Hitstat

11 May 2015

Titus - Minggu 3 Senin



Pembacaan Alkitab: Titus 3:1-8


Ketika Paulus menulis Surat Titus ini, dalam dirinya ada konsepsi dasar tertentu. Konsepsi-konsepsi ini adalah faktor-faktor, unsur-unsur dari komposisi surat ini. Di dalam menulis pasal 1 Surat Titus, Paulus sangat memperhatikan gereja. Karena itu, dalam pasal ini ia memperhatikan ketertiban yang tepat di dalam gereja dan berbicara tentang penegakan kepenatuaan untuk pemerintahan suatu gereja lokal, tentang pengakhiran berbagai aliran, dan tentang berpegang pada ajaran yang sehat dari para rasul. Paulus meneruskan dalam pasal 2 dengan membicarakan kehidupan insani yang tertib, yang terutama berkaitan dengan kehidupan keluarga. Kemudian, seperti yang telah kita nampak dalam berita sebelumnya, ia berbicara tentang masyarakat atau sistem sosial. Dalam 3:1-8 Paulus berbicara tentang penguasa-penguasa, yaitu pemerintah.

Untuk memiliki kehidupan yang tertib, kita perlu memperhatikan empat satuan: gereja, keluarga, sistem sosial, dan pemerintah. Bila kita memperhatikan satuan-satuan ini dengan tepat, kita akan memiliki kehidupan yang tertib di setiap aspek. Ketika Paulus sedang menulis Surat Titus, dalam batinnya ia memperhatikan keempat satuan ini. Bagi kita, gereja adalah yang pertama. Kita mendahulukan gereja di atas segala-galanya dalam pertimbangan kita, karena gereja adalah rumah Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Selanjutnya, gereja adalah rahasia ibadah yang besar, Allah dinyatakan di dalam daging. Paulus membahas lebih dulu perkara gereja dalam Surat Kiriman ini, dan kita mengikutinya untuk menomorsatukan gereja di antara keempat satuan yang dibahas dalam surat ini.

Setelah gereja, satuan yang paling penting adalah keluarga. Tidak hanya demikian, kita memperhatikan masyarakat. Kita menghargai orang lain, kita menghormati tetangga-tetangga kita, dan kita memperhatikan sistem sosial yang ada. Kita di sini bukan sebagai pembaru masyarakat. Dalam pemulihan Tuhan, kita di sini menyajikan ajaran-ajaran yang sehat kepada orang lain mengenai Kristus yang almuhit dan gereja sebagai Tubuh Kristus.

Dalam berita ini kita membicarakan pesan Paulus kepada kaum saleh untuk memelihara hubungan baik dengan pemerintah. Menurut ajaran yang sehat dalam Perjanjian Baru, kita harus menghormati pemerintah.

Sebelum Paulus mengajar kaum saleh agar menghormati pemerintah, ia sendiri harus mengalami sejumlah transformasi. Ketika ia adalah Saulus dari Tarsus, ia adalah patriot Yahudi dan ingin bebas dari kuk imperialis Romawi. Tetapi di sini ia menyuruh kaum saleh agar tunduk pada orang-orang yang memegang pemerintahan dan yang berkuasa. Menurut perkataannya dalam Roma 13, pejabat-pejabat pemerintah telah ditetapkan oleh Allah. Paulus mengenal bahwa pejabat yang ditunjuk oleh Kaisar adalah pemerintah yang ditetapkan oleh Allah, wakil kuasa-Nya. Bila Paulus belum diubah dari seorang manusia alamiah menjadi manusia rohani dengan pengertian rohani, akan sangat sulit baginya untuk memberi pengajaran sedemikian itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 5

No comments: