Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:6-7
Istilah “hidup” (berperilaku) di sini dalam bahasa
Yunani mengandung arti berjalan, bertindak, bertingkah laku, dan membawa diri.
Ini menyiratkan setiap hal dalam kehidupan sehari-hari kita. Berperilaku di
dalam Kristus berarti menempuh kehidupan, bertindak, bergerak, bertingkah laku,
dan membawa diri di dalam Kristus. Kita tidak boleh hidup, berjalan, bergerak,
bertindak, bertingkah laku, atau membawa diri di dalam sesuatu yang bukan
Kristus. Sebagai contoh, ketika seorang saudari berbelanja, ia harus melakukan
hal itu di dalam Kristus. Tetapi, tidak banyak saudari yang berbelanja di dalam
Kristus. Sebaliknya, mereka mungkin menentukan untuk berbelanja atau membeli
barang-barang tertentu di luar Kristus. Jadi, dalam hal berbelanja, banyak
saudari tidak berperilaku di dalam Kristus. Demikian pula para saudara, sewaktu
mereka pergi mencukur rambut. Dalam hal mencukur rambut yang riil ini para
saudara mungkin tidak berperilaku di dalam Kristus.
Berperilaku di dalam Kristus berarti tidak
mempunyai pengganti apa pun bagi Kristus. Karena kejatuhan manusia, kebudayaan
menggantikan Allah dalam kehidupan manusia. Manusia diciptakan untuk Allah, dan
perlu Allah menjadi hayat, kenikmatan, dan segala sesuatu baginya. Tetapi
karena manusia kehilangan Allah, ia menciptakan kebudayaan sebagai pengganti
Allah. Sekarang, dalam ekonomi-Nya, Allah telah menetapkan bahwa Kristus,
Putra-Nya, harus menggenapkan penebusan, yang membawa manusia kembali kepada
Allah, dan kemudian mengganti segala pengganti itu dengan diri-Nya sendiri.
Kita telah nampak bahwa berbagai faktor dan unsur dari kehidupan insani kita
semuanya adalah pengganti Kristus. Tetapi faktor-faktor dan unsur-unsur yang
menjadi pengganti Allah sekarang haruslah digantikan oleh Kristus. Agar hal ini
bisa menjadi pengalaman kita, perlulah kita berperilaku di dalam Kristus.
Menurut wahyu yang alwasi dari Kristus dalam Kitab
Kolose, kita tidak boleh berperilaku dalam apa pun yang bukan Kristus. Ini
berarti kita tidak boleh berperilaku di dalam filsafat, tradisi, atau unsur-unsur
dunia. Juga tidak boleh berperilaku dalam peraturan-peraturan atau
ketetapan-ketetapan tertentu.
Kita akui bahwa berperilaku di dalam Kristus tidak
mudah. Setelah menyuruh kita berperilaku di dalam Kristus, Paulus segera
menambahkan perkataan ini, “Telah berakar dan sedang dibangun di dalam Dia”
(Tl.). Jika kita ingin berperilaku di dalam Kristus, kita harus memenuhi syarat
telah berakar di dalam Dia dan sedang dibangun di dalam Dia. Dasar kita untuk
berperilaku di dalam Kristus ialah kita telah berakar di dalam Kristus. Di satu
pihak, kita telah berakar di dalam Kristus; di pihak lainnya kita sedang berada
dalam proses dibangun di dalam Dia. Pengakaran, yang telah rampung, merupakan
satu syarat bagi berperilaku di dalam Kristus, sedangkan pembangunan yang
sedang berlangsung merupakan syarat lainnya. Mengenai berakar, Paulus memakai
ilustrasi tanaman yang berakar dalam di dalam tanah. Mengenai terbangun dalam
Kristus, ia memakai contoh batu-batu sebagai ilustrasi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment