Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:12-19, 25
Ketika kita membaca Kolose 1, kita harus
menaruh perhatian yang saksama pada istilah yang digunakan oleh Paulus. Dalam
ayat 12 dia mengatakan bahwa Bapa telah melayakkan kita “untuk mendapat
bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam terang”. Bagaimanakah
cara Bapa melayakkan kita? Menurut Kolose 1:13, Ia melaksanakan hal itu melalui
melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya
yang terkasih.
Dalam Kolose 1:15 Paulus berkata lebih
lanjut bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih
utama dari segala yang diciptakan. Menurut ayat 16 dan 17, segala sesuatu telah
diciptakan di dalam Dia, oleh Dia, dan untuk Dia, dan segala sesuatu ada di
dalam Dia. Lagi pula, sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati, Ia
adalah Kepala Tubuh, gereja (ayat 18). Dalam ayat 19 Paulus mengatakan kepada
kita bahwa seluruh kepenuhan berkenan diam di dalam Dia. Kata “kepenuhan” di
sini ditujukan kepada satu persona hidup, bukan satu benda, sebab sebuah zat
atau benda yang tanpa persona tidak mungkin mempunyai perkenan terhadap sesuatu.
Kepenuhan ini berkenan diam di dalam Kristus, dalam Sang almuhit yang
memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya (ayat 20).
Mulai ayat 24 Paulus melanjutkan
membicarakan ekonomi Allah. Apakah ekonomi Allah? Ekonomi Allah berkaitan
dengan penyaluran diri-Nya sendiri ke dalam kita; tetapi masih banyak hal lain
tercakup dalam ekonomi Allah. Ekonomi Allah merupakan suatu pengaturan pemerintahan.
Dalam beberapa tempat, seperti dalam 1:25, istilah Yunani ini paling baik
diterjemahkan “kepengurusan rumah tangga.” Ekonomi Allah ialah
pengaturan pemerintahan-Nya, kepengurusan rumah tangga-Nya, untuk menyalurkan
kekayaan-Nya ke dalam kita. Ekonomi Allah ialah menyalurkan kekayaan Kristus
yang tidak terduga ke dalam setiap orang yang dipilih oleh Allah, agar mereka
dapat menjadi anak-anak- Nya serta anggota-anggota keluarga ilahi yang
universal itu. Sebagai anak-anak Allah, kita berada di bawah pengaturan pemerintahan-Nya
yang olehnya Ia menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam diri kita.
Sasaran Allah dalam menyalurkan diri-Nya
sendiri ke dalam kita ialah satu manusia baru. Perampungan sempurna dari
manusia baru ini ialah Yerusalem Baru. Hari ini, manusia baru adalah miniatur
Yerusalem Baru yang kekal itu. Perbedaannya bukan dalam sifat atau esensnya,
tetapi hanya dalam ukuran atau tingkatannya saja. Hari ini kita menikmati
manusia baru sebagai hasil dari ekonomi Allah. Tetapi dalam kekekalan kelak
kita akan menikmati Yerusalem Baru sebagai hasil terakhir dari penyaluran diri
Allah ke dalam kita. Kita semua yang berada dalam pemulihan Tuhan sangat perlu
mengenal ekonomi Allah sedemikian.
Beban saya dalam berita ini ialah
menunjukkan bahwa penggenapan ekonomi Allah ini tidak tergantung pada usaha
kita, melainkan pada pertumbuhan hayat. Titik fokus ekonomi Allah ini bukanlah
perbuatan kita, melainkan pertumbuhan hayat. Karena itu, penting sekali kita
menyadari apa artinya bertumbuh dan bagaimana kita dapat bertumbuh. Allah tidak
memerlukan perbuatan kita. Apa pun yang kita perbuat dalam diri kita sendiri
tidaklah berarti. Namun, Allah menghendaki kita bertumbuh.
Saya ingin mengingatkan Anda bahwa setelah
Allah menciptakan manusia, Ia menaruh manusia itu di sebuah taman, tempat
pertumbuhan. Allah tidak menaruh manusia di sekolah, tempat belajar, atau di
pabrik, tempat pembuatan barang-barang, melainkan di taman, tempat pertumbuhan hayat.
Dalam gereja hari ini kita perlu bertumbuh, dan untuk itu kita perlu ada hayat.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 38
No comments:
Post a Comment