Hitstat

07 August 2014

Kolose - Minggu 19 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:12-19, 25


Ketika kita membaca Kolose 1, kita harus menaruh perhatian yang saksama pada istilah yang digunakan oleh Paulus. Dalam ayat 12 dia mengatakan bahwa Bapa telah melayakkan kita “untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam terang”. Bagaimanakah cara Bapa melayakkan kita? Menurut Kolose 1:13, Ia melaksanakan hal itu melalui melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih.

Dalam Kolose 1:15 Paulus berkata lebih lanjut bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Menurut ayat 16 dan 17, segala sesuatu telah diciptakan di dalam Dia, oleh Dia, dan untuk Dia, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Lagi pula, sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati, Ia adalah Kepala Tubuh, gereja (ayat 18). Dalam ayat 19 Paulus mengatakan kepada kita bahwa seluruh kepenuhan berkenan diam di dalam Dia. Kata “kepenuhan” di sini ditujukan kepada satu persona hidup, bukan satu benda, sebab sebuah zat atau benda yang tanpa persona tidak mungkin mempunyai perkenan terhadap sesuatu. Kepenuhan ini berkenan diam di dalam Kristus, dalam Sang almuhit yang memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya (ayat 20).

Mulai ayat 24 Paulus melanjutkan membicarakan ekonomi Allah. Apakah ekonomi Allah? Ekonomi Allah berkaitan dengan penyaluran diri-Nya sendiri ke dalam kita; tetapi masih banyak hal lain tercakup dalam ekonomi Allah. Ekonomi Allah merupakan suatu pengaturan pemerintahan. Dalam beberapa tempat, seperti dalam 1:25, istilah Yunani ini paling baik diterjemahkan “kepengurusan rumah tangga.” Ekonomi Allah ialah pengaturan pemerintahan-Nya, kepengurusan rumah tangga-Nya, untuk menyalurkan kekayaan-Nya ke dalam kita. Ekonomi Allah ialah menyalurkan kekayaan Kristus yang tidak terduga ke dalam setiap orang yang dipilih oleh Allah, agar mereka dapat menjadi anak-anak- Nya serta anggota-anggota keluarga ilahi yang universal itu. Sebagai anak-anak Allah, kita berada di bawah pengaturan pemerintahan-Nya yang olehnya Ia menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam diri kita.

Sasaran Allah dalam menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita ialah satu manusia baru. Perampungan sempurna dari manusia baru ini ialah Yerusalem Baru. Hari ini, manusia baru adalah miniatur Yerusalem Baru yang kekal itu. Perbedaannya bukan dalam sifat atau esensnya, tetapi hanya dalam ukuran atau tingkatannya saja. Hari ini kita menikmati manusia baru sebagai hasil dari ekonomi Allah. Tetapi dalam kekekalan kelak kita akan menikmati Yerusalem Baru sebagai hasil terakhir dari penyaluran diri Allah ke dalam kita. Kita semua yang berada dalam pemulihan Tuhan sangat perlu mengenal ekonomi Allah sedemikian.

Beban saya dalam berita ini ialah menunjukkan bahwa penggenapan ekonomi Allah ini tidak tergantung pada usaha kita, melainkan pada pertumbuhan hayat. Titik fokus ekonomi Allah ini bukanlah perbuatan kita, melainkan pertumbuhan hayat. Karena itu, penting sekali kita menyadari apa artinya bertumbuh dan bagaimana kita dapat bertumbuh. Allah tidak memerlukan perbuatan kita. Apa pun yang kita perbuat dalam diri kita sendiri tidaklah berarti. Namun, Allah menghendaki kita bertumbuh.

Saya ingin mengingatkan Anda bahwa setelah Allah menciptakan manusia, Ia menaruh manusia itu di sebuah taman, tempat pertumbuhan. Allah tidak menaruh manusia di sekolah, tempat belajar, atau di pabrik, tempat pembuatan barang-barang, melainkan di taman, tempat pertumbuhan hayat. Dalam gereja hari ini kita perlu bertumbuh, dan untuk itu kita perlu ada hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 38

No comments: