Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:12; 2:6-7
Kolose 2:6 mengatakan tentang hidup
(berperilaku) di dalam Dia. Frase keterangan ini menerangkan kata
berperilaku. Ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat berperilaku di dalam
Kristus kecuali kita telah berakar di dalam Dia. Karena itu, kita berperilaku
di dalam tanah hidup yang di dalamnya kita telah berakar.
Ketika kita memperhatikan pasal 2:6-7, kita
nampak bahwa bertumbuh dalam Kristus berarti berperilaku di dalam Dia. Kita
telah menunjukkan bahwa “berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia”
berkaitan dengan kata berperilaku. Frase ini memberikan arti dari berperilaku
di dalam Kristus kepada kita. Karena kita telah berakar di dalam Kristus yang
bergerak, maka kita berperilaku di dalam-Nya.
Meskipun berakar itu untuk pertumbuhan,
Kolose 2:6 tidak membicarakan tentang pertumbuhan, melainkan tentang berperilaku
di dalam Kristus. Tetapi makna yang disiratkan oleh istilah-istilah ini adalah
pertumbuhan sejati yang terdiri dari berperilakunya kita di dalam Kristus. Kita
tidak dapat bertumbuh dengan berperilaku dalam diri sendiri; kita bertumbuh
melalui berperilaku di dalam Kristus. Kita telah melihat bahwa jika kita ingin
berperilaku dalam-Nya, pertama-tama kita harus berakar di dalam Dia sebagai
tanah yang hidup. Kemudian kita berperilaku sewaktu Dia bergerak dan bertindak.
Berperilaku secara demikian adalah pertumbuhan yang sejati.
Beban saya dalam berita ini adalah untuk
membantu kaum saleh melihat apakah pertumbuhan hayat yang sejati. Pertumbuhan
bukanlah hal diperbaiki atau diperhalus. Bertumbuh dalam hayat adalah bertumbuh
dengan pertumbuhan Allah. Inilah bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Pertumbuhan
yang benar adalah pertumbuhan Allah, Allah ditambahkan. Dalam diri-Nya sendiri,
Allah tidak membutuhkan pertumbuhan. Dia kekal, sempurna, dan lengkap. Namun,
Allah masih perlu bertumbuh di dalam kita. Berapa banyak Allah Tritunggal yang
Anda miliki di dalam Anda? Apakah Anda tidak membutuhkan peningkatan,
penambahan diri Allah di dalam Anda? Kita semua membutuhkan pertumbuhan Allah. Kita
perlu bertumbuh dengan pertumbuhan Allah; yaitu kita memerlukan Allah
bertambah, bertumbuh, di dalam kita. Saya ulangi, dalam diri-Nya Allah tidak
dapat bertumbuh dan tidak perlu pertumbuhan, tetapi Allah sangat perlu
bertumbuh di dalam kita.
Untuk memiliki pertumbuhan yang sejati,
pertama-tama kita harus berakar di dalam Kristus, tanah permai kita. Ini menyiratkan
bahwa Kristus adalah tanah kita, bumi kita. Jika tidak, bagaimana kita dapat
berakar di dalam-Nya? Kita adalah tanaman yang berakar di dalam Kristus sebagai
tanah. Karena itu, Kristus, Allah Tritunggal almuhit yang telah melalui proses,
adalah tanah kita. Puji Tuhan kita telah ditanam! Setelah ditanam dalam
Kristus, kini kita berakar dalam Kristus yang hidup yang adalah tanah permai kita.
Dari Kolose 1:12 kita nampak bahwa Kristus
adalah bagian orang-orang kudus. Seperti yang telah kita tekankan sebelumnya,
kata Yunani yang diterjemahkan “bagian” ini sebenarnya berarti sebuah
“kapling”, sebidang tanah. Kristus adalah bagian kita, adalah milik pusaka kita.
Ini berarti Dia adalah tanah permai bagi orang-orang kudus. Setelah bangsa
Israel memasuki tanah Kanaan dan memilikinya, mereka semua menerima bagian
mereka, porsi mereka, atas tanah itu. Hari ini, bagian kita adalah Kristus. Porsi
ini, bagian ini, adalah tanah yang di dalamnya kita berakar.
Berperilakunya kita bersama Kristus
merupakan kerja sama kita dengan Dia dalam aktivitas-Nya. Melalui bekerja sama
dengan Dia sedemikian, kita dengan spontan menyerap kekayaan-Nya ke dalam diri
kita. Apa yang kita serap dari Kristus ke dalam kita — unsur kekayaan diri-Nya
sebagai tanah — menjadi pertumbuhan Allah di dalam kita. Tanah kita adalah
Kristus, dan Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal. Karenanya, tanah itu
adalah Allah Tritunggal. Ini berarti ketika kita menyerap kekayaan tanah, kita
menyerap kekayaan Allah Tritunggal. Sebenarnya, kita menyerap Allah Tritunggal
itu sendiri. Melalui penyerapan ini, kita mengambil Allah lebih banyak ke dalam
kita. Pertambahan Allah di dalam kita ini adalah arti dari pertumbuhan Allah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 44
No comments:
Post a Comment