Hitstat

20 May 2015

Filemon - Minggu 1 Rabu



Pembacaan Alkitab: Flm. 16-18


Cara Paulus memberitakan Injil berbeda dengan cara kebanyakan orang Kristen memberitakan Injil pada hari ini. Paulus menganggap pemberitaan Injilnya sebagai tindakan melahirkan. Karena itu, Paulus menyebut Onesimus sebagai anak yang "dilahirkan" (didapat; LAI) dalam belenggunya. Pemberitaan Paulus meliputi proses mengandung dan melahirkan. Ini menunjukkan bahwa dalam pemberitaan Injilnya, Paulus menyuplaikan hayat ilahi ke dalam orang lain. Hayat kekal Allah yang diberikan atau ditanamkan ke dalam Onesimus membuatnya dilahirkan kembali sebagai anak rohani Paulus dan saudara dalam Kristus. Ketika kita memberitakan Injil hari ini, kita juga harus memberitakan dengan cara melahirkan, dengan cara menyalurkan Kristus sebagai hayat ilahi ke dalam orang-orang yang kita injili.

Selain itu, setelah melahirkan anak ini, Paulus tidak menelantarkannya atau meninggalkannya sebagai yatim piatu dan menyerahkannya kepada orang lain untuk dirawat. Karena anak ini begitu manis baginya, Paulus menjaganya dan menyayanginya. Bahkan ia menyebutnya "buah hatiku". Para ibu sering memiliki perasaan demikian terhadap anak mereka. Kalau anak itu diambil dari mereka, seolah-olah jantung atau buah hati sang ibu dirampas orang. Apakah Anda memiliki perasaan semacam ini terhadap orang yang Anda bawa kepada Tuhan? Mungkin kita kurang memiliki perasaan semacam ini. Namun, Paulus menganggap Onesimus bukan hanya anaknya, tetapi juga buah hatinya. Jadi dengan mengirimkan anaknya kepada Filemon berarti Paulus juga mengirimkan buah hatinya kepada Filemon. Perhatian yang sangat indah!

Walaupun Paulus memiliki perhatian yang penuh kasih sedemikian terhadap anaknya, ia sadar bahwa ia bukan orang yang tepat untuk memeliharanya. Karena Onesimus adalah budak yang lari dari tuannya, ia harus kembali kepada tuannya. Mungkin saja Onesimus telah mencuri sesuatu milik Filemon. Ayat 18 mungkin menunjukkan hal ini "Kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku." Onesimus mungkin bukan hanya menipu, merugikan Filemon, mungkin ia telah mencuri barang yang berharga.

Di sini kita nampak bahwa Paulus mengharapkan hubungan insani antara Onesimus dengan Filemon diperbaiki. Setelah kita membawa satu orang dosa kepada Tuhan, mula-mula kita harus menganggapnya sebagai anak rohani kita dan kemudian membantu dia memperbaiki hubungannya. Misalnya, kalau seseorang bersalah kepada orang tuanya, kita harus membantunya berdamai dengan orang tuanya. Kalau seorang istri bersalah kepada suaminya, atau sebaliknya, kita harus membantu istri atau suami itu memulihkan hubungan yang tepat dengan pasangan masing-masing. Ini adalah prinsip yang penting.

Ketika mengirimkan budak yang lari ini kembali kepada tuannya, Paulus, seorang penulis yang unggul, meminta kasih Filemon. Dalam ayat 5-6 Paulus mengatakan, "Karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus . pengetahuan akan segala yang baik di antara kita untuk Kristus." Karena dalam surat ini Paulus meminta kasih Filemon, ia menuliskan kasih mendahului iman dalam ayat 5.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filemon, Berita 1

No comments: