Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:7; Ef. 4:13
Menurut Kolose 2:2, Kristus ini adalah rahasia
Allah. Ini membawa kita kepada pertanyaan lainnya, yaitu apakah rahasia Allah?
Karena Kristus adalah rahasia Allah, maka berakar di dalam Kristus berarti
berakar di dalam rahasia Allah. Semua orang Kristen mengenal nama Kristus,
tetapi tidak banyak yang mengerti istilah rahasia Allah. Allah itu satu
rahasia. Selain itu, Allah mempunyai satu sejarah, satu kisah. Apakah sejarah
Allah? Allah itu tidak terbatas dan kekal, tanpa permulaan atau kesudahan.
Menurut perkenan-Nya, Ia menciptakan langit dan bumi dan jutaan benda dalam
alam semesta. Sebab itu, Allah menggenapkan pekerjaan penciptaan. Kristus
adalah kisah Allah, sejarah Allah. Ini berarti Kristus bukan hanya Allah itu
sendiri, tetapi juga sejarah Allah. Sejarah Allah mengacu kepada proses yang
dilalui-Nya sehingga Ia dapat masuk ke dalam manusia dan manusia dapat dibawa
masuk ke dalam-Nya.
Hari ini Allah Tritunggal yang telah melalui proses
ialah Roh itu. Pada waktu Yohanes 7:39, Roh itu belum ada, karena Yesus belum
dimuliakan. Dia belum melalui kematian dan masuk ke dalam kebangkitan. Sekarang
karena Kristus telah melalui kematian dan masuk ke dalam kebangkitan, Roh itu
ada di sini. Roh itu adalah Kristus, dan Kristus adalah kisah Allah, rahasia
Allah. Sebagai kisah Allah, Kristus adalah Allah yang telah melalui proses.
Allah telah melalui proses untuk menjadi Roh almuhit, yang sekarang berhuni di
dalam roh kita dan yang bersatu dengan roh kita.
Kristus yang di dalamnya kita telah berakar ialah
Roh yang almuhit. Ini berarti dalam roh kita ada Allah Tritunggal yang telah
melalui proses sebagai sumber kita. Sumber ini merupakan mata air yang memancar
dalam batin kita. Roh almuhit yang berhuni dalam kita mencakup unsurunsur
ilahi, insani, inkarnasi, kehidupan insani, kematian, dan kebangkitan. Kita
telah berakar di dalam Dia, di dalam sumber ajaib ini, yang adalah Allah
Tritunggal yang telah melalui proses sebagai Roh pemberi-hayat yang almuhit.
Pemakaian kata “dibangun” dalam 2:7 tidak langsung
mengacu kepada pembangunan Tubuh Kristus. Ungkapan ini menunjukkan suatu
pertambahan dalam perawakan rohani kita, yang dapat dibandingkan dengan
pertambahan perawakan seseorang ketika ia bertumbuh secara jasmani.
Satu-satunya cara supaya seorang anak dapat bertumbuh secara jasmani ialah
melalui menyerap gizi makanan. Demikian pula, kita bertumbuh secara rohani juga
melalui menyerap gizi Kristus yang kaya itu. Itulah arti dari kata dibangun
dalam Kristus yang tercantum dalam 2:7. Pertama-tama Paulus mengatakan kita
telah berakar di dalam Kristus, kemudian ia mengatakan kita sedang dibangun di
dalam Kristus. Tidak ada sebatang pohon yang dapat bertumbuh tanpa berakar
terlebih dahulu. Pertumbuhan pohon juga berarti pembangunan pohon.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment