Hitstat

06 January 2015

1 Tesalonika - Minggu 9 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:1-8


Sekarang kita sampai pada masalah yang sangat penting untuk memahami makna berjaga-jaga dan waspada. Berjaga-jaga di sini berkaitan dengan peperangan. Beberapa versi memakai istilah siaga, kata yang ada hubungannya dengan peperangan. Dalam peperangan, pasukan dalam perlu siaga dan berjaga-jaga. Fakta berjaga-jaga ada hubungannnya dengan peperangan dibenarkan oleh Paulus melalui ungkapan baju zirah dan ketopong pada ayat 8. Baju zirah dan ketopong bukan jenis pakaian yang umum, melainkan merupakan bagian dari senjata yang digunakan oleh pasukan yang bertempur. Karena itu, konsepsi Paulus tentang berjaga-jaga dan waspada berkaitan dengan peperangan. Dalam ayat-ayat ini Paulus sedang membicarakan suatu peperangan.

Berjaga-jaga berarti berperang terus. Pasukan di medan perang bukan hanya mengamati keadaan sekeliling; itu bukan berjaga-jaga. Mereka berjaga-jaga karena mereka sedang berperang. Bila mereka berhenti berperang, berarti mereka tidak lagi berjaga-jaga. Menurut pengertian kita, berjaga-jaga semata-mata mengamati sesuatu, misalnya mengamati langkah kita sewaktu kita berjalan. Tetapi bukan ini yang dimaksud di sini. "Berjaga-jaga" yang dimaksudkan dalam ayat-ayat ini ialah selalu ingat bahwa kita sedang menghadapi peperangan, sedang bertempur dan dikepung musuh. Itulah sebabnya kita memerlukan ketopong dan baju zirah.

Dalam ayat 3 kata "kebinasaan" dipakai: "Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput." Apakah kebinasaan? Ini berkaitan dengan keselamatan yang disinggung dalam ayat 8-9. Keselamatan dalam ayat-ayat ini adalah keselamatan terhadap kebinasaan yang akan datang melalui kedatangan Tuhan, bukan keselamatan terhadap kebinasaan kekal melalui kematian Tuhan. Manusia yang jatuh akan binasa selama-lamanya. Itulah kebinasaan yang kekal. Kita yang telah percaya di dalam Tuhan Yesus akan diselamatkan dari kebinasaan yang kekal. Kita telah beroleh keselamatan pada aspek ini. Kita telah diselamatkan dari kebinasaan yang kekal dan selamanya tidak akan binasa.

Sekarang kita harus menyingkapkan apa yang dimaksud dengan kebinasaan yang akan datang ini. Kebinasaan ini berkaitan dengan perang yang berkecamuk antara Allah dengan Iblis. Menjelang saat kedatangan Tuhan, kebinasaan bisa tiba-tiba datang. Kebinasaan ini terutama akan datang dari Allah, tetapi sebagian akan disebabkan oleh Iblis. Allah akan menghakimi dunia yang memberontak ini, dan Iblis akan meronta dan menentang. Akibat dari perang sengit yang berkecamuk antara Allah dengan Iblis ialah kebinasaan yang tiba-tiba datang. Pada saat orang mengatakan, "Semuanya damai dan aman," maka kebinasaan ini menimpa secara tiba-tiba.

Kita perlu diselamatkan dari kebinasaan yang tiba-tiba ini. Cara diselamatkan dari kebinasaan ini ialah berjaga-jaga dan waspada. Selama Allah sedang berperang, kita harus memihak kepada-Nya dan berperang bagi kepentingan-Nya. Dia sedang berperang, kita pun harus berperang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 17

No comments: