Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:27; 1 Kor. 6:17
Kita yang mengalami Kristus memiliki hubungan yang
akrab, dalam, intim, dan subyektif dengan Dia. Tetapi kita perlu menanyakan
tiga hal: Siapakah Kristus? Apakah Kristus? Di manakah Kristus? Karena Kristus
sedemikian kaya, sulit dikatakan dengan memadai siapa dan apa Dia.
Pertama-tama, Kristus adalah Allah. Menurut Kitab Kolose, Dia adalah yang
sulung dari segala yang diciptakan. Alkitab menunjukkan bahwa Kristus adalah
realitas berbagai jenis pohon: pohon ara, pohon zaitun, pohon anggur, dan pohon
cedar. Kristus juga adalah lembu, domba, singa, elang, dan merpati yang sejati.
Tidak hanya demikian, Kristus adalah makanan, air, susu, madu, udara, cahaya
matahari, hujan, embun, dan salju yang sejati. Terakhir, Kristus menjadi tanah
yang almuhit, tanah yang di dalamnya terdapat gunung, bukit, lembah, mata air,
sumber, sungai, batu, besi, dan tembaga. Karena Kristus adalah Sang almuhit
yang sedemikian, ketika Ia berada di bumi, Ia dapat memakai berbagai obyek alam
sebagai ilustrasi mengenai diri-Nya sendiri.
Mengenai di manakah Kristus, kita perlu mengenal
bahwa walaupun Dia Mahahadir, dan khususnya berada di sebelah kanan Allah di
langit tingkat tiga, tetapi Ia pun berhuni di dalam kita (1:27). Kita adalah
manusia yang rumit, dengan banyak ruangan-ruangan, banyak bagian batin. Amsal
20:27 membicarakan bagian batin manusia, yaitu ruangan-ruangan dalamnya.
Ruangan-ruangan ini mencakup pikiran, emosi, tekad, hati, jiwa, manusia
batiniah, dan manusia yang tersembunyi. Satu Petrus 3:4 membicarakan manusia
yang tersembunyi, dan Efesus 3:16, membicarakan manusia batiniah. Kita mungkin
percaya bahwa Kristus berada di dalam kita, tetapi dalam ruangan yang manakah
Ia berada? Dua Timotius 4:22 menunjukkan bahwa Tuhan berada di dalam roh kita.
Sekarang kita harus bertanya apakah roh dan apa
bedanya dengan hati dan jiwa. Di satu pihak, roh manusia bukan hati; di pihak
lain, roh manusia juga bukan jiwa. Pikiran, emosi, tekad, jiwa, dan hati
merupakan bagian batin manusia, tetapi tidak satu pun dari semua itu yang
adalah roh. Roh manusia ada dalam inti bagian batin manusia. Adanya Kristus di
dalam roh kita berarti Dia berada dalam inti diri kita, yaitu di dalam bagian
yang paling dalam.
Roh, di mana Kristus berdiam di dalam kaum beriman,
berbeda dengan tubuh dan jiwa. Alkitab mewahyukan bahwa manusia terdiri dari
tiga bagian — roh, jiwa, dan tubuh. Karena roh berbeda dengan jiwa, maka kita
harus dengan tegas membicarakan di mana Kristus berdiam di batin kita. Kita
perlu mengatakan, menurut Alkitab, Kristus berada di dalam roh kita. Dalam 1
Korintus 6:17 dikatakan bahwa kita dengan Tuhan adalah satu roh. Tuhan adalah
Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45), yang bersatu dengan roh kita. Sebab itu,
kedua roh itu adalah satu. Tuhan tidak saja berhuni di dalam roh kita, Ia
bahkan mempersatukan diri-Nya dengan roh kita. Dengan demikian, kedua roh ini —
Roh pemberi-hayat dan roh kita — menjadi satu roh. Betapa akrab dan intimnya
hubungan kita dengan Tuhan! Dia dan kita, kita dan Dia adalah satu roh.
Hubungan apakah yang dapat lebih akrab dan lebih intim daripada ini? Hubungan
semacam ini benar-benar paling akrab dan paling intim. Jika kita ingin
mengalami Kristus dengan memadai, kita perlu memahami bahwa kita mempunyai
hubungan yang sedemikian intimnya dengan Dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment