Hitstat

12 May 2015

Titus - Minggu 3 Selasa



Pembacaan Alkitab: Titus 3:1-8


Suplai untuk hidup gereja terdiri dari kepercayaan orang-orang pilihan Allah, pengenalan penuh akan kebenaran yang sesuai dengan ibadah, dan pengharapan hayat yang kekal (1:1-2). Hayat yang kekal khususnya adalah suplai yang membuat kita sanggup menempuh hidup gereja. Firman pemberitaan (1:3) adalah aspek lain lagi dari suplai untuk hidup gereja yang tepat.

Suplai untuk kehidupan keluarga yang tepat meliputi ajaran yang sehat (2:1), pemberitaan yang sehat (2:8), dan sehat dalam iman, dalam kasih, dan dalam kesabaran (2:2). Untuk satuan keluarga kita memerlukan suplai ajaran yang sehat dan perkataan yang sehat. Kata "pemberitaan" dalam 2:8 mengacu kepada percakapan sehari-hari kita yang biasa, misalnya percakapan di meja makan. Jika perkataan kita sehat, perkataan itu akan menyuplai kita supaya kita memiliki kehidupan keluarga yang tepat.

Kita telah nampak bahwa dalam 2:9-15 Paulus berpesan kepada para budak agar bertingkah laku dengan baik dalam sistem sosial perbudakan. Hal ini menunjukkan kita perlu memiliki sikap yang tepat terhadap masyarakat. Tetapi apakah suplai untuk kehidupan dalam sistem sosial yang ada? Suplai ini adalah anugerah Allah yang sudah nyata, membawakan keselamatan bagi semua orang dan mengajar kita agar hidup bijaksana, adil, dan beribadah dalam zaman ini sambil menantikan pengharapan yang penuh bahagia, penampakan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus (2:11-13). Melalui suplai ini kita dapat memuliakan ajaran Allah Juruselamat kita dalam segala hal.

Titus 2:11 mengatakan bahwa anugerah Allah menyelamatkan semua manusia; Titus 3:7 mengatakan bahwa kita dibenarkan oleh anugerah Tuhan. Tetapi ayat 5 mengatakan bahwa karena rahmat-Nya Allah menyelamatkan kita. Rahmat Allah menjangkau kita lebih jauh daripada anugerah-Nya. Keadaan kita yang kasihan menciptakan suatu kesenjangan yang lebar di antara kita dengan anugerah Allah. Yang menjembatani kesenjangan ini dan membawa kita kepada keselamatan oleh anugerah-Nya adalah rahmat Allah.

Perhatikan bahwa dalam 3:4-5 Paulus tidak berbicara tentang anugerah, tetapi berbicara tentang kemurahan, kasih, dan rahmat. Kasih adalah sumber anugerah. Dalam hati Bapa ada kasih. Tetapi ketika kasih ini diekspresikan melalui Putra, ia menjadi anugerah.

Kemurahan Allah adalah sikap Allah dalam memberi kita anugerah. Kita mungkin memberikan pemberian kepada seseorang tanpa sikap yang benar. Misalnya, saya mungkin memberikan pemberian yang berharga kepada seorang saudara, tetapi memberinya dengan sikap yang agak kasar, tidak peka. Di pihak lain, saya memberinya dengan cara yang mengekspresikan sikap yang murah hati. Sikap Allah sewaktu memberikan anugerah kepada kita adalah murah hati.

Bila kita memiliki rahmat, kasih, dan kemurahan, secara otomatis kita memiliki anugerah. Allah dan Bapa kita telah menyatakan kepada kita kasih, rahmat, dan kemurahan. Melalui hal-hal inilah Ia menyelamatkan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 5

No comments: