Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:16-17
Dalam berita ini kita perlu melihat
bagaimana Kristus sebagai wujud segala bayangan. Dalam Kolose 2:16-17 Paulus
berkata, “Karena itu, jangan biarkan orang menghakimi kamu mengenai makanan
dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya
ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedangkan wujudnya ialah
Kristus. ” Istilah bahasa Yunani mengenai makanan dan minuman dapat juga
diterjemahkan “hal makan dan minum”. Makanan dan minuman melambangkan kepuasan
dan kekuatan. Hari raya menunjukkan hari raya tahunan orang Yahudi, yang
melambangkan sukacita dan kenikmatan; bulan baru melambangkan suatu permulaan
baru berupa cahaya di dalam kegelapan. Hari Sabat melambangkan kesempurnaan dan
perhentian. Hari raya dirayakan setahun sekali, bulan baru sebulan sekali, hari
Sabat seminggu sekali, dan makan dan minum setiap hari.
Semua hal mengenai peraturan liturgi yang
disebutkan di atas adalah bayangan dari hal-hal rohani di dalam Kristus, yaitu
hal-hal yang akan datang. Seperti halnya tubuh jasmani manusia, wujud dalam
ayat 17 adalah suatu substansi. Dan seperti bayangan tubuh manusia, tata cara
dalam Taurat adalah bayangan dari hal-hal sejati di dalam Injil. Kristus adalah
realitas Injil. Semua hal baik di dalam Injil adalah milik-Nya dan adalah
diri-Nya. Kitab Kolose mewahyukan Kristus yang demikian almuhit sebagai inti
ekonomi Allah.
Banyak hal dalam lingkungan hidup
sehari-hari kita juga merupakan bayangan Kristus. Sebagai contoh, makanan yang
kita makan adalah suatu bayangan, bukan makanan yang sebenarnya. Makanan yang
sebenarnya ialah Kristus. Kristus juga merupakan minuman yang sebenarnya.
Pakaian yang kita kenakan untuk menutupi kita, mendandani dan menghangatkan
kita juga adalah bayangan Kristus. Kristuslah yang sebenarnya menutupi
ketelanjangan kita, yang menghangatkan kita, dan mendandani kita. Kristus juga
tempat kediaman kita dan perhentian kita yang sejati. Rumah yang kita tempati
juga bayangan Kristus sebagai tempat kediaman kita. Perhentian yang kita
nikmati pada malam hari juga gambaran Kristus sebagai perhentian kita. Bahkan
kepuasan yang kita nikmati setelah kita makan makanan yang lezat bukanlah
kepuasan yang sejati, melainkan suatu bayangan Kristus sebagai realitas
kepuasan itu.
Dalam ayat 16 Paulus membahas masalah-masalah
yang berkaitan dengan kehidupan tiap hari, tiap minggu, tiap bulan, dan tiap
tahun. Seperti telah kita tunjukkan, makan dan minum adalah perkara harian,
Sabat adalah perkara mingguan, bulan baru adalah perkara bulanan, dan hari raya
adalah perkara tahunan. Seluruh aspek dalam kehidupan kita adalah bayangan
Kristus. Makan dan minum melambangkan kepuasan dan kekuatan setiap hari, dan
Sabat melambangkan kesempurnaan dan perhentian setiap minggu. Tanpa
kesempurnaan, kita tidak dapat menikmati perhentian. Perhentian selalu berasal
dari kesempurnaan dan kepuasan. Setelah Anda menyelesaikan suatu hal dan merasa
puas terhadapnya, barulah Anda dapat berada dalam perhentian. Setelah Allah
menyelesaikan pekerjaan penciptaan- Nya pada hari keenam, Ia menikmati perhentian
pada hari ketujuh. Saya dapat bersaksi bahwa saya juga baru dapat menikmati
perhentian bila pekerjaan saya sudah rampung dan saya merasa puas terhadapnya.
Jadi, Sabat melambangkan kesempurnaan dan perhentian mingguan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment