Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:19; 4:2
Menurut Kolose 2:19, melalui berpegang kepada
Kepala kita bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Dari Kepala, Tubuh bertumbuh
dengan pertumbuhan Allah. Allah di sini adalah Allah Tritunggal yang telah
melalui proses, seperti tercantum dalam Matius 28:19. Jadi, dari Allah
Tritunggal yang telah melalui proses sebagai sumber kita, Tubuh bertumbuh
melalui menyerap kekayaan dari Kepala. Tubuh tidak dapat bertumbuh dengan
pengetahuan Alkitab, melainkan dengan pertumbuhan Allah. Dalam diri-Nya sendiri
Allah tidak terbatas, sempurna, dan lengkap. Karena itu, di dalam diri-Nya
sendiri Allah tidak dapat bertumbuh, tetapi di dalam kita Allah dapat dan perlu
bertumbuh. Kita bertumbuh dengan pertumbuhan Allah di dalam kita. Karena kita
memiliki Allah Tritunggal sangat sedikit di dalam kita, maka kita perlu
pertambahan Allah bagi pertumbuhan rohani kita. Kita bertumbuh dengan apa yang
kita serap dari Kepala.
Butir vital dan yang sangat penting ialah bahwa
kita bertumbuh melalui menyerap kekayaan Kristus. Untuk menyerap kekayaan-Nya,
kita harus berakar di dalam Dia sebagai Roh yang almuhit. Ingatlah bahwa Roh
ini berhuni di dalam roh kita. Tanah itu bukan pikiran, emosi, atau tekad kita,
melainkan Allah Tritunggal almuhit yang telah melalui proses dan berhuni dalam
roh kita. Sumber kekayaan yang kita butuhkan untuk pertumbuhan kita ialah Allah
Tritunggal yang telah melalui proses di dalam roh kita. Sama seperti kita pergi
ke kran untuk mengambil air, demikian pula kita harus berpaling ke dalam roh
kita untuk memperoleh kekayaan Allah Tritunggal.
Untuk lebih dalam berakar ke dalam Allah Tritunggal
yang telah melalui proses, kita perlu melatih roh kita, bukan pikiran, emosi,
atau tekad kita. Akan tetapi, lingkungan sekitar kita tidak setuju atau
menyokong latihan roh itu. Sebaliknya, setiap hal dalam lingkungan kita
berusaha menjauhkan kita dari roh. Sebagai contoh, sepanjang hari Tuhan (hari
Minggu), istri seorang saudara mungkin sangat menyenangkannya. Tetapi justru
sebelum sidang Pemecahan Roti, ia mungkin mengucapkan kata-kata yang tidak baik
kepada saudaranya, dan reaksi saudara itu terhadap istrinya membuat saudara itu
terpisah dari roh. Dalam situasi yang demikian, saudara itu perlu melatih
rohnya dan berseru kepada nama Tuhan Yesus. Melalui melatih roh, ia akan lebih
dalam berakar ke dalam Kristus sebagai tanah itu, dan dengan otomatis menyerap
lebih banyak kekayaan Roh almuhit itu. Hal ini akan menghasilkan lebih banyak
pertumbuhan.
Kita perlu terus-menerus melatih roh kita. Inilah
alasannya sampai pada akhir Kitab Kolose Paulus menyuruh kita untuk bertekun
dalam doa (4:2). Namun, jika kita tidak melatih roh kita, melainkan melatih
pikiran, emosi, dan tekad kita, Iblis akan menjauhkan kita dari kenikmatan atas
Roh almuhit dalam roh kita. Iblis, si licik dan jahat itu, akan menggunakan
lingkungan sekitar kita untuk menjauhkan kita dari roh. Karena itu, kita perlu
terusmenerus melatih roh kita melalui menyeru nama Tuhan, agar kita berakar
lebih dalam ke dalam Roh almuhit itu. Setelah itu kita akan menyerap kekayaan
Kristus, bertumbuh di dalam Kristus, serta dengan spontan dibangun di dalam
Dia. Akhirnya kita akan hidup dan bergerak di dalam Dia. Jika kita memahami hal
ini, kita akan mengetahui apa artinya hidup dan bergerak di dalam Kristus
melalui menyerap kekayaan-Nya, dan melalui dibangun dengan apa yang telah kita
serap. Inilah pengalaman riil atas Kristus yang kita perlukan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment