Pembacaan Alkitab: Rm. 6:6
Sebagai tambahan terhadap pengenalan
cara memelihara roh dan jiwa kita, kita pun harus tahu bagaimana memelihara
tubuh kita. Dosa telah merongrong dan merusak tubuh kita. Karena itu, Roma 6:6
menyebut tubuh kita "tubuh dosa". Lagi pula kita telah menyerahkan anggota
tubuh kita yang telah jatuh kepada dosa, kejahatan, dan kedurhakaan. Roma 6:19
mengatakan, "kamu telah
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang
membawa kamu kepada kedurhakaan." Misalnya, dalam bermain judi,
pelakunya menyerahkan tangannya kepada hal yang berdosa dan najis.
Kalau ingin memelihara tubuh, kita
harus menempuh hidup yang tidak mengikuti manusia lama, tidak mengikuti kehidupan
jiwa kita. Roma 6:6 mengatakan, "Karena
kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita
hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." Bila kita tidak
mengikuti manusia lama, maka tubuh dosa akan kehilangan pengaruhnya. Ini
berarti tubuh dosa akan kehilangan pekerjaannya dan menganggur. Tetapi bila
kita hidup menurut jiwa, dengan sendirinya kita akan melayani manusia lama dengan
tubuh kita. Jika, untuk memelihara tubuh, pertama-tama kita harus tidak hidup
menurut jiwa.
Kedua, memelihara tubuh menuntut agar kita tidak menyerahkan
anggota tubuh kita kepada apa saja yang berdosa. Contoh, kita harus mencegah
mata kita dari gambar-gambar yang tidak senonoh dan telinga kita dari hal-hal
yang jorok. Banyak acara yang disiarkan melalui radio bersifat mencemarkan. Sejumlah
orang beriman bersaksi bahwa mereka tidak tahan mendengarkan pembicaraan
tertentu di antara teman-teman mereka di sekolah atau di tempat kerja, karena
sangat tidak senonoh. Banyak orang dunia yang bisa saja membicarakan hal-hal
dosa tanpa perasaan malu sedikit pun. Sebab itu, kita perlu menjaga tubuh kita
agar tidak melihat dan mendengarkan hal-hal yang akan mencemarkan dan merusak.
Inilah memelihara tubuh kita di dalam pengudusan.
Paulus melukiskan pentingnya memelihara tubuh kita secara
demikian, dengan berpesan kepada kaum beriman dalam pasal 4, agar menjauhi
percabulan. Menjauhi percabulan adalah memelihara bejana kita, tubuh kita,
dalam kekudusan dan kehormatan. Demi memelihara tubuh kita, kita tidak boleh
menyerahkan anggota kita kepada hal-hal yang penuh dosa.
Dalam 5:12-24 kita nampak kerja sama kehidupan yang kudus dengan
pekerjaan Allah. Ayat 12-22 membicarakan kerja sama kaum beriman dalam menempuh
kehidupan yang rohani dan yang tersisih. Ayat 23 dan 24 membicarakan pekerjaan Allah
dalam menguduskan dan memelihara kaum beriman. Allah ingin menguduskan kita seluruhnya
sehingga roh, jiwa, dan tubuh kita terpelihara sempurna. Namun ini memerlukan kerja
sama kita dengan Dia. Caranya ialah bersukacita, berdoa dengan tidak
berkeputusan, bersyukur kepada-Nya dalam segala hal, tidak memadamkan roh, dan
tidak meremehkan hal bertutur sabda dalam pertemuan gereja. Bila kita bekerja
sama sedemikian, roh kita akan terpelihara, tidak lembap dan mati; jiwa kita
akan terpelihara, sehingga pikiran, tekad, dan emosi, tidak tercemar; dan tubuh
kita juga akan terpelihara, terhindar kecemaran zaman ini. Demikian, dengan
riil kita akan menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Tujuan Paulus menulis
Kitab 1 Tesalonika, sebuah kitab bagi kaum beriman baru, adalah supaya mereka menempuh
kehidupan yang dikuduskan, menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment