Hitstat

13 August 2014

Kolose - Minggu 20 Rabu



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:21


Jika kita ingin mengalami Kristus dan memperhidupkan Dia, kita perlu tinggal dalam atmosfer doa. Banyak di antara kita yang dapat bersaksi bahwa melalui doalah kita dibawa masuk ke dalam roh, di mana kita menjadi satu dengan Tuhan dan menerima Dia sebagai hayat kita. Pengalaman ini demikian mustikanya, sehingga ketika menikmatinya kita tidak ingin berhenti. Kita senang tinggal di dalam roh dan bersatu dengan Tuhan. Tetapi, begitu waktu doa kita itu berlalu, kebanyakan kita kembali lagi kepada cara hidup kita yang alamiah. Kita tidak lagi berada dalam atmosfer doa. Dengan sendirinya kita mulai lagi mencoba menjadi orang yang suci, rohani, dan menang. Bila kita gagal, kita bertobat, mengaku dosa kepada Tuhan, dan memutuskan untuk mencoba sekali lagi. Cara menempuh kehidupan orang Kristen bukan demikian. Sebaliknya, kehidupan sehari-hari kita harus sama seperti pengalaman kita dalam doa yang sebenarnya. Ketika kita berdoa hingga diri kita masuk ke dalam roh, kita bersatu dengan Tuhan, kita menikmati kehadiran-Nya, dan kita dengan spontan memperhidupkan Dia. Tanpa mengerahkan upaya apa pun kita sudah suci, rohani, dan menang. Kita tidak mempunyai masalah dan kekhawatiran. Saya percaya kita semua telah memiliki pengalaman seperti ini dalam doa.

Beban saya dalam berita ini ialah agar mata kita dapat tercelik dan nampak bahwa yang Allah inginkan ialah Kristus diperhidupkan dari dalam kita. Dia tidak memperhatikan apakah kita menjadi orang yang seimbang, melainkan apakah kita bersatu dengan Kristus dan memperhidupkan Kristus. Allah menghendaki kita memperhidupkan Kristus. Anda mungkin seorang pemuda, tetapi Anda harus memperhidupkan Kristus, tidak memperhidupkan kehidupan seorang pemuda yang khas. Menjadi orang yang seimbang, ditundukkan, dan diperbaiki bukanlah cara untuk memperhidupkan Kristus. Cara untuk memperhidupkan Kristus ialah berkontak dengan Kristus sebagai Roh pemberi- hayat dalam kita di dalam doa. Ketika kita berdoa hingga diri kita masuk ke dalam atmosfer doa yang sejati, kita akan dengan spontan memperhidupkan Kristus. Saya dapat bersaksi bahwa hal ini riil dan dapat dialami oleh kita semua. Cara untuk mengalami Kristus yang berhuni di batin ialah berdoa dengan sungguh-sungguh. Kita tidak perlu berdoa untuk pekerjaan atau rumah yang lebih baik. Doa seperti itu akan menghambat kita dalam mengalami Kristus. Kita perlu doa yang membawa kita berkontak dengan Tuhan dan yang menyebabkan bersatunya kita dengan Dia di dalam roh kita. Kalau kita berdoa dengan cara demikian, kita pasti akan menikmati Kristus, mengalami Dia sebagai hayat kita, dan memperhidupkan Dia.

Untuk memperhidupkan Kristus, kita perlu berdoa tanpa henti. Begitu kita berhenti berdoa, kita pun akan berhenti memperhidupkan Kristus. Saya ingin menandaskan berulang- ulang bahwa hanya dalam atmosfer doalah baru kita mungkin memperhidupkan Kristus. Karena itu, setiap aspek dari kehidupan sehari-hari kita harus dibawa ke dalam atmosfer yang demikian, di mana kita benar-benar bersatu dengan Kristus. Dalam atmosfer ini Kristus adalah sejati, kokoh, riil, bahkan dapat dijamah. Dalam atmosfer inilah Kristus baru sebagai hayat kita secara riil. Di sini kita memperhidupkan Dia dan menikmati segala apa adanya Tuhan bagi kita. Kristus ini tidak terduga dan tidak terbatas. Dalam pengalaman kita, kita dengan Dia adalah satu, kita berkontak dengan Dia, dan menikmati segala kekayaan- Nya. Dengan demikian, kita akan memperhidupkan Kristus dengan spontan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 39

No comments: