Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:25, 27-29
Kita telah menunjukkan bahwa kita tidak seharusnya
membenci atau memustikakan manusia alamiah kita. Membenci diri kita berarti
mempraktekkan pertapaan, suatu bentuk bunuh diri. Jangan mencoba membenci
manusia alamiah kita, tetapi turutilah firman Tuhan untuk menyangkal diri kita.
Menyangkal diri berarti tidak mengakui diri, melupakannya, dan tidak
memperhatikannya. Misalkan, ketika Anda berjalan di trotoar, lalu ada orang
menyetop Anda dan meminta uang kepada Anda. Anda tidak usah membenci atau
mengasihi orang tersebut. Sebaliknya, Anda harus tidak menggubris
permintaannya. Akhirnya, karena ia mengetahui bahwa ia tidak dapat memperoleh
apa-apa dari Anda, ia akan pergi. Ini mengilustrasikan sikap yang harus kita
miliki untuk menghadapi ego. Ego kita serakah, selalu meminta-minta. Tidak usah
membenci ego atau mengasihinya, melainkan abaikan saja dia.
Kitab Kolose menampilkan satu visi tentang Kristus
yang ajaib, alwasi, dan almuhit. Bila kita nampak visi ini, seluruh diri kita
akan tertarik oleh Kristus ini, dan akan dimiliki serta diduduki oleh Dia.
Kemudian Kristus yang alwasi yang menduduki perhatian kita ini akan
berangsurangsur menggantikan setiap unsur kehidupan insani alamiah kita. Bahkan
Dia akan menggantikan kebaikan hati, kerendahan hati, dan kasih kita kepada
orang tua kita dengan diri-Nya sendiri. Kebajikan-kebajikan alamiah kita
paling-paling hanya dapat dibandingkan dengan kuningan yang dipoles, tetapi
Kristus adalah emas. Nilai-Nya jauh melebihi sesuatu yang kita miliki dari
pembawaan. Semakin kita mengalami Kristus yang melampaui segala sesuatu, dan
menggantikan segala sesuatu dalam kehidupan alamiah kita dengan diri-Nya
sendiri, kita akan semakin dapat mengumumkan, “Bagiku hidup adalah Kristus.”
Kita tidak akan memperhidupkan kerendahan hati, kebaikan, atau kesabaran. Bagi
kita hidup adalah Kristus, yang telah memiliki kita sepenuhnya, dan menduduki
serta memenuhi kita dengan diri-Nya sendiri. Kristus yang sedemikian ini harus
menggantikan seluruh unsur kehidupan insani alamiah kita, ini merupakan berita
Kitab Kolose. Jika kita mengerti konsepsi yang mendasar ini, maka Kitab Kolose
akan menjadi sebuah kitab yang terbuka bagi kita.
Jika kita mempunyai keyakinan yang penuh akan
pengertian tentang Kristus yang alwasi yang menggantikan setiap aspek dari
kehidupan alamiah kita, kita akan memahami apa artinya bertumbuh menjadi dewasa
penuh di dalam Kristus. Dalam Kolose 1:25 Paulus berkata bahwa dia menjadi
seorang pelayan menurut kepengurusan rumah tangga Allah. Sasaran kepengurusan
rumah tangga Paulus adalah menyalurkan Kristus yang alwasi ke dalam umat
pilihan Allah. Kristus yang alwasi ini merupakan satu rahasia, khususnya bagi
orang-orang bukan Yahudi. Dalam Kolose 1:27 Paulus berkata, “Kepada mereka
Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara
bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di dalam kamu, Kristus yang adalah
pengharapan akan kemuliaan” (Tl.). Rahasia ini penuh kemuliaan, dan kemuliaan
ini mengandung kekayaan. Rahasia mulia yang penuh kekayaan ini adalah Kristus
di dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kolose, Buku 3, Berita 49
No comments:
Post a Comment