Hitstat

12 January 2015

1 Tesalonika - Minggu 10 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:12-23


Dalam ayat 23 Paulus melanjutkan, "(Dan) semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna tanpa cacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." Dalam bahasa aslinya, ada kata "dan" di depan kata "semoga" (Red.). Kata "dan" menghubungkan berkat pengudusan Allah atas seluruh diri kita, yang dikatakan dalam ayat ini, dan pesan untuk menjauhi segala jenis kejahatan yang dikatakan dalam ayat sebelumnya. Di satu pihak, kita menjauhi setiap jenis kejahatan; di pihak lain, Allah menguduskan kita seluruhnya. Kita bekerja sama dengan Allah agar kita bisa menempuh kehidupan yang kudus.

Menurut ayat 16-22, kita harus bersukacita, berdoa, bersyukur, tidak memadamkan Roh, tidak meremehkan perkataan penutur sabda, menguji segala sesuatu, berpegang pada yang baik, dan menjauhi segala jenis kejahatan. Bila kita memperhatikan hal-hal ini, Allah damai sejahtera akan menguduskan seluruh diri kita. Di sini kita nampak masalah kerja sama kaum beriman dengan pekerjaan Allah. Dalam ayat 12-22 terdapat kerja sama kaum beriman dalam menempuh kehidupan yang rohani dan tersisih. Dalam ayat 23-24 terdapat pekerjaan Allah -- menguduskan dan memelihara kaum beriman.

Jika kita ingin menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja, kita harus bekerja sama dengan pekerjaan Allah. Allah kini tinggal di batin kita. Allah Tritunggal yang berhuni di batin kita ini terus bekerja di batin kita. Inilah sebabnya kita tidak boleh memadamkan Roh itu. Pada hakikatnya, Roh itu adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Nyala api Roh di batin kita adalah pekerjaan Allah Tritunggal di dalam kita, pekerjaan yang memerlukan kerja sama kita. Kita bekerja sama dengan memperhatikan semua hal yang dibahas dalam ayat 12-22. Di pihak kita, kita perlu bekerja sama. Di pihak Allah, Dia terus bekerja di dalam kita. Allah damai sejahtera sendiri akan menguduskan kita seluruhnya. Allah Tritunggal berhuni di batin dan kita adalah orang-orang yang dihuni oleh Dia. Maka, harus ada dua pihak: pihak Allah dan pihak kita. Dia bekerja dan kita bekerja sama dengan pekerjaan-Nya.

Dalam ayat 23, Paulus menyatakan keinginannya dan kedambaannya: semoga Allah damai sejahtera menguduskan seluruh diri kita. Sebenarnya, ini adalah doa rasul. Paulus berdoa agar Allah damai sejahtera menguduskan kita seluruhnya. Boleh dikatakan bahwa bagian pertama ayat 23 merupakan perkataan berkat Paulus; ia menginginkan Allah damai sejahtera menguduskan mereka.

Dalam bagian kedua ayat ini Paulus mengucapkan, "Semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna." Bagian pertama ayat ini menyinggung Allah menguduskan kita; di sini, Allahlah yang mengambil inisiatif. Tetapi bagian kedua ayat ini menyinggung terpeliharanya roh, jiwa, dan tubuh kita, di sini, kitalah yang harus mengambil inisiatif.


Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 19

No comments: