Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:16-22
Dalam pasal 1 Paulus memperlihatkan kepada
kita bahwa Kristus adalah bagian orang-orang kudus, gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung dari semua ciptaan, Kepala Tubuh, yang pertama bangkit
dari antara orang mati, persona yang di dalam-Nya seluruh kepenuhan berkenan
tinggal, dan pengharapan akan kemuliaan yang berada di batin kita. Dalam pasal
2 dia berkata lebih lanjut bahwa Kristus adalah rahasia Allah yang di dalam-Nya
tersembunyi seluruh harta hikmat dan pengetahuan. Setelah semuanya ini, Paulus
lalu beralih kepada kehidupan kita yang riil, yang mencakup masalah-masalah
harian, mingguan, bulanan, dan tahunan kita.
Dalam ayat 17 Paulus mengatakan bahwa
Kristus adalah wujud segala bayangan. Ini berarti Dia adalah realitas makanan
dan minuman kita, realitas kesempurnaan dan perhentian kita, realitas permulaan
baru kita dengan terang dalam kegelapan, dan realitas kenikmatan dan sukacita
kita. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan setiap tahun kita perlu
Kristus. Semua hal yang positif dalam kehidupan harian, kehidupan mingguan,
kehidupan bulanan, dan kehidupan tahunan kita haruslah Kristus. Kristus harus
menjadi segala sesuatu kita tidak melulu secara doktrinal, tetapi juga dalam
pengalaman. Saya dapat bersaksi bahwa Kristus adalah kesempurnaan saya,
perhentian saya, permulaan baru saya, kenikmatan saya, sukacita saya, makanan
saya, minuman saya, dan kepuasan saya. Walaupun keluasan Kristus itu bersifat
alam semesta, tetapi Dia juga menjadi setiap aspek yang rinci dari kehidupan
sehari-hari kita yang riil. Dari hari ke hari, Dia adalah nafas kita dan segala
sesuatu kita.
Dalam Kolose 2:16 Paulus berkata, “Jangan
biarkan orang menghakimi kamu,” dan dalam ayat 18 dia berkata lebih lanjut,
“Janganlah kamu biarkan kemenanganmu (pahalamu) digagalkan oleh orang yang
pura-pura merendahkan diri. ” Menurut ayat 20-22 kita tidak perlu
menundukkan diri kita kepada peraturan-peraturan. Karena Kristus adalah wujud
semua bayangan, maka kita bisa terlepas dari celaan atau opini orang-orang yang
membela aliran Gnostik dan pertapaan.
Dalam hidup gereja kita harus hanya
memiliki satu faktor, satu alasan, satu unsur, satu sumber, yakni Kristus.
Karena Kristus adalah faktor, alasan, unsur, dan sumber kita, maka kita tidak
perlu mengekspresikan opini kita atau berdebat. Walaupun mungkin kita memiliki
banyak opini, tetapi oleh rahmat Tuhan kita harus belajar untuk tidak
mengekspresikan opini-opini kita itu. Beberapa orang mungkin lebih suka makan
memakai sumpit, sedang yang lain mungkin lebih suka memakai pisau dan garpu,
atau dengan jari tangan mereka. Asalkan mereka memasukkan makanan ke dalam
mereka, apa bedanya? Tidak perlu kita mengekspresikan opini mengenai alat atau
perkakas yang digunakan untuk makan.
Opini adalah benteng diri kita. Walaupun
opini kita mungkin luar biasa kuatnya, tetapi kita harus belajar untuk tidak
mengekspresikannya dalam hidup gereja. Tetapi, hal ini tidak berarti kita
menyetujui hal-hal seperti penyembahan berhala. Kita harus dengan tegas
menentang perbuatan semacam itu. Namun mengenai banyak hal lainnya kita tidak
perlu mengekspresikan opini kita. Jika Kristus benar-benar sebagai segala
sesuatu dalam kehidupan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan kita, kita tidak
perlu mengekspresikan opini kita. Kita memiliki Kristus sebagai faktor, alasan,
unsur dan sumber kita yang unik.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment