacam itu kedengarannya sangat meyakinkan. Sebab itu, penting sekali untuk melihat bahwa semua butir yang tercantum dalam Kolose 2:16 adalah bayang-bayang dari Kristus yang adalah realitas dan substansi. Karena kita memiliki Kristus, kita tidak perlu memelihara hari Sabat, bulan baru, atau hari-hari raya, dan kita tidak perlu tunduk kepada peraturan-peraturan tentang makan dan minum. Karena kita memiliki Kristus, untuk apa kita memelihara hari Sabat? Kalau kita memiliki pandangan Paulus, siapa pun sukar merampas kita. Walau kaum muda mudah tertipu, tetapi saya dapat bersaksi, karena saya mempunyai pandangan Paulus yang universal dan riil itu, saya sangat jelas dan tidak mungkin orang dengan gampang menipu dan merampas pahala saya.

Selain memiliki pandangan Paulus, kita juga perlu memiliki pengetahuan yang tepat. Pengetahuan ini akan memungkinkan kita memiliki daya pembeda yang diperlukan. Sebagai contoh, kita perlu daya pembeda untuk membedakan huruf besar “I” dengan huruf kecil “i”, dan dengan angka “1”. Ketika saya masih muda dan belajar bahasa Inggris, saya sulit membedakan ketiga huruf tersebut. Ini menunjukkan bahwa dalam hal-hal kecil sekalipun kita perlu daya pembeda. Pada prinsipnya masalah rohani juga demikian. Orang-orang yang akhir-akhir ini meninggalkan hidup gereja kekurangan daya pembeda. Mereka tidak mempunyai pandangan yang jelas terhadap ekonomi Allah, dan mereka kekurangan pengetahuan. Karena mereka secara membuta mengikuti orang lain, maka mereka telah tertipu. Mereka telah kehilangan kenikmatan atas Kristus dan gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 25

No comments: