Hitstat

23 August 2014

Kolose - Minggu 21 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:4, 8


Sekarang kita beralih kepada peringatan-peringatan Paulus. Kita lihat dalam Kolose 2:4 dia memperingatkan kita untuk berhati-hati agar tidak ada orang yang memperdayakan kita dengan kata-kata yang indah. Betapa menyedihkan dan kasihan bahwa begitu banyak orang Kristen pada hari ini yang gatal telinganya! Mereka begitu berselera mendengarkan kata-kata atau pembicaraan-pembicaraan yang fasih dan indah. Tetapi, jika kita benar-benar mengalami Kristus, kita tidak akan mempunyai selera lagi terhadap kata-kata yang demikian. Sebaliknya, kita akan merasa sangat tidak senang terhadap berita-berita atau khotbahkhotbah yang berlapiskan gula. Dalam hidup gereja kita hanya memperhatikan Kristus, tidak memperhatikan katakata yang indah.

Dalam Kolose 2:8 Paulus berkata, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafat dan tipuan yang kosong” (Tl. ). Kita tidak boleh membiarkan siapa pun menawan kita melalui filsafat. Jangan memperhatikan teori atau pikiran filosofis, tetapi perhatikan saja Kristus yang almuhit.

Dalam Kolose 2:16 Paulus memperingatkan kepada kita agar “jangan biarkan orang menghakimi kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat. ” Jika kita adalah orang-orang yang dipenuhi oleh Kristus yang almuhit, kita tidak akan membiarkan orang lain menghakimi kita. Tetapi, jika kita mempertahankan praktek-praktek tertentu atau yang aneh, kita akan dikritik. Jika kita diduduki oleh Kristus, tidak bersikap khusus dalam hal-hal lainnya, orang lain tidak ada alasan untuk menghakimi kita. Dalam gereja kita semua harus bersikap umum, tidak seorang pun boleh bersikap khusus. Ini berarti kita tidak boleh memperhatikan apa pun yang menggantikan Kristus.

Banyak orang kudus mengasihi Tuhan Yesus dan gereja, tetapi karena mereka begitu aneh dalam hidup mereka, orang lain sulit menerima mereka. Hidup gereja akan terganggu bahkan rusak oleh mereka yang mempertahankan opini-opini aneh mereka, yaitu opini-opini yang menurut kebudayaan mereka. Ini menyatakan fakta betapa mereka kekurangan Kristus. Namun, saya yakin bahwa apa yang telah Tuhan katakan kepada kita mengenai kebudayaan tidak sia-sia. Saya percaya apa yang dibicarakan-Nya akan membawa kita ke dalam pengalaman atas Kristus. Pada akhirnya, semua keanehan akan lenyap, hanya Kristuslah yang tertinggal. Oh, marilah kita bertumbuh di dalam Kristus hingga kita mencapai kedewasaan penuh di dalam-Nya! Marilah kita hidup di dalam-Nya, bertindak di dalam-Nya, dan menyadari kita telah mati bersama dengan Dia, dan sekarang hidup bersama dengan Dia. Marilah kita bersatu pula dengan Kepala kita, yang dari-Nya kita menerima suplai untuk diikat bersama dan bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Sasaran Allah ialah agar kita memiliki kehidupan kristiani dan hidup gereja yang sedemikian. Saya percaya tidak lama lagi situasi yang seindah ini akan terekspresi di bumi.

Peringatan Paulus terakhir ialah jangan biarkan orang lain menggagalkan pahala kita. Pahala ini adalah pengalaman dan kenikmatan penuh atas Kristus. Kebudayaan, agama, opini, atau ajaran khas macam apa pun dapat menggagalkan pahala kita. Kita harus terus bertahan dengan pengalaman atas Kristus agar kita dapat memiliki kenikmatan penuh atas Dia, tidak menghiraukan praktek-praktek agamis dan etis yang mana pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 42

No comments: