Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:16-28
Dalam ayat 24 Paulus berkata, "Ia yang memanggil kamu adalah
setia, Ia juga akan menggenapinya." Allah yang setia yang memanggil kita juga akan menguduskan kita
seluruhnya dan menjaga seluruh diri kita dengan sepenuhnya sempurna. Beginilah
kata-kata keyakinan Paulus kepada kaum beriman.
Ayat 25-28 menerangkan penutup surat
ini. Ayat 25 mengatakan, "Saudara-saudara,
doakanlah kami." Bukankah mengherankan Paulus mohon kepada mereka yang baru saja
di dalam Tuhan kurang dari setahun untuk mendoakan dia? Maukah Anda mohon kepada
kaum beriman muda yang seperti itu untuk mendoakan Anda? Permohonan Paulus untuk
didoakan dalam ayat ini dapat diibaratkan seorang kakek minta didoakan cucunya
yang masih muda. Namun, Paulus minta kaum beriman baru, yang belum lama di
dalam Tuhan, berdoa bagi para rasul. Paulus tahu, betapa pun sedikit pengalaman
berdoa mereka, tetapi doa mereka akan tetap berguna. Dari sini kita nampak bahwa
kita tidak boleh merendahkan orang yang baru atau muda. Sebaliknya, kita harus
mohon mereka mendoakan kita.
Dalam ayat 26-27 Paulus mengatakan, "Sampaikanlah salam kami
kepada semua saudara seiman dengan ciuman yang kudus. Demi nama Tuhan aku minta
dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara
seiman." Beberapa naskah kuno
menambahkan "yang kudus".
Ini berarti, karena surat ini membahas kehidupan yang kudus kaum beriman, maka
dalam nasihat penutupnya, rasul menyebut kaum beriman "saudara-saudara
yang kudus".
Ucapan penutup Paulus ialah: "Anugerah Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu!"
"Anugerah" ialah Allah di dalam Putra menjadi kenikmatan kita. Menurut
Yohanes 1:17, "Sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi
anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus." Hukum Taurat menuntut manusia menurut apa
adanya Allah, tetapi anugerah menyuplai manusia dengan apa adanya Allah guna
memenuhi tuntutan-tuntutan Allah. Tak seorang pun bisa berbagian akan Allah melalui
hukum Taurat, tetapi anugerah memungkinkan manusia menikmati Allah. Jadi,
anugerah ialah Allah dinikmati manusia.
Dalam 1 Korintus 15:10 ada kalimat yang
lebih lanjut tentang anugerah. Di sini Paulus mengatakan, "Tetapi karena anugerah Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan anugerah yang diberikan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku
telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan
anugerah Allah yang menyertai aku." Anugerah dalam ayat ini adalah
Kristus yang bangkit menjadi Roh pemberi-hayat, untuk membawa Allah Tritunggal yang
telah melalui proses di dalam kebangkitan, ke dalam kita sebagai hayat dan
suplai hayat kita, agar kita dapat hidup dalam kebangkitan. Karena itu, anugerah
adalah Allah Tritunggal menjadi hayat dan segala-gala bagi kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 19
No comments:
Post a Comment