Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:28; Ef. 4:13
Dalam 1:28 Paulus berkata bahwa dia menasihati
tiap-tiap orang. Setelah beberapa orang percaya dan ditundukkan melalui
pemberitaan kita tentang Kristus, mereka perlu dinasihati. Mendengar tentang
Kristus yang almuhit, mungkin membuat mereka ingin dipenuhi oleh Kristus dan
memperhidupkan-Nya. Tetapi banyak hal negatif mungkin bangkit menentang hal
ini. Musuh ibarat binatang buas yang mengendap-endap, menunggu kesempatan untuk
menerkam kita supaya kita tidak dapat memperhidupkan Kristus. Kalau Anda
mengasihi dunia dan memperhatikan hiburan duniawi, tidak berminat dipenuhi oleh
Kristus atau memperhidupkan Kristus, musuh tidak akan terlalu memperhatikan
Anda. Tetapi jika Anda adalah orang yang mengasihi Tuhan dan menuntut untuk
hidup menurut Dia, Anda akan menghadapi penentangan.
Pada waktu Paulus menulis kepada orang Kolose,
filsafat Yunani dan agama Yahudi adalah hal-hal yang menyelewengkan kaum
beriman. Orang-orang yang menyukai filsafat Yunani mencari kesempatan untuk
membujuk orangorang kafir yang telah beriman kembali ke filsafat Yunani.
Demikian pula, para penganut agama Yahudi ingin membujuk beberapa orang Yahudi
yang percaya kepada Kristus. Karena filsafat Yunani dan agama Yahudi
membahayakan kaum beriman, maka Paulus menasihati setiap orang. Dalam Kitab
Kolose yang pendek ini, Paulus memberikan sejumlah nasihat atau peringatan.
Dalam Kolose 2:4 dia berkata, “Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang
memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.” Dalam Kolose 2:8 Paulus
berkata, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafat dan
tipuan yang kosong” (Tl.). Dalam Kolose 2:16 Paulus menasihati orang percaya di
Kolose untuk tidak membiarkan orang menghakimi mereka mengenai makanan dan
minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat. Dalam ayat 18
Paulus berkata, “Janganlah kamu biarkan pahalamu digagalkan” (Tl.). Paulus
menyadari bahwa banyak hal yang digunakan untuk menyesatkan kaum beriman dari
Kristus dan hidup gereja. Pada hari ini keadaannya pun serupa. Kaum beriman
mungkin tidak ditentang karena keduniawian mereka, tetapi mereka akan ditentang
jika mereka berpaling ke pemulihan Tuhan dan menuntut Kristus di dalam gereja.
Hubungan kita dengan Kristus dapat diilustrasikan
dengan pengokulasian sebuah ranting pohon zaitun liar ke dalam pohon zaitun
yang dibudidayakan. Kristus adalah pohon zaitun yang dibudidayakan dan kita
adalah ranting pohon zaitun liar. Mula-mula kita dikerat dari pohon zaitun
liar, kemudian kita diokulasikan ke dalam pohon zaitun yang dibudidayakan, ke
bagian yang telah disediakan untuk pengokulasian. Setelah itu, ranting dari
pohon zaitun liar itu diikat kepada pohon zaitun yang dibudidayakan. Itulah
okulasi. Melalui proses okulasi, sari hayat dalam pohon zaitun yang
dibudidayakan akan mengalir ke dalam ranting pohon zaitun liar, menjenuhinya,
meresapinya, dan memenuhinya. Akhirnya, ranting-ranting itu akan berbuah.
Demikian pula kita adalah ranting-ranting yang diokulasikan ke dalam Kristus
sebagai pohon zaitun yang dibudidayakan. Jika kita dijenuhi, diresapi, dan
dipenuhi dengan sari hayat pohon zaitun yang dibudidayakan, kita akan dapat
berkata, “Bagiku hidup adalah pohon zaitun yang dibudidayakan.” Bila sebatang
ranting mencapai tahap demikian, ia akan menjadi dewasa penuh di dalam pohon
zaitun yang dibudidayakan. Itu mengilustrasikan apa yang dimaksud dengan
kedewasaan penuh di dalam Kristus. Menjadi dewasa penuh di dalam Kristus
berarti dijenuhi dan dipenuhi dengan Kristus. Ini berarti setiap bagian dari
diri kita diduduki oleh Kristus. Inilah kedewasaan penuh dalam hayat dan
kematangan di dalam Kristus, hasil dari hayat yang diwahyukan dalam Kitab
Kolose.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 49
No comments:
Post a Comment