Pembacaan
Alkitab: Rm. 6:3-4; Gal. 3:27
Dalam Galatia 3:27 Paulus mengatakan, “Karena
kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. ” Kristus
dalam Galatia 3:27 sama dengan Bapa, Putra, dan Roh dalam Matius 28:19. Itulah
sebabnya dibaptiskan ke dalam Kristus berarti dibaptiskan ke dalam nama Bapa,
Putra, dan Roh.
Dalam Roma 6:3 Paulus mengatakan, “Atau
tidak tahukah kamu bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya?” Pernahkah Anda memikirkan mengapa Paulus
berkata bahwa orang yang dibaptis dalam Kristus telah dibaptis ke dalam
kematian-Nya? Kita telah dibaptis ke dalam persona yang hidup, bagaimana
mungkin kita dibaptis dalam kematian-Nya? Mengapa kita bukan dibaptis ke dalam
kebangkitan-Nya? Seandainya saya yang menulis Roma 6:3, saya akan berkata, semua
orang yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kebangkitan-Nya. Kalau
Anda boleh memilih, bukankah Anda lebih suka dibaptis ke dalam kebangkitan daripada
ke dalam kematian? Tetapi Paulus berkata dengan tegas bahwa semua orang yang
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis ke dalam kematian-Nya.
Kristus yang telah dibangkitkan tetap
membawa khasiat kematian-Nya pada diri-Nya sendiri. Jika tidak, kita tidak
mungkin dibaptis ke dalam kematian-Nya melalui dibaptis ke dalam diri-Nya. Fakta
dibaptisnya kita ke dalam Kristus dan ke dalam kematian-Nya, menunjukkan
Kristus dengan kematian-Nya adalah satu. Kita dapat mengibaratkan hal ini
dengan meminum teh. Ketika kita minum teh, kita minum teh berikut air. Karena
air dengan teh adalah satu, air membawa unsur dan realitas teh itu. Demikian pula,
kebangkitan Kristus membawa unsur kematian-Nya yang berkhasiat. Karena itu,
ketika seseorang dibaptis ke dalam Kristus, dengan sendirinya ia pun dibaptis
ke dalam kematian-Nya. Tidaklah mungkin kematian Kristus dipisahkan dari
Kristus itu sendiri. Kristus yang telah bangkit mencakup unsur kematian-Nya
yang berkhasiat. Khasiat kematian Kristus adalah satu unsur dari
kealmuhitan-Nya. Dibaptis ke dalam Kristus berarti dibaptis ke dalam kematian-Nya.
Kita telah nampak bahwa dibaptis berarti
ditaruh ke dalam Allah Tritunggal, ke dalam Kristus, dan ke dalam kematian
Kristus. Bagaimana mungkin Kristus menjadi air rohani yang di dalamnya kita
dicelup? Kristus dapat menjadi air yang demikian karena di dalam kebangkitan Ia
telah melalui proses menjadi pneuma, Roh pemberi-hayat. Sebagai pneuma,
Kristus adalah udara surgawi. Membaptis seseorang ke dalam udara yang demikian
jauh lebih mudah daripada membaptisnya ke dalam air. Setiap orang mengetahui bahwa
air berasal dari hujan dan hujan berasal dari uap dalam udara. Kristus hari ini
adalah udara rohani yang penuh dengan uap. Ketika kita membaptis orang ke dalam
Kristus, kita membaptis mereka ke dalam-Nya sebagai pneuma surgawi, ke
dalam Allah Tritunggal yang almuhit, pemberi-hayat dan yang telah melalui
proses.
Dalam Roma 6:4 Paulus berkata, “Dengan
demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia melalui baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. ”
Di sini Paulus memperkenalkan pemikiran penguburan. Dikatakan bahwa kita
telah dikuburkan bersamasama dengan Kristus melalui baptisan dalam kematian. Mana
yang lebih dahulu, kematian atau penguburan? Dalam lingkungan alamiah,
seseorang terlebih dahulu mati, kemudian baru dikuburkan. Tetapi perkataan
Paulus menunjukkan bahwa kita dikuburkan dahulu, kemudian baru masuk ke dalam
maut. Menurut Alkitab, kita, kaum beriman, dikuburkan dalam kematian. Tetapi,
kita tidak dikuburkan ke dalam maut secara langsung; hal ini terjadi bersama-sama
dengan Kristus dan melalui baptisan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 43
No comments:
Post a Comment