Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:20-23
Sekarang baiklah kita melihat Kolose
2:20-23 dengan lebih rinci. Ayat 20 hingga 22 sebenarnya merupakan satu kalimat;
ketiga ayat ini menyusun pertanyaan Paulus. Menurut ayat 20, Paulus bertanya
kepada orang-orang Kolose mengapa mereka menaklukkan diri pada berbagai
peraturan. Dalam bahasa Yunani kata yang diterjemahkan “menaklukkan . . . peraturan”
sebenarnya merupakan satu kata kerja. Ini menunjukkan bahwa Paulus bertanya
mengapa orang-orang Kolose “memperaturankan” diri mereka sendiri. Kemudian
dalam ayat 21 Paulus mencantumkan peraturan-peraturan tentang pegang, kecap,
dan sentuh. Dalam ayat 22 dia selanjutnya berkata bahwa “semuanya itu hanya
mengenai barang yang binasa oleh pemakaian. ” Kata Yunani yang
diterjemahkan “binasa oleh pemakaian” dapat diterjemahkan “menjadi rusak karena
dipakai”. Di sini Paulus mengatakan bahwa semua hal materi ditentukan untuk membusuk
dan binasa karena rusak akibat dipakai (1 Kor. 6:13; Mat. 15:17).
Paulus dapat menulis perkataan yang
demikian karena dia telah melihat satu visi yang jelas tentang Kristus yang almuhit
sebagai satu persona dan salib sebagai satu cara dalam pemerintahan Allah. Sebab
itu, dia tidak memperhatikan rupa-rupa peraturan tentang pegang, kecap, dan
sentuh. Dia tahu bahwa semua benda materi akan musnah karena pemakaian dan
akhirnya akan lenyap. Paulus menyadari bahwa kaum beriman di Kolose perlu
nampak visi yang besar tentang Kristus yang almuhit dan tentang salib sebagai
cara Allah dalam pemerintahan-Nya. Kita juga perlu visi yang jelas tentang
Kristus dan salib.
Di luar cara Allah yang satu ini, kita
tidak seharusnya memiliki rupa-rupa peraturan dan cara-cara atau praktek-praktek
yang khusus. Cara yang telah Allah tetapkan, junjung, dan hormati hanyalah
salib Kristus. Salib adalah cara kita satu-satunya. Tahukah Anda apakah yang
dapat menyelesaikan masalah pertengkaran suami dengan istri? Penyelesaiannya hanya
oleh salib. Seprinsip dengan itu, hanya salib yang dapat membuat para pewajib
gereja lokal bersatu dan berada dalam keharmonisan yang sempurna. Kita semua perlu
melalui salib. Jika kita tidak mengalami salib, kita tidak dapat menempuh hidup
gereja yang tepat. Semua orang kudus harus belajar melalui salib dari hari ke
hari. Dengan melalui segala macam salib, yang besar atau kecil, kita akan
memiliki kesatuan dan keharmonisan dalam hidup gereja.
Dalam hidup gereja boleh jadi ada kesatuan
tanpa keharmonisan. Agar ada kesatuan yang harmonis dan manis, kita semua perlu
melalui salib setiap hari. Janganlah berdebat bahwa Anda benar dan orang lain
salah. Semakin Anda berdebat seperti itu, Anda akan semakin kurang melalui salib.
Saya ulangi, cara untuk mencapai tujuan kita ialah melalui persimpangan salib. Jangan
menghindari salib apa pun. Sebaliknya, laluilah semua salib yang Anda jumpai dalam
kehidupan Kristen, dalam kehidupan keluarga, dan dalam hidup gereja. Dalam
kehidupan pernikahan dan hidup gereja khususnya, Anda perlu melalui salib hari
demi hari, bahkan jam demi jam. Dalam Efesus 4 Paulus menasihati kita agar
tidak membiarkan matahari terbenam sebelum amarah kita padam. Ini berarti kita
harus membiarkan amarah kita melalui salib. Jika kita memiliki kehidupan sehari-hari
yang melalui salib, kehidupan keluarga dan hidup gereja kita akan menjadi
harmonis. Puji Tuhan bagi Kristus dan salib! Allah telah memberi kita satu
persona — Kristus yang almuhit, dan satu cara — salib.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 26
No comments:
Post a Comment