Hitstat

20 June 2014

Kolose - Minggu 12 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:16-17


Dalam berita ini kita perlu melihat bagaimana Kristus sebagai wujud segala bayangan. Dalam Kolose 2:16-17 Paulus berkata, “Karena itu, jangan biarkan orang menghakimi kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedangkan wujudnya ialah Kristus. ” Istilah bahasa Yunani mengenai makanan dan minuman dapat juga diterjemahkan “hal makan dan minum”. Makanan dan minuman melambangkan kepuasan dan kekuatan. Hari raya menunjukkan hari raya tahunan orang Yahudi, yang melambangkan sukacita dan kenikmatan; bulan baru melambangkan suatu permulaan baru berupa cahaya di dalam kegelapan. Hari Sabat melambangkan kesempurnaan dan perhentian. Hari raya dirayakan setahun sekali, bulan baru sebulan sekali, hari Sabat seminggu sekali, dan makan dan minum setiap hari.

Semua hal mengenai peraturan liturgi yang disebutkan di atas adalah bayangan dari hal-hal rohani di dalam Kristus, yaitu hal-hal yang akan datang. Seperti halnya tubuh jasmani manusia, wujud dalam ayat 17 adalah suatu substansi. Dan seperti bayangan tubuh manusia, tata cara dalam Taurat adalah bayangan dari hal-hal sejati di dalam Injil. Kristus adalah realitas Injil. Semua hal baik di dalam Injil adalah milik-Nya dan adalah diri-Nya. Kitab Kolose mewahyukan Kristus yang demikian almuhit sebagai inti ekonomi Allah.

Banyak hal dalam lingkungan hidup sehari-hari kita juga merupakan bayangan Kristus. Sebagai contoh, makanan yang kita makan adalah suatu bayangan, bukan makanan yang sebenarnya. Makanan yang sebenarnya ialah Kristus. Kristus juga merupakan minuman yang sebenarnya. Pakaian yang kita kenakan untuk menutupi kita, mendandani dan menghangatkan kita juga adalah bayangan Kristus. Kristuslah yang sebenarnya menutupi ketelanjangan kita, yang menghangatkan kita, dan mendandani kita. Kristus juga tempat kediaman kita dan perhentian kita yang sejati. Rumah yang kita tempati juga bayangan Kristus sebagai tempat kediaman kita. Perhentian yang kita nikmati pada malam hari juga gambaran Kristus sebagai perhentian kita. Bahkan kepuasan yang kita nikmati setelah kita makan makanan yang lezat bukanlah kepuasan yang sejati, melainkan suatu bayangan Kristus sebagai realitas kepuasan itu.

Dalam ayat 16 Paulus membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan tiap hari, tiap minggu, tiap bulan, dan tiap tahun. Seperti telah kita tunjukkan, makan dan minum adalah perkara harian, Sabat adalah perkara mingguan, bulan baru adalah perkara bulanan, dan hari raya adalah perkara tahunan. Seluruh aspek dalam kehidupan kita adalah bayangan Kristus. Makan dan minum melambangkan kepuasan dan kekuatan setiap hari, dan Sabat melambangkan kesempurnaan dan perhentian setiap minggu. Tanpa kesempurnaan, kita tidak dapat menikmati perhentian. Perhentian selalu berasal dari kesempurnaan dan kepuasan. Setelah Anda menyelesaikan suatu hal dan merasa puas terhadapnya, barulah Anda dapat berada dalam perhentian. Setelah Allah menyelesaikan pekerjaan penciptaan- Nya pada hari keenam, Ia menikmati perhentian pada hari ketujuh. Saya dapat bersaksi bahwa saya juga baru dapat menikmati perhentian bila pekerjaan saya sudah rampung dan saya merasa puas terhadapnya. Jadi, Sabat melambangkan kesempurnaan dan perhentian mingguan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 24

No comments: