Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:12-15
Pasal 5 dimulai dengan kata "tetapi". Ini menunjukkan bagian
akhir dari pasal 4, yang menyangkut masalah keterangkatan, memerlukan
keterangan lebih lanjut mengenai masalah lain. Menurut 5:1, keterangan yang
lebih lanjut ini berhubungan dengan masa dan waktu.
"Masa" dan "waktu" dalam ayat 1 berhubungan dengan
kedatangan Tuhan. Ini dikuatkan dengan "hari Tuhan" dalam ayat 2. Tibanya
hari Tuhan itu berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Itu sesungguhnya suatu
rahasia. Tuhan Yesus sendiri bahkan mengatakan bahwa sebagai seorang manusia,
Ia tidak tahu waktu kedatangan-Nya. Tanggal kedatangan Tuhan mutlak tersembunyi
sebagai rahasia dalam hati Bapa, dan rahasia ini belum diungkapkan. Karena itu,
dalam 5:2 Paulus mengatakan bahwa hari Tuhan akan "datang seperti
pencuri pada malam". Sudah jelas tidak ada pencuri yang mau memberi peringatan
terlebih dulu bahwa ia akan datang mencuri sesuatu. Sama halnya, hari Tuhan
akan tiba-tiba datang, tanpa diduga-duga. Jadi, kita perlu berjaga-jaga dan waspada.
Kita tidak sanggup memastikan kapan Tuhan datang, karena itu kita perlu
berjaga-jaga dan waspada.
Ayat 12-13 mengatakan, "Kami minta kepadamu, Saudara-saudara,
supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin
kamu dalam Tuhan dan menegur kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung
mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang
dengan yang lain." Kata "menghormati"
di sini pertama-tama berarti mengakui, dan kemudian memberi penghormatan dan
penghargaan. Menurut Matius 7:23, ketika Tuhan Yesus datang lagi, Ia akan berkata
kepada orang-orang tertentu, "Aku
tidak pernah mengenal kamu." Ungkapan "Aku tidak pernah
mengenal kamu" berarti tidak
mengindahkan atau menghargai apa yang telah dilakukan. Sama halnya, dalam ayat 12
kata "menghormati" berarti mengindahkan dan menghargai mereka yang bekerja
keras di antara kita dan yang memimpin di tengah-tengah kita. Di sini mungkin
rasul mengacu kepada penatua yang bekerja keras dalam mengajar dan memimpin di
antara kaum beriman (1 Tim. 5:17).
Memimpin terutama bukan memerintah,
melainkan memberikan teladan dalam melakukan sesuatu agar orang lain mengikutinya.
Para penatua tidak seharusnya hanya berjerih lelah mengajar, tetapi juga harus
melakukan banyak perkara sebagai teladan. Teladan itu bisa menjadi dasar untuk
teguran yang mereka sampaikan.
Dalam ayat 13 Paulus berpesan kepada
kita agar menghormati dalam kasih kepada para pimpinan oleh karena pekerjaan mereka.
"Menghormati" di sini berarti mengarahkan pikiran melalui proses
nalar kepada suatu kesimpulan; jadi, memikirkan, mempertimbangkan, menilai, menghormati,
dan menghargai. Para pimpinan harus memandang diri mereka sebagai budak yang melayani
kaum beriman. Namun kaum beriman harus menghormati mereka dengan kasih, oleh
karena pekerjaan mereka.
Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 18
No comments:
Post a Comment