Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:11; Why. 22:13
Pikiran utama dan yang mendasari Kitab Kolose ialah
bahwa menurut ketentuan Allah, Kristus harus menggantikan semua unsur dan
faktor kehidupan insani alamiah kita dengan diri-Nya sendiri. Unsur-unsur dan
faktor-faktor ini dapat diringkas dalam satu istilah, yakni kebudayaan.
Kehidupan insani kita tersusun dari berbagai aspek kebudayaan, yang terdiri
atas sejumlah faktor dan unsur. Kita telah nampak bahwa Kitab Kolose
menanggulangi faktor-faktor, elemen-elemen, komponen-komponen, dan unsur-unsur
pokok kehidupan insani kita. Kitab ini mewahyukan Kristus yang alwasi yang
menjadi pengganti segala unsur itu dalam kehidupan insani kita.
Kristus telah datang untuk menggantikan semua aspek
kebudayaan yang disebutkan dalam Kolose 2:8, 16-17, 20-21, dan 3:11. Kristus
harus masuk ke dalam kehidupan insani kita untuk menggantikan filsafat,
tradisi, dan unsurunsur dunia. Dia harus menggantikan makanan, minuman,
hari-hari raya, bulan baru, dan hari Sabat. Dia harus menggantikan
peraturan-peraturan dan semua perbedaan kebudayaan. Ketika semua hal ini telah
sepenuhnya digantikan oleh Kristus, hanya Kristuslah yang tertinggal. Ini
mewahyukan dengan jelas bahwa dalam Kitab Kolose Kristus adalah pengganti
segala faktor dan unsur kebudayaan. Dia harus masuk ke dalam kehidupan kita
untuk menggantikan setiap hal dengan diri-Nya sendiri. Inilah wahyu ilahi dalam
firman kudus. Oh, semoga mata kita tercelik untuk melihat bahwa setiap faktor,
unsur, dan aspek kehidupan insani alamiah kita berlawanan dengan Kristus. Dalam
ekonomi Allah, Kristus yang alwasi harus masuk untuk menggantikan segala unsur,
faktor, dan aspek ini. Akhirnya, dalam kekekalan, Kristus sajalah yang
tertinggal.
Kristus adalah faktor utama dalam susunan Alkitab.
Karena itu, kita dapat mengatakan dengan sesungguhnya bahwa Alkitab ditulis
dengan Kristus. Huruf-huruf abjad merupakan lambang Kristus. Dengan alasan
inilah dalam Alkitab Kristus berkata, “Akulah Alfa dan Omega” (Why. 22:13).
Kalau Dia adalah huruf yang pertama dan terakhir, Dia seharusnya pula
huruf-huruf lainnya. Dalam kehidupan insani kita, Kristus harus menjadi seluruh
abjad. Jika Dia abjad kita, dengan sendirinya Dia akan menjadi setiap kata,
kalimat, alinea, dan bab, dan akhirnya, seluruh buku. Ekonomi Allah ialah agar
seluruh kehidupan insani kita ditulis, disusun, atau dikarang dengan Kristus
sebagai satu-satunya faktor. Karena alasan ini, Kitab Kolose mengungkapkan
Kristus yang alwasi, Kristus yang datang untuk memenuhi setiap bagian kehidupan
kita. Sebab itu, kamus kehidupan Kristen kita harus berisi satu kata saja:
Kristus. Tetapi pada bagian bawah halamannya harus tercantum sebuah catatan
kaki yang mengatakan: “dan gereja”. Inilah wahyu dalam Kitab Kolose.
Dengan wahyu ini sebagai landasan kita, kita tiba
pada masalah yang sangat penting tentang hidup (berperilaku) di dalam Kristus
(2:6). Ayat 6 dan 7 (menurut bahasa aslinya) tidak mengatakan, “hendaklah
hidupmu tetap di dalam Dia, hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di
atas Dia”, melainkan “hiduplah di dalam Dia, karena kamu telah berakar dan
sedang dibangun di dalam Dia” (Tl.). “Telah berakar” dan “sedang dibangun”
adalah bentuk kata kerja purna dan kala kini yang melukiskan bagaimana kita
harus hidup (berperilaku). Kita dapat berperilaku di dalam Kristus karena kita
telah berakar di dalam Dia, dan sedang dibangun di dalam Dia. Kedua syarat
tersebut harus terpenuhi jika kita ingin berperilaku di dalam Kristus.
Berperilakunya kita di dalam Kristus berdasar pada kedua syarat tersebut: kita
telah berakar di dalam Dia, dan kita sedang dibangun di dalam Dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment