Hitstat

26 June 2015

Ibrani - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kel. 40:30-32; Luk. 24:26; Ibr. 6:19-20


Ekspresi Allah dilambangkan oleh bait‑Nya, yaitu tem­pat kediaman‑Nya di bumi ini. Kehendak Allah dalam memanggil Abraham ialah agar Ia memperoleh suatu tempat kediaman. Jadi, terpanggilnya Abraham akhirnya adalah untuk menghasilkan dan membangun tempat kediaman Allah. Menyeberang sungai adalah untuk membangun Bait Allah. Apa artinya mem­bangun bait? Itu adalah ekspresi korporat Allah. Bait Suci, tempat kediaman Allah, adalah ekspresi Allah yang kor­porat di bumi ini. Bait dipenuhi dengan kemuliaan Allah (1 Raj. 8:10‑11). Ketika Bait Suci rampung terbangun pada za­man Raja Salomo, kemuliaan Allah memenuhi bait itu. Pada saat itu, seluruh bani Israel telah dibawa ke dalam kemuliaan. Bait Suci yang jasmani atau lahiriah itu me­wakili umat Israel, sebab tempat kediaman Allah di bumi ini tidak mungkin berupa rumah dari batu‑batu. Itu hanya­lah sebuah lambang. Pada saat itu, umat Israellah yang menjadi tempat kediaman Allah yang sesungguhnya. Ketika kemuliaan Allah memenuhi Bait Suci, berarti kemuliaan­Nya memenuhi umat Israel, dan berarti umat Israel telah dibawa ke dalam kemuliaan. Inilah tujuan sejati penyeberang­an sungai, dan makna menjadi orang Ibrani yang sebenarnya.

Abraham dipanggil untuk menyeberang sungai. Setelah penyeberangan sungai kali yang pertama itu, berapa kali­kah penyeberangan yang selanjutnya? Masih ada penyebe­rangan Laut Merah dan penyeberangan Sungai Yordan. Pa­da penyeberangan Laut Merah, bala tentara Mesir terkubur di sana (Kel. 14:28). Pada penyeberangan Sungai Yordan, apakah yang terkubur? Diri atau ego. Sewaktu bani Israel menyeberang Sungai Yordan, mereka mengubur 12 buah batu yang mewakili bani Israel yang usang, Ialu dari dalam sungai itu memungut 12 batu ‑ mewakili bani Israel yang baru ‑ untuk kemudian dibawa ke dalam tanah permai (Yos. 4:8‑9). Kita semua harus keluar dari Mesir, mening­galkan bala tentara Mesir dan kekuasaan Mesir. Terakhir, kita harus meninggalkan gaya modern dan toko serba ada Mesir. kita juga harus keluar dari diri atau ego kita. Kita perlu menyeberang Laut Merah dan Sungai Yordan. Kemu­dian barulah kita dapat membangun Bait Allah.

Jangan mengira setelah menyeberang Laut Merah dan Sungai Yordan, Ialu tidak ada lagi sungai‑sungai lain yang harus Anda seberangi. Tiap kali ingin memasuki Bait Suci, Anda masih perlu menyeberang sungai yang disebut bejana pembasuhan. Terakhir kita harus menyeberangi lautan kaca. Hari demi hari dari saat ke saat, Anda harus menyeberang sungai, memasuki tempat maha kudus, tempat kediaman Allah, dan memasuki kemuliaan Allah. Inilah makna di­bawa ke dalam kemuliaan. Penyeberangan semua sungai membawa kita masuk ke dalam kemuliaan, yakni kemuliaan yang mengekspresikan Allah sendiri.

Bagi kita kemuliaan masih merupakan suatu pengharapan, karena Ia masih belum terpancar keluar dari dalam kita. Begitu Anda menanam benih anyelir ke dalam tanah, Anda mempunyai harapan ia akan berbunga. Walaupun belum nampak ia berbunga, namun Anda yakin bahwa ia akan berbunga. Demikian juga, Kristus adalah harapan mulia di dalam kita. Karena benih kemuliaan ini telah tertanam di dalam kita, kita semua mengharapkan benih ini bertumbuh dan berbunga.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 10

No comments: