Hitstat

30 January 2015

2 Tesalonika - Minggu 1 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Tes. 1:5-7; Rm. 14:17


Kerajaan merupakan sasaran kehidupan orang Kristen. Hari ini kita menempuh hidup gereja dengan sasaran pada suatu hari kita akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Perjanjian Baru menekankan salib, gereja, dan kerajaan. Salib menghasilkan gereja, dan gereja mendatangkan kerajaan. Ketika kita menempuh hidup gereja, sasaran kita adalah masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Dalam 1:5 Paulus mengatakan tentang "layak menjadi warga Kerajaan Allah". Hal ini menyiratkan ada segolongan kaum beriman tidak terhitung layak menjadi warga kerajaan. Agar terhitung layak menjadi warga kerajaan, iman kita perlu bertumbuh, kasih kita bertambah, dan ketabahan kita tahan lama. Bagi hidup gereja kita perlu memiliki kehidupan yang tersusun dari susunan dasar yang meliputi iman yang bertumbuh, kasih yang bertambah, dan ketabahan yang tahan lama. Jika kita mempunyai kehidupan demikian, kita akan terhitung layak menjadi warga Kerajaan Allah.

Dalam ayat 5 Paulus juga berkata kepada orang-orang Tesalonika bahwa mereka sedang menderita karena kerajaan. Perkataan ini bersangkutan dengan Kisah Para Rasul 14:22 yang mengatakan, "Bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara." Paulus memperingatkan kaum saleh untuk menanggung penderitaan sebab kita perlu menderita agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Dalam ayat 6 Paulus berkata, "Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sedang menghakimi dan bahwa Ia akan menghakimi di kemudian hari. Jangan mengira Allah tidak menghakimi hari ini. Adakalanya seolah-olah Allah kita tidak aktif. Sebab itu kaum ateis mengatakan, "Di manakah Allah? Bagi kita nampaknya tidak ada Allah dalam alam semesta ini. Kalau ada Allah, tentu Ia sedang tidur atau pensiun." Tidak, Allah kini sedang menghakimi.

Ayat 7 mengatakan, "Dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam surga akan menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala." Kata "kelegaan" di sini dalam bahasa Yunani berarti pula kelepasan, perhentian, istirahat, kemerdekaan. Dalam zaman ini, kaum beriman menderita aniaya dan kesukaran bagi Tuhan. Pada saat Tuhan datang kembali, mereka akan dilepaskan dari penderitaan mereka dan akan masuk ke dalam perhentian Tuhan, menikmati kemerdekaan perhentian.

Dalam ayat ini Paulus mengatakan tentang penyataan diri Tuhan Yesus.Hari ini Tuhan ada di sini, namun Dia tersembunyi. Kedatangan-Nya kembali akan merupakan penyataan diri-Nya. Sekalipun alam semesta itu tidak terukur luasnya dalam dimensinya, bagi Tuhan tidak ada perkara yang disebut jarak. Ia ada di mana-mana. Pada suatu hari, pada kedatangan-Nya, Ia akan tidak tersembunyi, dan setiap orang akan melihat-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Tesalonika, Buku 2, Berita 1

No comments: