Pembacaan
Alkitab: Flp. 1:21
Jika kita ingin mengalami Kristus dan
memperhidupkan Dia, kita perlu tinggal dalam atmosfer doa. Banyak di antara
kita yang dapat bersaksi bahwa melalui doalah kita dibawa masuk ke dalam roh,
di mana kita menjadi satu dengan Tuhan dan menerima Dia sebagai hayat kita. Pengalaman
ini demikian mustikanya, sehingga ketika menikmatinya kita tidak ingin berhenti.
Kita senang tinggal di dalam roh dan bersatu dengan Tuhan. Tetapi, begitu waktu
doa kita itu berlalu, kebanyakan kita kembali lagi kepada cara hidup kita yang
alamiah. Kita tidak lagi berada dalam atmosfer doa. Dengan sendirinya kita
mulai lagi mencoba menjadi orang yang suci, rohani, dan menang. Bila kita
gagal, kita bertobat, mengaku dosa kepada Tuhan, dan memutuskan untuk mencoba
sekali lagi. Cara menempuh kehidupan orang Kristen bukan demikian. Sebaliknya,
kehidupan sehari-hari kita harus sama seperti pengalaman kita dalam doa yang
sebenarnya. Ketika kita berdoa hingga diri kita masuk ke dalam roh, kita
bersatu dengan Tuhan, kita menikmati kehadiran-Nya, dan kita dengan spontan memperhidupkan
Dia. Tanpa mengerahkan upaya apa pun kita sudah suci, rohani, dan menang. Kita
tidak mempunyai masalah dan kekhawatiran. Saya percaya kita semua telah
memiliki pengalaman seperti ini dalam doa.
Beban saya dalam berita ini ialah agar mata
kita dapat tercelik dan nampak bahwa yang Allah inginkan ialah Kristus
diperhidupkan dari dalam kita. Dia tidak memperhatikan apakah kita menjadi
orang yang seimbang, melainkan apakah kita bersatu dengan Kristus dan
memperhidupkan Kristus. Allah menghendaki kita memperhidupkan Kristus. Anda
mungkin seorang pemuda, tetapi Anda harus memperhidupkan Kristus, tidak
memperhidupkan kehidupan seorang pemuda yang khas. Menjadi orang yang seimbang,
ditundukkan, dan diperbaiki bukanlah cara untuk memperhidupkan Kristus. Cara
untuk memperhidupkan Kristus ialah berkontak dengan Kristus sebagai Roh
pemberi- hayat dalam kita di dalam doa. Ketika kita berdoa hingga diri kita
masuk ke dalam atmosfer doa yang sejati, kita akan dengan spontan
memperhidupkan Kristus. Saya dapat bersaksi bahwa hal ini riil dan dapat
dialami oleh kita semua. Cara untuk mengalami Kristus yang berhuni di batin ialah
berdoa dengan sungguh-sungguh. Kita tidak perlu berdoa untuk pekerjaan atau
rumah yang lebih baik. Doa seperti itu akan menghambat kita dalam mengalami
Kristus. Kita perlu doa yang membawa kita berkontak dengan Tuhan dan yang
menyebabkan bersatunya kita dengan Dia di dalam roh kita. Kalau kita berdoa
dengan cara demikian, kita pasti akan menikmati Kristus, mengalami Dia sebagai
hayat kita, dan memperhidupkan Dia.
Untuk memperhidupkan Kristus, kita perlu
berdoa tanpa henti. Begitu kita berhenti berdoa, kita pun akan berhenti memperhidupkan
Kristus. Saya ingin menandaskan berulang- ulang bahwa hanya dalam atmosfer
doalah baru kita mungkin memperhidupkan Kristus. Karena itu, setiap aspek dari
kehidupan sehari-hari kita harus dibawa ke dalam atmosfer yang demikian, di
mana kita benar-benar bersatu dengan Kristus. Dalam atmosfer ini Kristus adalah
sejati, kokoh, riil, bahkan dapat dijamah. Dalam atmosfer inilah Kristus baru
sebagai hayat kita secara riil. Di sini kita memperhidupkan Dia dan menikmati
segala apa adanya Tuhan bagi kita. Kristus ini tidak terduga dan tidak terbatas.
Dalam pengalaman kita, kita dengan Dia adalah satu, kita berkontak dengan Dia,
dan menikmati segala kekayaan- Nya. Dengan demikian, kita akan memperhidupkan
Kristus dengan spontan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 39
No comments:
Post a Comment