Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:4, 8
Sekarang kita beralih kepada
peringatan-peringatan Paulus. Kita lihat dalam Kolose 2:4 dia memperingatkan kita
untuk berhati-hati agar tidak ada orang yang memperdayakan kita dengan kata-kata
yang indah. Betapa menyedihkan dan kasihan bahwa begitu banyak orang Kristen
pada hari ini yang gatal telinganya! Mereka begitu berselera mendengarkan
kata-kata atau pembicaraan-pembicaraan yang fasih dan indah. Tetapi, jika kita
benar-benar mengalami Kristus, kita tidak akan mempunyai selera lagi terhadap kata-kata
yang demikian. Sebaliknya, kita akan merasa sangat tidak senang terhadap
berita-berita atau khotbahkhotbah yang berlapiskan gula. Dalam hidup gereja
kita hanya memperhatikan Kristus, tidak memperhatikan katakata yang indah.
Dalam Kolose 2:8 Paulus berkata, “Hati-hatilah,
supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafat dan tipuan yang kosong” (Tl.
). Kita tidak boleh membiarkan siapa pun menawan kita melalui filsafat. Jangan
memperhatikan teori atau pikiran filosofis, tetapi perhatikan saja Kristus yang
almuhit.
Dalam Kolose 2:16 Paulus memperingatkan
kepada kita agar “jangan biarkan orang menghakimi kamu mengenai makanan dan
minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat. ” Jika kita
adalah orang-orang yang dipenuhi oleh Kristus yang almuhit, kita tidak akan membiarkan
orang lain menghakimi kita. Tetapi, jika kita mempertahankan praktek-praktek
tertentu atau yang aneh, kita akan dikritik. Jika kita diduduki oleh Kristus,
tidak bersikap khusus dalam hal-hal lainnya, orang lain tidak ada alasan untuk
menghakimi kita. Dalam gereja kita semua harus bersikap umum, tidak seorang pun
boleh bersikap khusus. Ini berarti kita tidak boleh memperhatikan apa pun yang
menggantikan Kristus.
Banyak orang kudus mengasihi Tuhan Yesus
dan gereja, tetapi karena mereka begitu aneh dalam hidup mereka, orang lain
sulit menerima mereka. Hidup gereja akan terganggu bahkan rusak oleh mereka
yang mempertahankan opini-opini aneh mereka, yaitu opini-opini yang menurut kebudayaan
mereka. Ini menyatakan fakta betapa mereka kekurangan Kristus. Namun, saya
yakin bahwa apa yang telah Tuhan katakan kepada kita mengenai kebudayaan tidak
sia-sia. Saya percaya apa yang dibicarakan-Nya akan membawa kita ke dalam
pengalaman atas Kristus. Pada akhirnya, semua keanehan akan lenyap, hanya
Kristuslah yang tertinggal. Oh, marilah kita bertumbuh di dalam Kristus hingga
kita mencapai kedewasaan penuh di dalam-Nya! Marilah kita hidup di dalam-Nya,
bertindak di dalam-Nya, dan menyadari kita telah mati bersama dengan Dia, dan
sekarang hidup bersama dengan Dia. Marilah kita bersatu pula dengan Kepala kita,
yang dari-Nya kita menerima suplai untuk diikat bersama dan bertumbuh dengan
pertumbuhan Allah. Sasaran Allah ialah agar kita memiliki kehidupan kristiani
dan hidup gereja yang sedemikian. Saya percaya tidak lama lagi situasi yang
seindah ini akan terekspresi di bumi.
Peringatan Paulus terakhir ialah jangan
biarkan orang lain menggagalkan pahala kita. Pahala ini adalah pengalaman dan
kenikmatan penuh atas Kristus. Kebudayaan, agama, opini, atau ajaran khas macam
apa pun dapat menggagalkan pahala kita. Kita harus terus bertahan dengan pengalaman
atas Kristus agar kita dapat memiliki kenikmatan penuh atas Dia, tidak
menghiraukan praktek-praktek agamis dan etis yang mana pun.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 42
No comments:
Post a Comment