Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:16-18
Dalam Kolose 2:18 Paulus mengeluarkan
sebuah peringatan kepada orang-orang beriman di Kolose: “Janganlah kamu
biarkan kemenanganmu (pahalamu) digagalkan oleh orang yang pura-pura
merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta mengagung-agungkan
penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya
yang duniawi (bersifat daging). ” Pengajar-pengajar bidah menilai orang-orang
kudus tidak layak menyembah Allah secara langsung dan berpendapat bahwa mereka
harus mendekati Dia melalui perantaraan para malaikat. Ini adalah menggagalkan orang-orang
kudus dari pahala mereka, yaitu menghalangi mereka dari kenikmatan akan Kristus.
Dalam Kristus, Pengantara kita satu-satunya, kita dapat menyembah Allah secara
langsung.
Di Kolose ada orang-orang tertentu yang
mendatangi kaum saleh, menghakimi dan mengecam mereka mengenai praktek-praktek
yang khas. Seperti ditunjukkan dalam ayat 16, mereka menghakimi kaum beriman
tentang makan dan minum, hari raya, bulan baru, dan hari Sabat. Ayat 18
meneruskan konsepsi yang diungkapkan dalam ayat 16. Di sini Paulus memberi tahu
kita agar tidak membiarkan siapa pun menghakimi kita dengan tujuan menipu dan
merampas. Semua orang yang berusaha menipu dan merampas Anda pertama-tama
datang dengan suatu roh yang mengkritik untuk menunjukkan hal-hal yang menurut
mereka salah atau keliru. Mereka mungkin mengkritik gereja atau ministrinya. Mereka
mungkin bicara dengan kritis tentang sidang-sidang atau tentang partisipasi
Anda dalam hidup gereja. Maksud kritik atau kecaman semacam itu ialah menipu Anda
dan kemudian merampas Anda dengan merenggut Anda dari Kristus dan gereja. Arti
merampas di sini ialah merampas dengan menghakimi dan mengecam atau mengkritik.
Maksudnya ialah mengambil Anda dari pahala Anda, yakni kenikmatan atas Kristus
dan hidup gereja.
Maksud jahat dari para penganut agama
Yahudi dan Gnostik ialah merampas kaum saleh di Kolose dari kenikmatan mereka
atas Kristus dan gereja. Cara yang dipakai untuk merampas mereka ialah
mengkritik mereka mengenai hal-hal seperti bulan baru dan hari Sabat; mungkin mengkritik
mereka karena tidak memelihara hari Sabat. Mungkin mereka menuduh orang Kolose
tentang kealpaan mereka dalam hal ini, dan kemudian mereka berdebat bahwa mereka
mempunyai dasar Alkitab untuk menyuruh orang-orang Kolose itu memelihara hari
Sabat yang ditetapkan oleh Allah. Kalau kita tidak memiliki daya pembeda yang
tepat, perkataan semacam itu kedengarannya sangat meyakinkan. Sebab itu, penting
sekali untuk melihat bahwa semua butir yang tercantum dalam Kolose 2:16 adalah
bayang-bayang dari Kristus yang adalah realitas dan substansi. Karena kita
memiliki Kristus, kita tidak perlu memelihara hari Sabat, bulan baru, atau
hari-hari raya, dan kita tidak perlu tunduk kepada peraturan-peraturan tentang
makan dan minum. Karena kita memiliki Kristus, untuk apa kita memelihara hari
Sabat? Kalau kita memiliki pandangan Paulus, siapa pun sukar merampas kita. Walau
kaum muda mudah tertipu, tetapi saya dapat bersaksi, karena saya mempunyai
pandangan Paulus yang universal dan riil itu, saya sangat jelas dan tidak
mungkin orang dengan gampang menipu dan merampas pahala saya.
Selain memiliki pandangan Paulus, kita juga
perlu memiliki pengetahuan yang tepat. Pengetahuan ini akan memungkinkan kita
memiliki daya pembeda yang diperlukan. Sebagai contoh, kita perlu daya pembeda
untuk membedakan huruf besar “I” dengan huruf kecil “i”, dan dengan angka “1”. Ketika
saya masih muda dan belajar bahasa Inggris, saya sulit membedakan ketiga huruf
tersebut. Ini menunjukkan bahwa dalam hal-hal kecil sekalipun kita perlu daya pembeda.
Pada prinsipnya masalah rohani juga demikian. Orang-orang yang akhir-akhir ini
meninggalkan hidup gereja kekurangan daya pembeda. Mereka tidak mempunyai pandangan
yang jelas terhadap ekonomi Allah, dan mereka kekurangan pengetahuan. Karena
mereka secara membuta mengikuti orang lain, maka mereka telah tertipu. Mereka
telah kehilangan kenikmatan atas Kristus dan gereja.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment