Pembacaan Alkitab: Flm. 1-7
Dalam ayat 17 Paulus berkata
kepada Filemon mengenai Onesimus, "Kalau engkau menganggap aku
saudaramu (rekan, Tl), terimalah dia seperti aku sendiri." Pemakaian kata "rekan" di sini menunjukkan
hubungan yang mendalam dari persekutuan dalam Tuhan. Paulus memohon Filemon agar
menerima Onesimus seolah-olah ia adalah Paulus sendiri. Suatu gereja lokal
dengan para penatua merupakan teman sekerja Tuhan, dan Tuhan mempercayakan orang-orang
yang baru percaya seperti yang dilakukan orang Samaria yang baik terhadap
seseorang yang dirawat (Luk. 10:33-35).
Dalam ayat
18-19 Paulus melanjutkan, "Kalau
dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu
kepadaku. Aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan
melunasinya. Sebaiknya jangan kukatakan bahwa engkau juga berhutang padaku, yaitu
dirimu sendiri." Frase, "Kalau dia sudah
merugikan engkau ataupun berhutang padamu" menunjukkan bahwa Onesimus
telah menipu tuannya. Mengenai hal ini, Paulus mengatakan, "tanggungkanlah semuanya itu kepadaku."
Dalam merawat Onesimus, Paulus bertindak tepat seperti yang Tuhan lakukan atas kita.
Dalam ayat 19 Paulus berkata, "Aku akan melunasinya," sama seperti Tuhan membayar segala sesuatu untuk
umat tebusan-Nya.
Dalam ayat 20 Paulus meneruskan, "Ya, Saudaraku, semoga engkau
berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburlah hatiku di dalam Kristus!"
Bahasa Yunani onaimen, lafalnya serupa dengan Onesimus
(kedua kata ini berarti berguna, berfaedah). Di sini, kata ini mengiaskan Onesimus. Ini adalah permainan kata,
menyiratkan bahwa karena "engkau juga berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri,
engkau adalah Onesimus bagiku. Karena itu, engkau harus berguna bagiku, yaitu
biarlah aku mendapat faedah darimu di dalam Tuhan".
Dalam ayat
21-22 Paulus berkata, "Dengan
percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih daripada
permintaanku ini akan kaulakukan. Dalam pada itu bersedialah juga memberi
tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu." Pengharapan
Paulus bahwa ia akan dibebaskan dari penjara sehingga dapat mengunjungi gereja-gereja
lagi, dinyatakan juga di dalam Filipi 1:25 dan 2:24. Paulus menganggap
kunjungannya, akan menjadi suatu pemberian yang penuh anugerah bagi gereja.
Dalam ayat 23-25 kita dapati
penutup Surat Kiriman ini, "Salam kepadamu dari Epafras, teman
sepenjaraku karena Kristus Yesus, dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas,
teman-teman sekerjaku. Anugerah Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!" Rasul selalu memberikan salam kepada
penerima suratnya, dengan anugerah Tuhan baik dalam pembukaan maupun dalam penutup.
Ini menunjukkan bahwa ia percaya kepada anugerah Tuhan, percaya bahwa anugerah ini
bisa membuat mereka, juga dirinya sendiri (1 Korintus 15:10), merampungkan apa yang
dituliskannya kepada mereka. Usaha manusia tidak berguna dalam perampungan
wahyu yang tinggi seperti wahyu yang lengkap dari Rasul Paulus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filemon, Berita 2
No comments:
Post a Comment