Pembacaan
Alkitab: Kel. 40:30-32; Luk. 24:26; Ibr. 6:19-20
Ekspresi Allah dilambangkan oleh bait‑Nya, yaitu tempat kediaman‑Nya
di bumi ini. Kehendak Allah dalam memanggil Abraham ialah agar Ia memperoleh
suatu tempat kediaman. Jadi, terpanggilnya Abraham akhirnya adalah untuk
menghasilkan dan membangun tempat kediaman Allah. Menyeberang sungai adalah
untuk membangun Bait Allah. Apa artinya membangun bait? Itu adalah ekspresi
korporat Allah. Bait Suci, tempat kediaman Allah, adalah ekspresi Allah yang
korporat di bumi ini. Bait dipenuhi dengan kemuliaan Allah (1 Raj. 8:10‑11).
Ketika Bait Suci rampung terbangun pada zaman Raja Salomo, kemuliaan Allah
memenuhi bait itu. Pada saat itu, seluruh bani Israel telah dibawa ke dalam
kemuliaan. Bait Suci yang jasmani atau lahiriah itu mewakili umat Israel,
sebab tempat kediaman Allah di bumi ini tidak mungkin berupa rumah dari batu‑batu.
Itu hanyalah sebuah lambang. Pada saat itu, umat Israellah yang menjadi tempat
kediaman Allah yang sesungguhnya. Ketika kemuliaan Allah memenuhi Bait Suci,
berarti kemuliaanNya memenuhi umat Israel, dan berarti umat Israel telah
dibawa ke dalam kemuliaan. Inilah tujuan sejati penyeberangan sungai, dan
makna menjadi orang Ibrani yang sebenarnya.
Abraham dipanggil untuk menyeberang sungai. Setelah penyeberangan
sungai kali yang pertama itu, berapa kalikah penyeberangan yang selanjutnya?
Masih ada penyeberangan Laut Merah dan penyeberangan Sungai Yordan. Pada
penyeberangan Laut Merah, bala tentara Mesir terkubur di sana (Kel. 14:28).
Pada penyeberangan Sungai Yordan, apakah yang terkubur? Diri atau ego. Sewaktu
bani Israel menyeberang Sungai Yordan, mereka mengubur 12 buah batu yang
mewakili bani Israel yang usang, Ialu dari dalam sungai itu memungut 12 batu ‑
mewakili bani Israel yang baru ‑ untuk kemudian dibawa ke dalam tanah permai (Yos.
4:8‑9). Kita semua harus keluar dari Mesir, meninggalkan bala tentara Mesir
dan kekuasaan Mesir. Terakhir, kita harus meninggalkan gaya modern dan toko
serba ada Mesir. kita juga harus keluar dari diri atau ego kita. Kita perlu
menyeberang Laut Merah dan Sungai Yordan. Kemudian barulah kita dapat
membangun Bait Allah.
Jangan mengira setelah menyeberang Laut Merah dan Sungai Yordan,
Ialu tidak ada lagi sungai‑sungai lain yang harus Anda seberangi. Tiap kali
ingin memasuki Bait Suci, Anda masih perlu menyeberang sungai yang disebut
bejana pembasuhan. Terakhir kita harus menyeberangi lautan kaca. Hari demi hari
dari saat ke saat, Anda harus menyeberang sungai, memasuki tempat maha kudus,
tempat kediaman Allah, dan memasuki kemuliaan Allah. Inilah makna dibawa ke
dalam kemuliaan. Penyeberangan semua sungai membawa kita masuk ke dalam
kemuliaan, yakni kemuliaan yang mengekspresikan Allah sendiri.
Bagi kita kemuliaan masih merupakan suatu pengharapan, karena Ia
masih belum terpancar keluar dari dalam kita. Begitu Anda menanam benih anyelir
ke dalam tanah, Anda mempunyai harapan ia akan berbunga. Walaupun belum nampak
ia berbunga, namun Anda yakin bahwa ia akan berbunga. Demikian juga, Kristus
adalah harapan mulia di dalam kita. Karena benih kemuliaan ini telah tertanam
di dalam kita, kita semua mengharapkan benih ini bertumbuh dan berbunga.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment