Hitstat

17 September 2014

Kolose - Minggu 25 Rabu



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:28; Ef. 4:13


Dalam 1:28 Paulus berkata bahwa dia menasihati tiap-tiap orang. Setelah beberapa orang percaya dan ditundukkan melalui pemberitaan kita tentang Kristus, mereka perlu dinasihati. Mendengar tentang Kristus yang almuhit, mungkin membuat mereka ingin dipenuhi oleh Kristus dan memperhidupkan-Nya. Tetapi banyak hal negatif mungkin bangkit menentang hal ini. Musuh ibarat binatang buas yang mengendap-endap, menunggu kesempatan untuk menerkam kita supaya kita tidak dapat memperhidupkan Kristus. Kalau Anda mengasihi dunia dan memperhatikan hiburan duniawi, tidak berminat dipenuhi oleh Kristus atau memperhidupkan Kristus, musuh tidak akan terlalu memperhatikan Anda. Tetapi jika Anda adalah orang yang mengasihi Tuhan dan menuntut untuk hidup menurut Dia, Anda akan menghadapi penentangan.

Pada waktu Paulus menulis kepada orang Kolose, filsafat Yunani dan agama Yahudi adalah hal-hal yang menyelewengkan kaum beriman. Orang-orang yang menyukai filsafat Yunani mencari kesempatan untuk membujuk orangorang kafir yang telah beriman kembali ke filsafat Yunani. Demikian pula, para penganut agama Yahudi ingin membujuk beberapa orang Yahudi yang percaya kepada Kristus. Karena filsafat Yunani dan agama Yahudi membahayakan kaum beriman, maka Paulus menasihati setiap orang. Dalam Kitab Kolose yang pendek ini, Paulus memberikan sejumlah nasihat atau peringatan. Dalam Kolose 2:4 dia berkata, “Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.” Dalam Kolose 2:8 Paulus berkata, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafat dan tipuan yang kosong” (Tl.). Dalam Kolose 2:16 Paulus menasihati orang percaya di Kolose untuk tidak membiarkan orang menghakimi mereka mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat. Dalam ayat 18 Paulus berkata, “Janganlah kamu biarkan pahalamu digagalkan” (Tl.). Paulus menyadari bahwa banyak hal yang digunakan untuk menyesatkan kaum beriman dari Kristus dan hidup gereja. Pada hari ini keadaannya pun serupa. Kaum beriman mungkin tidak ditentang karena keduniawian mereka, tetapi mereka akan ditentang jika mereka berpaling ke pemulihan Tuhan dan menuntut Kristus di dalam gereja.

Hubungan kita dengan Kristus dapat diilustrasikan dengan pengokulasian sebuah ranting pohon zaitun liar ke dalam pohon zaitun yang dibudidayakan. Kristus adalah pohon zaitun yang dibudidayakan dan kita adalah ranting pohon zaitun liar. Mula-mula kita dikerat dari pohon zaitun liar, kemudian kita diokulasikan ke dalam pohon zaitun yang dibudidayakan, ke bagian yang telah disediakan untuk pengokulasian. Setelah itu, ranting dari pohon zaitun liar itu diikat kepada pohon zaitun yang dibudidayakan. Itulah okulasi. Melalui proses okulasi, sari hayat dalam pohon zaitun yang dibudidayakan akan mengalir ke dalam ranting pohon zaitun liar, menjenuhinya, meresapinya, dan memenuhinya. Akhirnya, ranting-ranting itu akan berbuah. Demikian pula kita adalah ranting-ranting yang diokulasikan ke dalam Kristus sebagai pohon zaitun yang dibudidayakan. Jika kita dijenuhi, diresapi, dan dipenuhi dengan sari hayat pohon zaitun yang dibudidayakan, kita akan dapat berkata, “Bagiku hidup adalah pohon zaitun yang dibudidayakan.” Bila sebatang ranting mencapai tahap demikian, ia akan menjadi dewasa penuh di dalam pohon zaitun yang dibudidayakan. Itu mengilustrasikan apa yang dimaksud dengan kedewasaan penuh di dalam Kristus. Menjadi dewasa penuh di dalam Kristus berarti dijenuhi dan dipenuhi dengan Kristus. Ini berarti setiap bagian dari diri kita diduduki oleh Kristus. Inilah kedewasaan penuh dalam hayat dan kematangan di dalam Kristus, hasil dari hayat yang diwahyukan dalam Kitab Kolose.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 49

No comments: