Pembacaan Alkitab: Kol. 3:10-11
Ketika Paulus menulis surat kepada
Filemon, Filemon berada di Kolose yang jauh dari Paulus, seorang tawanan di
Roma. Salah satu kawan sepenjaranya, Onesimus, dibawa kepada Tuhan dan dilahirkan
oleh Paulus di dalam Roh bukan hanya untuk menjadi seorang beriman di dalam
Kristus dan seorang anak Allah, tetapi juga menjadi seorang anak kesayangan
Paulus sendiri. Karena di Roma ada gereja, mengapa Paulus tidak memperkenalkan
orang yang baru diselamatkan ini kepada gereja di sana? Paulus tidak melakukan
hal ini karena Onesimus adalah budak yang melarikan diri dari tuannya, Filemon,
yang tinggal di Kolose.
Fakta bahwa ada gereja di Roma dan
di Kolose menunjukkan bahwa gereja-gereja tersebut sebagai ekspresi Tubuh Kristus
bersifat universal. Hal ini benar di zaman kuno, demikian juga hari ini. Gereja
yang pertama, gereja di Yerusalem, muncul kira-kira 34 atau 35 M. Surat Filemon
ditulis kira-kira tiga puluh tahun kemudian. Bahkan dalam waktu yang cukup
pendek, dalam tiga puluh tahun, gereja-gereja telah terbangun, bukan hanya di Yudea,
melainkan juga di dunia kafir. Jadi, gereja bersifat universal. Ini sesuai
dengan kedaulatan Tuhan untuk melaksanakan tugas yang telah Ia berikan kepada
Paulus, juga merupakan penggenapan hasrat Paulus untuk mendapatkan satu manusia
baru di bumi.
Melalui penyebarluasan Kekaisaran
Romawi, berbagai bangsa dan rakyat di sekitar Laut Tengah saling berkontak bahkan
secara politis dipersatukan. Lalu lintas dan komunikasi di antara rakyat di berbagai
bagian Kekaisaran itu sangat ramai. Komunikasi tersebut sepenuhnya berkaitan
dengan manusia lama. Tetapi pada saat Paulus menulis surat kepada Filemon,
seorang manusia yang lain muncul di bumi. Di tengah-tengah manusia lama,
manusia baru itu terwujud. Hal ini diwahyukan sepenuhnya dalam Kolose 3:10 dan
11, "Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya; dalam hal
ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang
tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi
Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu." Filemon adalah seorang penatua gereja di Kolose.
Dalam Surat Kolose Paulus menegaskan bahwa semua orang beriman adalah bagian
dari manusia baru. Selanjutnya, di dalam manusia baru tidak ada lagi orang Yunani
atau orang Yahudi, budak atau orang merdeka. Filemon adalah orang merdeka, dan
Onesimus adalah budak beliannya. Akan tetapi di dalam manusia baru, status
mereka sama.
Dalam Titus
2:9-15 Paulus menyuruh budak-budak agar bertingkah laku dengan baik di dalam
sistem sosial perbudakan. Ia menyuruh mereka menempuh hidup manusiawi seperti
Yesus di tengah-tengah sistem sosial yang sedemikian itu. Tetapi dalam Surat
Filemon ia memberikan ilustrasi kepada gereja-gereja bagaimana para budak dan tuan
telah disusun kembali dengan hayat Kristus. Akibatnya, mereka semua adalah
bagian dari manusia baru. Dalam sistem sosial lama, yang menjadi milik
kehidupan manusia lama, perbedaan antara tuan dengan budak masih tetap ada. Paulus
tidak menyinggung sistem sosial itu dengan berusaha mengubahnya. Sebaliknya, di
satu pihak ia menyuruh para budak menempuh hidup manusiawi seperti Yesus; di pihak
lain, ia mengilustrasikan bagaimana budak-budak maupun tuan-tuan adalah saudara-saudara
di dalam Tuhan dan sebagai anggota-anggota manusia baru, memiliki status yang
sama.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filemon, Berita 2
No comments:
Post a Comment