Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:3-4, 4:2
Dalam Kolose 2:18 Paulus memperingatkan
kita, agar tidak membiarkan orang dengan sengaja menggagalkan kemenangan (pahala)
kita. Pahala kita adalah kenikmatan yang penuh atas Kristus. Bahkan mereka yang
pernah bertahun- tahun berada dalam pemulihan Tuhan pun tidak memiliki kenikmatan
yang penuh atas Kristus. Kita telah digagalkan dalam hal ini. Melalui melihat
visi tentang Kristus yang almuhit ini, kita akan dikembalikan kepada pahala kita.
Jika kita nampak visi ini, tidak ada seorang pun yang dapat menggagalkan kita
dari kenikmatan yang penuh atas Kristus. Ketika kita mempunyai kenikmatan ini,
kita akan nampak bahwa Kristus adalah realitas kita. Ada satu bait dalam sebuah
kidung yang mengungkapkan pengalaman atas Kristus sebagai realitas seperti
berikut: Kristus Sang Allah, Tuhan sejati, Terang dan segala yang sejati, Sandang,
pangan, air hayat sejati, Hayat dan keindahan sejati. (Kidung No. 374) Kalau
Kristus demikian riil bagi kita, maka seyogyanyalah kita hidup oleh-Nya, bukan
oleh kebudayaan.
Dalam Kolose 3:3-4 kita nampak bahwa
Kristus yang menjadi titik inti ekonomi Allah dan realitas segala hal yang positif
adalah hayat kita. Hayat kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Ini
berarti kita hari ini hidup di dalam Allah. Sebagai hayat kita, Kristus adalah
unsur manusia baru. Karena Kristus adalah unsur yang unik dari manusia baru,
maka dalam manusia baru tidak ada tempat bagi orang Yunani dan Yahudi, Amerika,
dan China, orang yang bersunat dan tak bersunat, budak dan orang merdeka. Dalam
manusia baru, Kristus yang adalah hayat kita adalah semua dan di dalam segala
sesuatu. Inilah Kristus yang almuhit yang berlawanan dengan kebudayaan.
Kita tidak perlu bertekad untuk menempuh
suatu kehidupan kristiani tertentu. Kristus hari ini adalah Roh pemberi-hayat
yang almuhit dalam batin kita. Roh ini adalah Allah Tritunggal yang telah
melalui proses yang berhuni di dalam kita. Daripada bertekad berbuat hal-hal
tertentu, hidup saja oleh Kristus yang sekarang adalah Roh pemberi-hayat dalam
roh kita. Kita harus berkata kepada-Nya, “Tuhan, aku tidak tahu apa itu
mengasihi orang, rendah hati, atau kebajikan. Tuhan, aku hanya memperhatikan memperhidupkan
Engkau.” Inilah memperhidupkan Kristus. Bertekad bertindak dengan cara tertentu
tidaklah berguna, itu tidak ada hasilnya. Yang perlu kita lakukan hanyalah
memperhidupkan Kristus.
Dalam Kolose 4:2 Paulus menyuruh kita
bertekun dalam doa. Paulus tidak bermaksud menyuruh kita melupakan semua
keperluan riil kita dalam kehidupan sehari-hari dan hanya tahu berdoa saja. Maksudnya
ialah kita harus berdoa agar dalam segala hal yang kita lakukan sehari-hari kita
dapat memperhidupkan Kristus. Seperti telah kita katakan, kita harus berdoa
ketika kita ingin bercakap-cakap dengan suami atau istri kita atau dengan
anak-anak kita. Dalam doa seperti itu kita boleh berkata, “Tuhan, aku bersatu dengan-Mu,
dan Engkau bersatu denganku. Tuhan aku ingin berbicara dengan anak-anakku. Tuhan,
maukah Engkau memimpin dalam hal ini?” Ini artinya bertekun dalam doa, berdoa
tak berkeputusan.
Memperhidupkan Kristus pada hakikatnya
adalah suatu masalah doa. Jika kita ingin hidup oleh Kristus, kita perlu berdoa.
Kalau Anda ingin pergi berbelanja, tanyalah Tuhan apakah Ia senang pergi
bersama Anda. Ketika Anda ingin membeli barang tertentu, tanyalah Tuhan apakah
Ia senang membeli barang tersebut. Bahkan dalam hal yang paling kecil pun kita
perlu bertanya kepada Tuhan. Berbuat demikian berarti bertekun dalam doa, dan
dengan demikian kita akan memperhidupkan Kristus. Jalan untuk memperhidupkan Kristus
ialah melalui berdoa kepada-Nya sepanjang hari.
Jika kita memperhidupkan Kristus
sedemikian, maka Kristus akan memiliki tempat yang luas dalam kehidupan gereja.
Lalu kita akan memiliki hidup gereja yang bebas dari pengaruh kebudayaan. Tidak
peduli apa yang menjadi latar belakang kebudayaan kita, kita akan hidup menurut
Kristus, tidak menurut kebudayaan. Kaum beriman dari berbagai latar belakang
yang berbeda menjadi sama dalam memperhidupkan Kristus, bukan dalam kebudayaan.
Itulah hidup gereja yang tepat, kehidupan Tubuh yang di dalamnya Kristus
terekspresi. Dalam hidup gereja yang demikian, kita semua dipenuhi, diresapi,
dan dijenuhi oleh Kristus. Tidak ada dosa, dunia, diri, daging, atau kebudayaan.
Tidak ada yang lain kecuali Kristus; Kristus yang almuhit yang berlawanan
dengan kebudayaan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 36
No comments:
Post a Comment