Hitstat

28 June 2014

Kolose - Minggu 13 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:20-23


Sekarang baiklah kita melihat Kolose 2:20-23 dengan lebih rinci. Ayat 20 hingga 22 sebenarnya merupakan satu kalimat; ketiga ayat ini menyusun pertanyaan Paulus. Menurut ayat 20, Paulus bertanya kepada orang-orang Kolose mengapa mereka menaklukkan diri pada berbagai peraturan. Dalam bahasa Yunani kata yang diterjemahkan “menaklukkan . . . peraturan” sebenarnya merupakan satu kata kerja. Ini menunjukkan bahwa Paulus bertanya mengapa orang-orang Kolose “memperaturankan” diri mereka sendiri. Kemudian dalam ayat 21 Paulus mencantumkan peraturan-peraturan tentang pegang, kecap, dan sentuh. Dalam ayat 22 dia selanjutnya berkata bahwa “semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian. ” Kata Yunani yang diterjemahkan “binasa oleh pemakaian” dapat diterjemahkan “menjadi rusak karena dipakai”. Di sini Paulus mengatakan bahwa semua hal materi ditentukan untuk membusuk dan binasa karena rusak akibat dipakai (1 Kor. 6:13; Mat. 15:17).

Paulus dapat menulis perkataan yang demikian karena dia telah melihat satu visi yang jelas tentang Kristus yang almuhit sebagai satu persona dan salib sebagai satu cara dalam pemerintahan Allah. Sebab itu, dia tidak memperhatikan rupa-rupa peraturan tentang pegang, kecap, dan sentuh. Dia tahu bahwa semua benda materi akan musnah karena pemakaian dan akhirnya akan lenyap. Paulus menyadari bahwa kaum beriman di Kolose perlu nampak visi yang besar tentang Kristus yang almuhit dan tentang salib sebagai cara Allah dalam pemerintahan-Nya. Kita juga perlu visi yang jelas tentang Kristus dan salib.

Di luar cara Allah yang satu ini, kita tidak seharusnya memiliki rupa-rupa peraturan dan cara-cara atau praktek-praktek yang khusus. Cara yang telah Allah tetapkan, junjung, dan hormati hanyalah salib Kristus. Salib adalah cara kita satu-satunya. Tahukah Anda apakah yang dapat menyelesaikan masalah pertengkaran suami dengan istri? Penyelesaiannya hanya oleh salib. Seprinsip dengan itu, hanya salib yang dapat membuat para pewajib gereja lokal bersatu dan berada dalam keharmonisan yang sempurna. Kita semua perlu melalui salib. Jika kita tidak mengalami salib, kita tidak dapat menempuh hidup gereja yang tepat. Semua orang kudus harus belajar melalui salib dari hari ke hari. Dengan melalui segala macam salib, yang besar atau kecil, kita akan memiliki kesatuan dan keharmonisan dalam hidup gereja.

Dalam hidup gereja boleh jadi ada kesatuan tanpa keharmonisan. Agar ada kesatuan yang harmonis dan manis, kita semua perlu melalui salib setiap hari. Janganlah berdebat bahwa Anda benar dan orang lain salah. Semakin Anda berdebat seperti itu, Anda akan semakin kurang melalui salib. Saya ulangi, cara untuk mencapai tujuan kita ialah melalui persimpangan salib. Jangan menghindari salib apa pun. Sebaliknya, laluilah semua salib yang Anda jumpai dalam kehidupan Kristen, dalam kehidupan keluarga, dan dalam hidup gereja. Dalam kehidupan pernikahan dan hidup gereja khususnya, Anda perlu melalui salib hari demi hari, bahkan jam demi jam. Dalam Efesus 4 Paulus menasihati kita agar tidak membiarkan matahari terbenam sebelum amarah kita padam. Ini berarti kita harus membiarkan amarah kita melalui salib. Jika kita memiliki kehidupan sehari-hari yang melalui salib, kehidupan keluarga dan hidup gereja kita akan menjadi harmonis. Puji Tuhan bagi Kristus dan salib! Allah telah memberi kita satu persona — Kristus yang almuhit, dan satu cara — salib.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 26

No comments: