Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:11; 1 Kor. 1:22
Wahyu tentang Kristus dalam Kitab Kolose adalah
yang almuhit dan alwasi. Kitab Kolose mewahyukan bahwa Kristus adalah segala
sesuatu. Kristus adalah yang sulung baik dari ciptaan lama, alam semesta, dan
ciptaan baru, gereja (1:15, 18). Ciptaan baru tidak seluas ciptaan lama, alam
semesta. Gereja memang almuhit, tetapi tidak alwasi. Bagi Kristus, menjadi yang
sulung dari ciptaan yang semula dan ciptaan baru berarti Dia itu almuhit juga
alwasi. Dalam manusia baru hanya ada tempat bagi Kristus; Kristus adalah semua
dan di dalam segala sesuatu (3:11). Ini menunjukkan kealmuhitan-Nya. Tetapi,
fakta bahwa Ia sebagai yang sulung dari segala yang diciptakan menunjukkan
kealwasian-Nya. Dalam Efesus 3, Kristus adalah lebar, panjang, tinggi, dan
dalam.
Wahyu tentang Kristus yang almuhit dan alwasi
terdapat cukup banyak, penuh, tegas, dan jelas dalam Surat-surat Kiriman
Paulus, terutama dalam Kitab Kolose. Dalam Kolose 1:25 Paulus mengatakan bahwa
dia menjadi pelayan jemaat sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah
kepadanya untuk melengkapkan firman Allah. Kitab Kolose, ditulis untuk
melengkapkan firman Allah, yakni melengkapkan wahyu ilahi dalam Alkitab. Tanpa
Kitab Kolose, wahyu ilahi Alkitab tidaklah lengkap.
Kelengkapan firman Allah yang terdapat di dalam
Kitab Kolose merupakan rahasia ekonomi Allah — Kristus di dalam kita,
pengharapan akan kemuliaan (1:27). Ini berarti tanpa Kristus di dalam kita
sebagai pengharapan kita yang mulia, wahyu Allah tidak dapat lengkap. Kita
bersyukur kepada Tuhan bahwa wahyu-Nya telah lengkap, tercatat, dan disajikan
kepada kita.
Dalam Perjanjian Baru ada tiga kitab yang
melukiskan pengganti-pengganti Kristus: 1 Korintus, Galatia, dan Kolose. Satu
Korintus menanggulangi karunia-karunia dan pengetahuan. Dalam 1 Korintus 1:7
Paulus mengatakan bahwa orang-orang Korintus tidak kekurangan dalam suatu
karunia pun. Lagi pula, mereka memiliki banyak pengetahuan, termasuk
pengetahuan rohani. Namun, mereka bersifat daging. Pengetahuan mereka tidak
dapat membantu mereka dengan memadai dan karunia-karunia mereka pun tidak dapat
membangun mereka. Paulus memberi tahu mereka bahwa ketika dia untuk kali
pertama datang ke tempat mereka, dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa
selain Yesus Kristus dan salib-Nya (1 Kor. 2:2). Paulus tahu bahwa orang-orang
Korintus diduduki oleh pengetahuan dan karunia-karunia. Karena alasan inilah
maka dia menekankan Kristus yang telah disalibkan. Hal ini menunjukkan bahwa
kaum beriman di Korintus perlu menempuh kehidupan yang tersalib, kehidupan
salib.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment