Hitstat

08 January 2015

1 Tesalonika - Minggu 9 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:12-15


Pasal 5 dimulai dengan kata "tetapi". Ini menunjukkan bagian akhir dari pasal 4, yang menyangkut masalah keterangkatan, memerlukan keterangan lebih lanjut mengenai masalah lain. Menurut 5:1, keterangan yang lebih lanjut ini berhubungan dengan masa dan waktu.

"Masa" dan "waktu" dalam ayat 1 berhubungan dengan kedatangan Tuhan. Ini dikuatkan dengan "hari Tuhan" dalam ayat 2. Tibanya hari Tuhan itu berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Itu sesungguhnya suatu rahasia. Tuhan Yesus sendiri bahkan mengatakan bahwa sebagai seorang manusia, Ia tidak tahu waktu kedatangan-Nya. Tanggal kedatangan Tuhan mutlak tersembunyi sebagai rahasia dalam hati Bapa, dan rahasia ini belum diungkapkan. Karena itu, dalam 5:2 Paulus mengatakan bahwa hari Tuhan akan "datang seperti pencuri pada malam". Sudah jelas tidak ada pencuri yang mau memberi peringatan terlebih dulu bahwa ia akan datang mencuri sesuatu. Sama halnya, hari Tuhan akan tiba-tiba datang, tanpa diduga-duga. Jadi, kita perlu berjaga-jaga dan waspada. Kita tidak sanggup memastikan kapan Tuhan datang, karena itu kita perlu berjaga-jaga dan waspada.

Ayat 12-13 mengatakan, "Kami minta kepadamu, Saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan menegur kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain." Kata "menghormati" di sini pertama-tama berarti mengakui, dan kemudian memberi penghormatan dan penghargaan. Menurut Matius 7:23, ketika Tuhan Yesus datang lagi, Ia akan berkata kepada orang-orang tertentu, "Aku tidak pernah mengenal kamu." Ungkapan "Aku tidak pernah mengenal kamu" berarti tidak mengindahkan atau menghargai apa yang telah dilakukan. Sama halnya, dalam ayat 12 kata "menghormati" berarti mengindahkan dan menghargai mereka yang bekerja keras di antara kita dan yang memimpin di tengah-tengah kita. Di sini mungkin rasul mengacu kepada penatua yang bekerja keras dalam mengajar dan memimpin di antara kaum beriman (1 Tim. 5:17).

Memimpin terutama bukan memerintah, melainkan memberikan teladan dalam melakukan sesuatu agar orang lain mengikutinya. Para penatua tidak seharusnya hanya berjerih lelah mengajar, tetapi juga harus melakukan banyak perkara sebagai teladan. Teladan itu bisa menjadi dasar untuk teguran yang mereka sampaikan.

Dalam ayat 13 Paulus berpesan kepada kita agar menghormati dalam kasih kepada para pimpinan oleh karena pekerjaan mereka. "Menghormati" di sini berarti mengarahkan pikiran melalui proses nalar kepada suatu kesimpulan; jadi, memikirkan, mempertimbangkan, menilai, menghormati, dan menghargai. Para pimpinan harus memandang diri mereka sebagai budak yang melayani kaum beriman. Namun kaum beriman harus menghormati mereka dengan kasih, oleh karena pekerjaan mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 18

No comments: