Pembacaan
Alkitab: Kis. 20:7; 1Kor. 16:2; Why. 1:10
Saya harap banyak orang Kristen yang
mempertahankan pemeliharaan Sabat hari ketujuh dapat nampak perbedaan antara
ekonomi Allah dengan pemeliharaan Sabat. Berdasarkan Perjanjian Lama, Sabat
adalah suatu tanda atau bukti dari penciptaan Allah. Setelah enam hari bekerja,
Allah beristirahat pada hari ketujuh, hari itu menjadi hari Sabat. Karenanya,
hari ketujuh itu menjadi suatu kesaksian dari ciptaan lama, yaitu menyaksikan
bahwa penciptaan berasal dari tangan Allah. Sebagai bagian dari ciptaan lama,
manusia diwajibkan memelihara hari ketujuh tersebut. Tetapi, ciptaan baru telah
lahir pada hari pertama dari satu minggu, yakni pada hari Tuhan Yesus
dibangkitkan dari antara orang mati. Melalui kebangkitan Kristus, ciptaan baru,
termasuk gereja yang tersusun dari kaum beriman yang dilahirkan kembali dalam
Kristus, telah dihasilkan. Sebab itu, kalau hari ketujuh adalah tanda ciptaan
lama, maka hari kedelapan, hari pertama dalam satu minggu adalah tanda ciptaan
baru. Karena alasan inilah, maka di mana pun dalam Perjanjian Baru tidak
dikatakan bahwa orang-orang Kristen berhimpun bersama dan melakukan ibadah pada
hari ketujuh. Tetapi setidak-tidaknya ada dua ayat yang menerangkan bahwa kaum
saleh berhimpun pada hari pertama dalam satu minggu. Kisah Para Rasul 20:7 mengatakan
bahwa “Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk
memecah-mecahkan roti. ” Ayat ini menunjukkan bahwa pada masa Rasul Paulus,
kaum saleh berhimpun memperingati Tuhan pada hari pertama dalam satu minggu.
Ini memperlihatkan bahwa hari ini adalah satu peringatan dari ciptaan baru
Allah. Karena kita adalah kaum beriman yang berada dalam ciptaan baru, maka
kita tidak diwajibkan lagi untuk memelihara hari ketujuh. Sebaliknya, kita
datang berhimpun pada hari pertama dalam satu minggu untuk mengingat Tuhan
Yesus.
Dalam 1 Korintus 16:2 Paulus berkata, “Pada
hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing — sesuai dengan
apa yang kamu peroleh — menyisihkan sesuatu dan menyimpannya, supaya jangan
pengumpulan itu baru diadakan pada saat aku datang. “ Ayat ini juga
memperkuat fakta bahwa orang-orang Kristen sebermula berhimpun pada hari
pertama dari tiap-tiap minggu, bukan pada hari ketujuh. Karena mereka datang
berhimpun pada hari ini, maka inilah waktu yang terbaik untuk mengumpulkan
persembahan-persembahan mereka kepada Tuhan.
Penjelasan lain dari pentingnya hari
pertama dalam satu minggu dalam Perjanjian Baru terdapat dalam Wahyu 1:10. Di
sini Rasul Yohanes mengatakan kepada kita bahwa dia “Pada hari Tuhan aku di
dalam roh” (Tl. ). Hari Tuhan adalah hari pertama dalam satu minggu, yaitu
hari kebangkitan Tuhan. Seperti telah kita tunjukkan, gereja sebermula
bersidang pada hari ini. Pada hari Tuhan, suatu kesaksian dari ciptaan baru
Allah, Yohanes dalam roh melihat visi yang berkaitan dengan ekonomi Allah.
Kita telah nampak bahwa dalam ekonomi
Allah, hari ketujuh adalah suatu tanda peringatan dari ciptaan lama, sedangkan
hari kedelapan adalah tanda peringatan dari ciptaan baru. Karena orang-orang
Yahudi masih tetap berada dalam ciptaan lama Allah, maka mereka terus
memelihara hari ketujuh. Tetapi karena kita, gereja, berada dalam ciptaan baru
dan tidak lagi dalam ciptaan lama, maka kita tidak dituntut untuk memelihara
hari ketujuh. Sebaliknya, kita berhimpun bersama pada hari pertama dalam satu
minggu, hari yang menandakan suatu permulaan baru dalam kebangkitan. Karena
itu, kaum beriman dalam Kristus yang tetap membela pemeliharaan Sabat hari
ketujuh berarti kekurangan pengetahuan yang tepat tentang Alkitab. Bagi kaum
beriman di dalam Kristus, yang diingat seharusnya bukan Sabat lagi, melainkan
hari pertama dalam satu minggu, yaitu hari kebangkitan Tuhan Yesus dari antara
orang mati. Melalui kebangkitan-Nya pada hari pertama dalam satu minggu itulah
kita telah dilahirkan kembali (1 Ptr. 1:3). Sekarang kita tidak lagi berada di
dalam ciptaan lama, melainkan di dalam ciptaan baru.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment