Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 4:9;
5:16-24
Dalam 1 Tesalonika 5:23 Paulus mengatakan, "Semoga Allah damai
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara
sempurna tanpa cacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." Dalam berita yang lalu telah kita tunjukkan
bahwa cara memelihara roh kita ialah pertama-tama menggunakannya untuk bersekutu
dengan Allah. Menurut 5:16-18, kita perlu bersukacita, berdoa, dan mengucap syukur.
Dengan berbuat demikian, roh kita pasti terlepas dari keadaan yang mati bahkan
menjadi hidup. Kedua, kita memelihara roh kita dengan menjauhi segala kecemaran
dan noda. Dalam berita ini kita akan lanjutkan pembahasan atas pemeliharaan
jiwa dan tubuh kita.
Hati psikologis kita memiliki tiga
pembuluh nadi utama, yang sekaligus merupakan tiga bagian jiwa kita, yakni
pikiran, tekad, dan emosi. Penting sekali untuk mengetahui bagaimana
menghilangkan sumbatan pada pembuluh nadi itu secara riil. Untuk menyingkirkan sumbatan
pada hati (atau jantung) jasmani kita, dokter akan membukakan resep. Akan
tetapi dalam banyak kasus diperlukan pembedahan untuk menyingkirkan sumbatan.
Cara mencegah tersumbatnya ketiga pembuluh nadi utama hati psikologis kita
ialah membuat pengakuan dosa yang tuntas kepada Tuhan. Dari pengalaman saya
belajar bahwa kita perlu tinggal bersama Tuhan sejangka waktu untuk mengakui
kekurangan, kegagalan, kesalahan, kekeliruan, pelanggaran, dan dosa-dosa kita.
Boleh jadi kita mengaku kepada Tuhan alangkah
alamiahnya pengertian kita terhadap banyak hal. Mungkin juga Anda tidak
merasakan bahwa pengertian Anda terhadap banyak hal begitu alamiah. Inilah alasannya
Anda perlu menghadap Tuhan dan berkata, "Terangilah aku, ya Tuhan, dan
singkapkanlah pikiranku. Singkapkanlah segala pikiranku. Bawalah pikiranku
sepenuhnya ke dalam terang-Mu, ya Tuhan." Kemudian ikutilah sorotan dan
singkapan itu untuk mengakui satu demi satu masalah yang di dalam pikiran Anda.
Mungkin Tuhan menperlihatkan kepada Anda bahwa pengertian Anda mengenai hidup
pernikahan dan kehidupan keluarga sangatlah alamiah. Mungkin pengertian Anda terhadap
pasangan Anda, anak, dan urusan keluarga Anda selalu alamiah, tidak rohani sama
sekali. Jika Tuhan menyingkapkan sedemikian di batin Anda, akuilah segera dan
katakan, "Tuhan, ampunilah aku. Walaupun aku mengasihi-Mu, namun pengertianku
tentang kehidupan pernikahan sama sekali alamiah. Lepaskan aku, ya Tuhan, dari pengertian
alamiah ini dan singkirkanlah pengertian itu dari diriku." Inilah
ilustrasi atas jenis pengakuan yang harus kita lakukan mengenai pikiran kita.
Pengungkapan dan pengakuan semacam ini membutuhkan sejangka waktu yang cukup
lama untuk tinggal bersama Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment