Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:14-15
Menulis dari sudut pandang universal,
Paulus memperlihatkan bahwa Kristus adalah bagian orang-orang kudus, gambar
Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala yang diciptakan, Kepala
Tubuh, yang pertama bangkit dari antara orang mati, persona yang di dalam-Nya
berdiam seluruh kepenuhan Allah, rahasia ekonomi Allah, pengharapan akan
kemuliaan yang berhuni di batin, rahasia Allah, dan yang di dalam-Nya
tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Sebagai persona yang demikian,
Kristus itu dalam, unggul, almuhit, dan universal. Namun, Ia berdiam di dalam
kita menjadi pengharapan akan kemuliaan kita (1:27). Beralih dari sudut pandang
universal ke sudut pandang kehidupan sehari-hari, Paulus memperlihatkan kepada kita
bahwa Kristus adalah realitas segala hal positif bagi kehidupan harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan kita. Sebab itu, Kristus bukan hanya almuhit
secara universal, Ia pun terperinci secara riil.
Peralihan dari sudut pandang universal ke
sudut pandang riil terjadi dalam Kolose 2:14-15. Dalam ayat-ayat ini Paulus
menekankan dengan jelas bahwa dalam penyelamatan Allah, Allah tidak
menginginkan adanya perkara apa pun di antara Dia dengan umat pilihan-Nya. Untuk
membereskan jalan bagi menghidupkan umat pilihan-Nya, Ia telah memaku hukum
Taurat di atas salib dan melucuti malaikat-malaikat. Walau untuk sementara
waktu Allah memakai hukum Taurat dan menetapkan malaikat bagi pemerintahan-Nya,
tetapi Ia tidak akan mengizinkan hukum Taurat atau malaikat-malaikat
menghalang-halangi penyelamatan-Nya. Sekarang hukum Taurat dan
malaikat-malaikat telah disingkirkan, Allah telah mempunyai satu atmosfer yang
cerah dan lingkungan yang tanpa rintangan untuk berkontak dengan orang-orang
pilihan-Nya dan menghidupkan mereka. Ia tidak saja menebus umat pilihan-Nya,
tetapi juga menghidupkan mereka. Hari ini Allah Penebus dan pemberihayat dapat
berkontak langsung dengan umat pilihan-Nya.
Setelah membuat peralihan dari sudut
pandang universal ke sudut pandang riil dalam ayat-ayat ini, Paulus melanjutkan
membicarakan hal-hal jasmani, yakni makanan dan minuman kita sehari-hari, dan
hal-hal mengenai kehidupan mingguan, bulanan, dan tahunan kita. Dalam dua ayat ini
saja dia membahas soal makan dan minum, hari Sabat, bulan baru, dan hari-hari
raya. Dia menunjukkan bahwa hal-hal tersebut adalah bayangan, sedang Kristus
adalah wujud, realitas, substansi. Ini berarti jika kita tidak memiliki Kristus,
kita tidak memiliki realitas, hanya memiliki bayangan. Kristuslah realitas,
wujud segala hal yang positif. Karena itu, dalam ekonomi Allah tidak ada
perkara jasmani atau materi, yang ada hanya Kristus. Lagi pula, Kristus bukan
hanya gambar Allah, yang sulung dari segala ciptaan, yang pertama bangkit dari
antara orang mati, perwujudan kepenuhan Allah, rahasia ekonomi Allah dan
rahasia Allah itu sendiri; Dia bahkan hukum Taurat, malaikat, makanan, minuman,
bulan baru, hari Sabat, dan hari raya. Berdasarkan wahyu demikianlah, kita
mempunyai keberanian dan keyakinan untuk menyatakan bahwa Kristus adalah segala
sesuatu dan di dalam segala sesuatu. Ini bukan ajaran kita, melainkan suatu
pengakuan tentang apa yang dikatakan Paulus dalam Kitab Kolose. Betapa kita dirahmati
karena kita yang berada dalam pemulihan Tuhan dapat nampak Kristus dalam segala
aspek-Nya ini! Dengan Kolose 1 dan 2 sebagai landasan kita, kita memiliki
keyakinan untuk mengatakan bahwa sebagai persona yang adalah segala sesuatu dan
di dalam segala sesuatu, Kristus kita adalah realitas setiap hal positif dalam
alam semesta ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment