Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:19
Dalam Kolose 2:7 Paulus mengatakan tentang telah
berakar dan sedang dibangun di dalam Kristus. Kata berakar menyiratkan makna
yang sangat kaya. Berakar benar-benar merupakan masalah hayat. Satu tanaman
yang telah berakar dalam tanah, bertumbuh di dalam tanah, bahkan masuk ke dalam
tanah. Inilah satu organisme hidup yang bertumbuh di dalam tanah. Sebaliknya,
jika sebatang tongkat mati ditancapkan ke dalam tanah, tongkat itu tidak dapat
dikatakan berakar di dalam tanah.
Sebagai kaum beriman, kita telah berakar di dalam
Kristus. Ini menyiratkan bahwa kita adalah organisme yang hidup, bukan tongkat
yang mati dan tanpa akar yang tertancap di dalam tanah. Karena kita telah
berakar di dalam Kristus, maka kita sekarang dapat menyerap kekayaan Kristus ke
dalam kita. Kekayaan ini diserap dari Kristus sebagai tanah, menjadi unsur yang
memungkinkan kita bertumbuh.
Kolose 2:7 membicarakan tentang telah berakar di
dalam Kristus dan sedang dibangun di dalam Dia. Semakin sebuah tanaman
bertumbuh, tanaman itu semakin membangun dirinya sendiri. Sebagai contoh,
sebatang pohon membangun dirinya melalui menyerap makanan dari tanah ke dalam
dirinya sendiri. Ini menyiratkan aktivitas organik. Melalui aktivitas ini,
makanan dari tanah diserap ke dalam pohon.
Berakar mendatangkan pertumbuhan, pertumbuhan
adalah pembangunan. Jika kita tidak bertumbuh, kita tidak memperoleh
pembangunan apa pun. Kita bertumbuh melalui menyerap unsur tanah yang kaya dan
bergizi. Kita telah berakar di dalam Kristus, kini kita sedang dibangun di dalam
Dia. Kita telah berakar di dalam Kristus, dan kita bertumbuh melalui menyerap
kekayaan-Nya ke dalam kita. Hal ini membawa kepada pertumbuhan, yaitu
pembangunan diri sendiri di dalam Kristus.
Dalam Kolose 2:19 Paulus membicarakan tentang
“Berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh yang ditopang dan
diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendisendi, bertumbuh dengan pertumbuhan
Allah” (Tl.). Berpegang teguh kepada Kepala sama dengan berhuni di dalam
Kristus. Tentu saja, berpegang kepada Kepala menyiratkan kita tidak terpisah
atau terputus dari-Nya. Pada waktu Paulus menulis surat kepada orang-orang
Kolose, mereka telah sedikit terpisah dari Kristus karena kebudayaan mereka.
Kebudayaan dapat menjadi sejenis isolasi yang menjauhkan kita dari Kristus.
Berpegang teguh kepada Kepala berarti menetap di dalam Kristus, tanpa isolasi
apa pun di antara kita dengan Dia.
Kata “dari mana” dalam ayat 19 menunjukkan bahwa
ada sesuatu yang berasal dari Kepala yang menyebabkan Tubuh bertumbuh.
Pertumbuhan Tubuh tergantung pada apa yang berasal dari Kristus sebagai Kepala,
seperti halnya pertumbuhan sebuah tanaman tergantung pada apa yang masuk ke
dalamnya dari tanah. Jika sebuah tanaman tidak menyerap zat-zat gizi dari
tanah, ia tidak mungkin bertumbuh. Demikian pula, jika kita tidak menerima apa
yang berasal dari Kristus sebagai Kepala, Tubuh tidak dapat bertumbuh. Karena
itu berpegang teguh kepada Kepala sama dengan berakar dalam Kristus sebagai
tanah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 52
No comments:
Post a Comment