Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:12-23
Dalam ayat 23 Paulus melanjutkan, "(Dan) semoga Allah damai
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara
sempurna tanpa cacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." Dalam bahasa aslinya, ada kata "dan"
di depan kata "semoga" (Red.). Kata "dan" menghubungkan berkat
pengudusan Allah atas seluruh diri kita, yang dikatakan dalam ayat ini, dan
pesan untuk menjauhi segala jenis kejahatan yang dikatakan dalam ayat
sebelumnya. Di satu pihak, kita menjauhi setiap jenis kejahatan; di pihak lain,
Allah menguduskan kita seluruhnya. Kita bekerja sama dengan Allah agar kita bisa
menempuh kehidupan yang kudus.
Menurut ayat 16-22, kita harus
bersukacita, berdoa, bersyukur, tidak memadamkan Roh, tidak meremehkan
perkataan penutur sabda, menguji segala sesuatu, berpegang pada yang baik, dan menjauhi
segala jenis kejahatan. Bila kita memperhatikan hal-hal ini, Allah damai
sejahtera akan menguduskan seluruh diri kita. Di sini kita nampak masalah kerja
sama kaum beriman dengan pekerjaan Allah. Dalam ayat 12-22 terdapat kerja sama
kaum beriman dalam menempuh kehidupan yang rohani dan tersisih. Dalam ayat 23-24
terdapat pekerjaan Allah -- menguduskan dan memelihara kaum beriman.
Jika kita ingin menempuh kehidupan yang
kudus bagi hidup gereja, kita harus bekerja sama dengan pekerjaan Allah. Allah kini
tinggal di batin kita. Allah Tritunggal yang berhuni di batin kita ini terus
bekerja di batin kita. Inilah sebabnya kita tidak boleh memadamkan Roh itu.
Pada hakikatnya, Roh itu adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses.
Nyala api Roh di batin kita adalah pekerjaan Allah Tritunggal di dalam kita,
pekerjaan yang memerlukan kerja sama kita. Kita bekerja sama dengan
memperhatikan semua hal yang dibahas dalam ayat 12-22. Di pihak kita, kita
perlu bekerja sama. Di pihak Allah, Dia terus bekerja di dalam kita. Allah
damai sejahtera sendiri akan menguduskan kita seluruhnya. Allah Tritunggal
berhuni di batin dan kita adalah orang-orang yang dihuni oleh Dia. Maka, harus ada
dua pihak: pihak Allah dan pihak kita. Dia bekerja dan kita bekerja sama dengan
pekerjaan-Nya.
Dalam ayat 23, Paulus menyatakan
keinginannya dan kedambaannya: semoga Allah damai sejahtera menguduskan seluruh
diri kita. Sebenarnya, ini adalah doa rasul. Paulus berdoa agar Allah damai
sejahtera menguduskan kita seluruhnya. Boleh dikatakan bahwa bagian pertama ayat
23 merupakan perkataan berkat Paulus; ia menginginkan Allah damai sejahtera
menguduskan mereka.
Dalam bagian kedua ayat ini Paulus
mengucapkan, "Semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna." Bagian pertama ayat ini
menyinggung Allah menguduskan kita; di sini, Allahlah yang mengambil inisiatif.
Tetapi bagian kedua ayat ini menyinggung terpeliharanya roh, jiwa, dan tubuh
kita, di sini, kitalah yang harus mengambil inisiatif.
Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 19
No comments:
Post a Comment