Hitstat

26 September 2014

Kolose - Minggu 26 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:10-11

Dalam Kolose 3:10-11 Paulus membicarakan tentang manusia baru, “Dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.” Dalam manusia baru Kristus adalah semua anggota, dan Dia berada dalam setiap anggota. Tidak ada tempat bagi manusia alamiah. Tidak ada tempat bagi orang Amerika atau China, Inggris atau Perancis, Anda atau saya. Dalam manusia baru Kristus adalah semua. Dalam gereja sebagai manusia baru, Kristus adalah segala sesuatu. Ini menyiratkan bahwa Dia adalah setiap saudara dan setiap saudari. Ini pun menyiratkan bahwa setiap saudara dan saudari harus disusun dengan Kristus. Dalam manusia baru tidak bisa ada anggota Yahudi dan anggota bukan Yahudi hanya bisa ada anggota Kristus. Jika kita ingin disusun dengan Kristus, Kristus harus ditambahkan ke dalam kita lebih banyak. Kita harus dijenuhi dengan Kristus, diresapi dengan Kristus dan mengalami Kristus tergarap secara organik ke dalam diri kita. Akhirnya, kita akan digantikan oleh Kristus. Kemudian dalam realitasnya, Dia akan menjadi semua dan di dalam segala sesuatu. Dia akan menjadi setiap anggota, setiap bagian dari manusia baru.

Kristus sebagai semua dan di dalam segala sesuatu dalam manusia baru tidak boleh menjadi doktrin belaka. Sebaliknya, Kristus yang kaya dan nyata ini harus benar-benar tergarap ke dalam kita secara organik hingga Dia menggantikan diri alamiah kita dengan diri-Nya sendiri. Ini hanya dapat terjadi bila kita tetap berakar di dalam Dia dan menyerap kekayaan-Nya ke dalam kita. Kekayaan-kekayaan ini kemudian menjadi substansi, unsur yang akan menjenuhi kita secara organik. Kemudian, Kristus akan menjadi kita, dan kita akan tersusun dengan Kristus. Ini bukan hanya bertumbuh oleh Kristus, tetapi juga dibangun di dalam Kristus.

Seperti telah kita tunjukkan, Allah bukan sekadar satu istilah atau satu obyek penyembahan. Dia itu riil, kaya, dan sungguh; kita perlu menyerap Dia. Allah kita hari ini adalah Roh yang almuhit yang telah melalui proses dan kita memiliki satu roh untuk menyerap Dia. Karena itu, kita harus melatih roh kita untuk tinggal di hadirat-Nya untuk menyerap Dia. Hal ini memerlukan waktu. Walau kita semua telah mengalami menyerap kekayaan Allah, tetapi pengalaman kita belum memadai. Karena alasan inilah kita harus memakai lebih banyak waktu untuk menyerap Dia. Jangan memakai waktu begitu banyak dalam pikiran, emosi, dan tekad Anda, tetapi pakailah lebih banyak waktu dalam roh Anda untuk menyembah, memuji, bersyukur, dan berbicara kepada-Nya dengan leluasa. Ketika Anda bersekutu demikian dengan-Nya, Anda akan menyerap kekayaan-Nya, dan Dia akan menambahkan diri-Nya ke dalam Anda. Semakin banyak Allah menambahkan diri-Nya ke dalam kita, semakin banyaklah pertumbuhan yang Ia berikan kepada kita. Inilah cara Allah menumbuhkan.

Hanya Allah yang dapat menumbuhkan. Dalam ministri saya yang dapat saya lakukan paling banyak hanya menanam atau menyiram. Saya tidak dapat menumbuhkan siapa pun, sebab saya tidak dapat memberikan Allah. Hanya Allah yang dapat memberikan diri-Nya kepada Anda. Tanpa Dia, kita tidak dapat bertumbuh. Allah sendiri adalah makanan kita, dan kita perlu mencari Dia di meja makan-Nya, di mana kita harus mengeluarkan waktu untuk memakan Dia pelan-pelan. Kemudian Ia akan menambahkan diri-Nya lebih banyak ke dalam kita. Penambahan Allah ke dalam kita ini berarti pertumbuhan yang Dia berikan. Allah menumbuhkan kita sebenarnya berarti Dia memberikan diri-Nya sendiri kepada kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 52

No comments: