Pembacaan
Alkitab: Ef. 3:8
Kitab Kolose mewahyukan Kristus secara
alwasi (memenuhi segala sesuatu, luas tak terbatas). Wahyu yang alwasi ini jauh
lebih besar daripada Kristus yang terlihat oleh kebanyakan orang Kristen. Orang-orang
Kristen menyadari bahwa Kristus itu Allah dan Dia telah menjadi seorang manusia,
hidup di bumi, mati di atas salib bagi dosadosa kita sebagai Penebus kita, Dia
telah dikubur, telah dibangkitkan pada hari ketiga, telah dinaikkan ke surga, dan
telah dinobatkan sebagai Tuhan dan Kepala segala sesuatu. Kini Kristus adalah
Tuhan di atas segala tuhan dan Raja dari segala raja. Pada suatu hari Dia akan
kembali untuk memerintah seluruh bumi dan mendirikan kerajaan- Nya. Banyak
sekali buku yang telah menulis semua hal tersebut. Sudah tentu, wahyu tentang
Kristus yang sedemikian ini benar, tetapi sangat sempit, dan itu tidak sepadan dengan
wahyu yang alwasi tentang Kristus yang terdapat dalam Kitab Kolose.
Menurut Alkitab, Kristus itu alwasi
(memenuhi segala sesuatu, luas tak terbatas), dan wahyu tentang Kristus juga alwasi.
Seperti jagat raya, Kristus tidak terukur. Karena alasan inilah maka wahyu
tentang Kristus pun tanpa batas. Dalam Efesus 3 Paulus mengatakan tentang
lebar, panjang, tinggi, dan dalam. Kristus adalah lebar, panjang, tinggi, dan
dalamnya alam semesta. Karena Dia demikian alwasi, bagaimana kita dapat puas
dengan suatu wahyu yang sempit tentang Dia? Bodohlah kita jika kita membatasi
diri kita dengan wahyu yang sempit tentang Kristus itu.
Kita tidak seharusnya terbatas oleh
pandangan sempit tentang Kristus yang dipegang oleh kebanyakan orang Kristen. Kristus
teramat sangat luas; Dia tidak terbatas. Alkitab bahkan mengatakan tentang “kekayaan
Kristus yang tidak terduga” (Ef. 3:8). Walau kekayaan Kristus tidak
terduga, tetapi banyak orang Kristen yang membatasi Dia dengan teologi dan
ajaran-ajaran mereka. Mereka hanya memiliki pengertian dasar terhadap Dia. Kristus,
Juruselamat yang kita percayai, tidak terbatas. Dia tidak kunjung habis, almuhit,
dan tidak terbatas. Tidak ada seorang pun yang dapat mengatakan kebesaran atau
keagungan-Nya. Karena Dia tanpa batas, maka wahyu tentang Dia pun seharusnya tanpa
batas. Dalam hal ini Kitab Kolose bukan main pentingnya. Tanpa Kitab Kolose,
kita sulit memahami ketidakterbatasan dan kealwasian Kristus.
Untuk melawan konsepsi Gnostik yang
menganggap benda-benda bersifat jahat, Paulus menampilkan wahyu yang paling
alwasi tentang Kristus. Kalau kaum Gnostik menyatakan benda-benda materi pada
hakikatnya jahat, maka Paulus menunjukkan segala sesuatu diciptakan di dalam Kristus,
oleh Kristus, dan untuk Kristus, dan semuanya kini berkelangsungan (bertahan)
di dalam Kristus. Paulus sangat berani, dan ajarannya telah menggiring filsafat
Gnostik kepada jalan akhirnya. Dengan berani dia menunjukkan bahwa segala
sesuatu, termasuk binatang-binatang dan reptil- reptil yang diharamkan atau
dianggap najis oleh orangorang Yahudi, diciptakan di dalam Kristus, oleh Kristus,
dan untuk Kristus. Selain itu, semuanya itu sekarang berkelangsungan (bertahan)
di dalam Kristus. Ini pasti mengejutkan mentalitas orang Yahudi yang telah
terlatih untuk membedakan yang tahir dari yang najis. Ingatlah reaksi Petrus terhadap
visi yang dilihatnya dalam Kisah Para Rasul 10. Ketika Petrus nampak sebuah
kain yang di dalamnya berisi segala macam binatang liar dan binatang melata,
serta mendengar suara yang menyuruhnya menyembelih dan makan binatang-binatang
itu, ia berkata, “Tidak, Tuhan, sebab aku belum pernah makan apa pun yang
haram dan yang najis” (ayat 14). Namun demikian, menurut perkataan Paulus
dalam Kitab Kolose, segala benda ini diciptakan untuk Kristus dan
berkelangsungan di dalam Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 41
No comments:
Post a Comment