Hitstat

14 January 2015

1 Tesalonika - Minggu 10 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:16-28


Dalam ayat 24 Paulus berkata, "Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya." Allah yang setia yang memanggil kita juga akan menguduskan kita seluruhnya dan menjaga seluruh diri kita dengan sepenuhnya sempurna. Beginilah kata-kata keyakinan Paulus kepada kaum beriman.

Ayat 25-28 menerangkan penutup surat ini. Ayat 25 mengatakan, "Saudara-saudara, doakanlah kami." Bukankah mengherankan Paulus mohon kepada mereka yang baru saja di dalam Tuhan kurang dari setahun untuk mendoakan dia? Maukah Anda mohon kepada kaum beriman muda yang seperti itu untuk mendoakan Anda? Permohonan Paulus untuk didoakan dalam ayat ini dapat diibaratkan seorang kakek minta didoakan cucunya yang masih muda. Namun, Paulus minta kaum beriman baru, yang belum lama di dalam Tuhan, berdoa bagi para rasul. Paulus tahu, betapa pun sedikit pengalaman berdoa mereka, tetapi doa mereka akan tetap berguna. Dari sini kita nampak bahwa kita tidak boleh merendahkan orang yang baru atau muda. Sebaliknya, kita harus mohon mereka mendoakan kita.

Dalam ayat 26-27 Paulus mengatakan, "Sampaikanlah salam kami kepada semua saudara seiman dengan ciuman yang kudus. Demi nama Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara seiman." Beberapa naskah kuno menambahkan "yang kudus". Ini berarti, karena surat ini membahas kehidupan yang kudus kaum beriman, maka dalam nasihat penutupnya, rasul menyebut kaum beriman "saudara-saudara yang kudus".

Ucapan penutup Paulus ialah: "Anugerah Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu!" "Anugerah" ialah Allah di dalam Putra menjadi kenikmatan kita. Menurut Yohanes 1:17, "Sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus." Hukum Taurat menuntut manusia menurut apa adanya Allah, tetapi anugerah menyuplai manusia dengan apa adanya Allah guna memenuhi tuntutan-tuntutan Allah. Tak seorang pun bisa berbagian akan Allah melalui hukum Taurat, tetapi anugerah memungkinkan manusia menikmati Allah. Jadi, anugerah ialah Allah dinikmati manusia.

Dalam 1 Korintus 15:10 ada kalimat yang lebih lanjut tentang anugerah. Di sini Paulus mengatakan, "Tetapi karena anugerah Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan anugerah yang diberikan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan anugerah Allah yang menyertai aku." Anugerah dalam ayat ini adalah Kristus yang bangkit menjadi Roh pemberi-hayat, untuk membawa Allah Tritunggal yang telah melalui proses di dalam kebangkitan, ke dalam kita sebagai hayat dan suplai hayat kita, agar kita dapat hidup dalam kebangkitan. Karena itu, anugerah adalah Allah Tritunggal menjadi hayat dan segala-gala bagi kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 19

No comments: