Pembacaan
Alkitab: Flp. 1:21
Dalam berita ini saya khusus berbeban
menerangkan fakta adanya suatu kebudayaan buatan dan ketetapan sendiri pada
kita semua. Kebudayaan ini merupakan pengganti Kristus. Mungkin Anda tidak
menyadari betapa kuatnya kebudayaan yang Anda buat sendiri. Kebudayaan ini
telah memisahkan kita dari orang lain dan membuat kita tidak dapat terbangun
bersama-sama mereka. Kebudayaan kita boleh jadi ibarat sebuah sel baja yang
mengurung kita di dalamnya. Kita semua memiliki sebuah kebudayaan buatan sendiri
dan ketetapan sendiri. Orang beriman tertentu boleh jadi sangat baik dan
mustika. Namun ia penuh dengan kebudayaan buatan sendiri. Sebagai contoh,
seorang saudara mungkin sangat jujur dan terus terang, sama sekali tidak main
politik. Tetapi kejujuran dan keterusterangannya itu boleh jadi suatu
kebudayaan, bukan Kristus. Ada lagi yang mungkin sangat baik hati dan satria, tidak
pernah melukai siapa pun, tetapi itu pun boleh jadi adalah satu aspek dari kebudayaan
mereka. Kita semua memiliki kebudayaan kita masing-masing. Jika orang lain
hidup menurut kebudayaan kita, kita merasa senang. Tetapi, jika mereka tidak
hidup menurut kebudayaan kita, mungkin kita akan tersinggung.
Pada waktu-waktu silam saya sering
mengatakan tentang masalah yang diakibatkan oleh opini-opini dalam hidup gereja.
Akhir-akhir ini saya dengar di tempat-tempat tertentu ada beberapa saudari
dengan gigih menentang piano, tetapi dengan kegigihan yang sama mereka menyukai
gitar. Opini-opini seperti itu berasal dari kebudayaan kita karena kebudayaan
adalah sumber opini. Jika kebudayaan kita telah tertanggulangi, kita tidak akan
memiliki opini tentang piano atau gitar, tetapi hanya memperhatikan Kristus. Tanpa
opini berarti tanpa kebudayaan. Kalau Anda berpegang pada kebudayaan Anda,
sangat sulitlah Anda untuk tidak beropini. Kebudayaan Anda menyebabkan Anda
mempertahankan opini sendiri. Saya adalah seorang yang kuat dalam opini saya. Tetapi
selama bertahun-tahun saya telah ditanggulangi Tuhan. Sekarang bagi saya
menggunakan piano atau gitar dua-duanya atau tidak sama sekali, tidak jadi soal.
Demikian pula, kaum saleh memakan makanan macam apa pun tidak jadi soal bagi
saya. Akan tetapi, kalau kita ada kebudayaan tetapi tanpa Kristus, niscayalah
kita akan banyak memperhatikan hal-hal semacam itu. Betapa kita perlu
penyelamatan Tuhan! Gangguan yang paling tersembunyi dan terlicik dalam
memperhidupkan Kristus ialah kebudayaan kita. Benteng kebudayaan yang ada dalam
kita ini harus diruntuhkan oleh Tuhan, barulah kita tidak memiliki kebudayaan,
melainkan hanya memiliki Kristus. Dalam berbagai macam situasi dan keadaan kita
tidak lagi memiliki opini-opini menurut kebudayaan kita, tetapi kita hanya
memperhatikan Kristus saja. Kalau orang lain ingin pakai piano atau gitar, kita
tidak mempunyai perasaan apaapa tentang hal tersebut. Jika mereka sama sekali
tidak menggunakan alat-alat musik, kita pun tidak merasa apaapa. Karena kita
telah diselamatkan dari kebudayaan kita, kita hanya memperhatikan Kristus dan
memperhidupkan Kristus semata.
Jalan untuk dibebaskan dari kebudayaan
buatan sendiri ialah tidak sengaja mencoba membuang kebudayaan kita. Kalau kita
berbuat demikian, usaha kita untuk membuang kebudayaan kita akan menjadi bentuk
kebudayaan yang lain, yakni suatu kebudayaan yang anti kebudayaan. Kita perlu
nampak bahwa jalan untuk dibebaskan dari kebudayaan tidak lain ialah
memperhidupkan Kristus di dalam roh secara terus-menerus. Kita semua telah
tersusun dengan kebudayaan menurut suku dan bangsa kita masing-masing, bahkan
menurut hidup gereja. Hidup gereja kini memainkan peranan penting dalam
kebudayaan kita. Kita harus mengecam kebudayaan yang mana pun yang menggantikan
Kristus. Keperluan kita ialah memperhidupkan Kristus, hidup oleh persona
almuhit ini di dalam roh kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 41
No comments:
Post a Comment