Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:6-7
Banyak pembaca Perjanjian Baru menganggap Kitab
Kolose sebuah kitab doktrin. Tetapi, Kitab Kolose juga sebuah kitab pengalaman.
Kristus yang almuhit dan alwasi yang diwahyukan dalam kitab ini adalah
subyektif bagi kita, karena Dia berhuni di dalam kita sebagai pengharapan akan
kemuliaan (1:27), dan Dia adalah hayat kita (3:4). Tidak ada sesuatu yang lebih
subyektif terhadap kita daripada hayat kita. Kenyataannya, hayat kita adalah
diri kita sendiri. Mengatakan Kristus adalah hayat kita berarti Kristus menjadi
diri kita. Bagaimana Kristus bisa menjadi hayat kita jika Dia tidak benar-benar
menjadi kita? Itu mustahil.
Bagi kita, Kristus itu obyektif juga subyektif.
Kita mengenal Kristus menurut doktrin juga menurut pengalaman. Di satu aspek,
Kristus kita berada di atas takhta di surga. Di aspek lain, Dia berada dalam
roh kita. Kita menyembah Kristus yang bertakhta di surga, tetapi kita
mengalami, menikmati, dan mengambil bagian atas Kristus yang berhuni dalam roh
kita. Kita bersatu dengan Dia dengan cara yang sangat subyektif. Seperti yang
dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 6:17, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya
pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” Kristus adalah subyektif bagi kita
sampai suatu tingkat sehingga Dia dan kita, kita dan Dia, menjadi satu roh.
Menjadi satu roh dengan Tuhan merupakan hal yang lebih besar daripada beroleh
karunia-karunia dan mukjizat-mukjizat. Kini, setelah menjadi satu roh dengan
Tuhan, dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mengalami menjadi satu roh dengan
Dia.
Dalam Kolose 2:7 Paulus mengatakan tentang telah
berakar di dalam Kristus dan sedang dibangun di dalam Dia. Baik berakar maupun
dibangun semuanya merupakan hal yang subyektif dan dapat dialami. Kita perlu
mengerti dengan jelas tentang apa yang dikatakan berakar dan dibangun di dalam
Kristus. Kita tidak boleh menerima Kolose 2:7 sebagaimana adanya dan jangan
menghindarinya karena merasa sulit untuk dimengerti. Sebaliknya, kita harus
memikirkan, mendoabacakan, dan mempelajari ayat ini, sampai kita menerima
terang.
Telah berakar di dalam Kristus dan sedang dibangun
di dalam Kristus semuanya berkaitan dengan hidup (berperilaku) di dalam Kristus
(2:6). Kalau kita ingin berperilaku di dalam Dia, kita harus memenuhi dua
syarat: kita wajib berakar di dalam Dia, dan kita harus berada dalam proses
dibangun di dalam Dia. Di satu aspek, kita telah berakar di dalam Kristus; di
aspek lain, kita sedang dibangun di dalam Dia. Ketika kedua syarat ini
dipenuhi, kita akan dapat berperilaku di dalam Kristus. Dalam pengalaman kita semua
perlu mengetahui makna berakar di dalam Kristus dan dibangun di dalam Dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 51
No comments:
Post a Comment