Pembacaan
Alkitab: Ibr. 2:5-9
Dalam ekonomi‑Nya, sejak semula Allah sudah menghendaki manusia
menguasai bumi. Pada kekekalan yang lampau, Allah sudah menetapkan manusia
untuk menguasai bumi ini. Ketika Allah melakukan penciptaan, Allah juga
menetapkan manusia untuk berkuasa bagi Allah atas bumi ini (Kej. 1:26‑28).
Ada tiga pasal dalam Alkitab yang boleh dikategorikan dalam satu
kelompok : Kejadian 1, Mazmur 8, dan Ibrani 2. Ketiga pasal ini membahas satu
butir utama, yakni Allah menetapkan manusia untuk menguasai bumi yang Ia
ciptakan. Mengapa Allah menghendaki manusia menguasai bumi bagi‑Nya? Sebab
Allah memerlukan suatu ruang lingkup, lingkungan, atau wilayah di mana Ia dapat
menegakkan wewenang‑Nya. Tanpa wilayah di mana Ia melaksanakan kekuasaan‑Nya,
tidak mungkin Allah dapat mengekspresikan kemuliaan‑Nya. Di mana ada kerajaan,
di situ ada kekuasaan, dan di situ pula Allah dapat mengekspresikan kemuliaan‑Nya.
Kerajaan untuk kekuasaan, dan kekuasaan untuk kemuliaan. Doa Tuhan Yesus adalah
untuk kerajaan. Dalam kerajaan barulah kekuasaan Allah dapat dilaksanakan, dan
kemuliaan‑Nya terekspresi.
Hidup gereja dewasa ini adalah wilayah kekuasaan Allah. Setiap
gereja lokal adalah tempat Allah berkuasa dan mengekspresikan kemuliaan‑Nya.
Itulah sebabnya hidup gereja hari ini adalah Kerajaan Allah dalam skala
kecilnya (Rm. 14:17). Walaupun itu bukan wujud Kerajaan Allah yang sempurna,
tetapi pada prinsippya itulah seharusnya miniatur Kerajaan Allah, yang segala
sesuatunya dapat mengekspresikan Kerajaan Allah. Maka hidup gereja yang tepat
adalah Kerajaan Allah yang di dalamnya kekuasaan Allah dapat dilaksanakan, dan
kemuliaan‑Nya dapat diekspresikan. Inilah tujuan Allah dalam menciptakan
manusia.
"Dunia yang akan datang" yang ada dalam masa kerajaan
kelak juga akan menjadi milik pusaka Kristus. Kristus akan memiliki "dunia
yang akan datang" bagi kerajaan‑Nya (Maz. 2:8). Tujuan Allah ialah
memulihkan atau merebut kembali bumi ini dari tangan perampas Iblis, dan membangun
Kerajaan‑Nya di bumi, agar kemuliaan‑Nya dapat diekspresikan. Allah telah
mengaruniakan bumi ini kepada Kristus sebagai milik pusaka. Bila kita, yang
diselamatkan menjadi mitra Kristus mengambil bagian dalam "dunia yang akan
datang" ini sebagai milik pusaka, kita akan berbagian atas bumi yang mulia
berikut Kerajaan Allah yang dibangun di atasnya itu, supaya kemuliaan Allah
dapat diekspresikan. Kehilangan bagian atas bumi ini adalah "balasan yang setimpal"
bagi orang‑orang yang menyia‑nyiakan keselamatan yang sebesar itu.
Kehendak Allah terhadap manusia terbagi dalam tiga tahap : tahap
penciptaan, tahap nubuat, dan tahap penggenapan. Manusia yang ada dalam
kehendak Allah ialah Adam dan Kristus. Adam adalah manusia pertama, dan Kristus
adalah manusia kedua (1 Kor. 15:45, 47). Di atas kedua manusia ini terdapat
tiga tahap.
Dalam penciptaan, Allah menetapkan manusia memiliki rupa dan
gambar Allah untuk mengekspresikan‑Nya (Kej. 1:26‑28). Manusia diciptakan
menurut gambar Allah, agar ia dapat mengekspresikan Allah. Allah juga
menghendaki manusia memiliki kuasa Allah untuk mewakili‑Nya. Setelah manusia
diciptakan, Allah lalu memberi kuasa kepada manusia agar manusia berkuasa
mewakili Allah. Begitu manusia tercipta, Allah telah menetapkannya agar
melakukan dua hal : mengekspresikan Allah dan mewakili Allah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment