Pembacaan
Alkitab: Ibr. 1:4-7
Apakah sebetulnya yang terkandung dalam Yudaisme, yang dianggap
mustika oleh nenek moyang orang Yahudi? Dalam Yudaisme, agama yang khas dan
sejati yang dibentuk dan didirikan menurut Perjanjian Lama, hal yang utama
adalah Allah. Mereka bermegah dalam Allah (Rm. 2:17). Agama lain tidak memiliki
Allah yang sedemikian. Allah yang sejati dan benar ada pada agama Yahudi,
karena agama Yahudi adalah agama yang paling asli, paling murni. Di satu aspek,
mereka memiliki Allah yang sejati. Allah ini adalah kebanggsan mereka. Bahkan
Yudaisme hari ini masih membanggakan Allah.
Kedua, Yudaisme memiliki malaikat. Ajaran‑ajaran lainnya hanya
memihki setan‑setan kecil, dan malaikat tidak dapat dibandinglian dengan setan‑setan
kecil tersebut. Alkitab menunjukkan bahwa malaikat itu sangat dekat dengan
Allah. Ketika Allah menampakkan diri kepada Abraham, ada dua malaikat yang
menyertai‑Nya (Kej. 18:1‑2). Kelihatannya ketiga‑tiganya sangat mirip. Jadi
betapa tinggi kedudukan malaikat itu; sampai‑sampai Taurat pun diturunkan
melalui malaikat (Kis. 7:53; Gal. 3:19). Karena itu agama Yahudi juga
membanggakan malaikat.
Ketiga, agama Yahudi juga membanggakan Musa, karena melalui
dialah hukum Allah diturunkan. Hampir setiap bangsa, terutama pada zaman dulu,
memiliki pemimpin yang luar biasa. Namun, Musa adalah yang terutama di antara
semua pemimpin manusia itu. Tidak ada karya tulisan lain yang bisa dibandingkan
dengan tulisannya. Kita tidak perlu mengajukan kelima kitab (Pentateudi)
tulisan Musa, cukup ambil satu saja, Kitab Ulangan. Kitab ini tidak ada
bandingannya; kitab yang terletak di surga tingkat tiga. Semua buku, kecuali
Alkitab, hanyalah merupakan buku di permukaan bumi atau di dalam neraka yang
paling rendah. Kitab tulisan Musa sangat tinggi. Saya benar‑benar menyukai
semua kitab yang ditulis olehnya, teristimewa Kitab Ulangan, yang begitu manis
dan lembut. Betapa luar biasa kelima kitab tulisan Musa! Kitab‑kitab itu adalah
tambang emas. Makin digali, makin banyak barang mustika yang Anda dapatkan.
Kitab‑kitab itu dalamnya tidak terduga. Tak heran orang‑orang Yahudi
membanggakan Musa.
Hal keempat adalah Imamat yang dikepalai Harun, kakak Musa. Musa
bukan imam, ia adalah seorang rasul dalam Perjanjian Lama. Harunlah imam besar.
Musa diutus dari Allah kepada umat Israel, sedangkan Harun bertolak dari umat
Israel kembali kepada Allah. Musa melambangkan Kristus yang datang dari Allah
kepada manusia, sedang Harun melambangkan Kristus yang bertolak dari manusia
kepada Allah. Orang Yahudi mempunyai imamat yang sedemikian dalam melayani
Allah dan memperhatikan keperluan‑keperluan umat‑Nya di hadirat Allah.
Di satu aspek, para imam bukan sekadar para pelayan, tetapi juga
pengacara pengadilan surga. Alangkah baiknya memiliki pengacara yang terus‑menerus
memperhatikan perkara Anda. Orang Yahudi memiliki imam pengacara semacam ini.
Hari ini, bila seseorang tidak memiliki pengacara, ia kehilangan perlindungan;
sebaliknya, bila ia selalu di bawah pembelaan seorang pengacara yang baik,
barulah mereka bisa mengalami damai sejahtera. Orang kafir tidak mempunyai
pengacara yang membela mereka di hadirat Allah, tetapi orang Yahudi mempunyai
imam‑imam yang bertindak sebagai pengacara‑pengacara di hadapan Allah. Imam‑imam
itu melayani Allah serta memperhatikan keperluan‑keperluan orang Israel.
Karena itu, orang‑orang Yahudi bermegah atas imam‑imam mereka.
Hal kelima dan yang terakhir yang dibanggakan Yudaisme adalah
Perjanjian Lama yang Allah buat dengan orang Yahudi. Orang‑orang Yahudi menjadi
umat Allah berdasarkan perjanjian Allah yang dibuat sesuai dengan hukum Allah.
Mereka adalah umat Allah di dalam perjanjian. Bangsa‑bangsa lain tidak memiliki
perjanjian ilahi yang membuat mereka menjadi umat Allah sesuai dengan kehendak
dan tuntutan Allah. Hanya orang‑orang Yahudilah yang memiliki perjanjian ilahi
ini, yang menjadikan mereka bangsa istimewa bagi Allah. Demikianlah mereka
memustikakannya, bahkan bermegah atasnya.
No comments:
Post a Comment