Pembacaan
Alkitab: Ibr. 1:10-14
Gereja sebagai rumah Allah, tempat
kediaman Allah yang hidup di bumi ini, adalah pintu gerbang surga. Di mana ada
rumah Allah, di situ ada Kristus sebagai tangga surgawi. Di manakah Kristus
berada? Ia berada di surga juga berada dalam gereja‑Nya di bumi ini. Dengan
demikian, Dia menjadi tangga dalam gereja, yang menghubungkan bumi dengan
surga, juga membawa surga ke bumi. Inilah tempat di mana kita seharusnya
berada. Sebagai anak‑anak Allah yang telah Allah selamatkan, sebagai ahli waris
bersama dan teman sekutu Kristus, selama kita hidup di bumi, kita harus hidup
dan berperilaku dalam gereja. Di sinilah kita menikmati surga yang terbuka itu.
Di sini baru ada Kristus sebagai tangga surgawi. Di sini pula baru ada para malaikat
yang melayani kita di segala bidang. Yang lebih penting lagi, di sini barulah
kita dapat mengekspresikan kemuliaan Allah.
Mari kita lihat beberapa contoh riil dari pelayanan malaikat.
Ketika Petrus ditawan dalam penjara, datanglah seorang malaikat membukakan
pintu penjara itu dan mengantarnya keluar (Kis. 12:5‑16). Petrus lalu pergi ke
rumah Maria dan mengetuk pintunya. Kemudian Rode, pelayan wanita itu
membukakan pintu dan memberi tahu orang‑orang dalam rumah itu bahwa Petrus
datang, tetapi mereka menduga itu adalah malaikat Petrus. Kita masing‑masing
setidak‑tidaknya memiliki satu malaikat. Hal ini dikuatkan oleh Matius 18:10, Ingatlah,
jangan menganggap rendah salah seorang dari anak‑anak kecil ini. Karena Aku
berkata kepadamu : Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah
Bapa‑Ku yang di surga." Kita tidak boleh menyalahi saudara‑saudara
kita, karena malaikat mereka selalu berada di hadapan Bapa. Malaikat‑malaikat
Allah juga sering naik turun di atas tangga surgawi sambil melayani orang‑orang
yang mewarisi karunia keselamatan. Kita juga dapat mengutip contoh Kornelius,
yang dikunjungi malaikat ketika ia berdoa (Kis. 10:1‑4). Mazmur 34:8 mengatakan
pula, "Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang‑orang yang takut
akan Dia, lalu meluputkan mereka." Jika Anda mengasihi Allah dan
mencari Allah, Ia akan mengutus malaikat‑malaikat berkemah di sekeliling Anda.
Sekarang marilah kita menarik kesimpulan dari pokok berita ini :
Kristus, Putra sulung Allah, dilantik sebagai ahli waris segala sesuatu. Kita,
para putra Allah, ahli waris bersama Kristus (Rm. 8:17), bukan hanya mewarisi
keselamatan, tetapi juga mewarisi segala sesuatu bersamaNya (1 Kor. 3:21‑22).
Karena itu, kita dengan Dia adalah sesama pemilik alam semesta, sedangkan. malaikat‑malaikat
hanyalah pelayan‑pelayan kita, bukan hanya lebih rendah daripada Dia, juga
lebih rendah daripada kita. Putra telah ditetapkan menjadi ahli waris. Kita
diselamatkan untuk menjadi sesama ahli waris, yang berbagian dalam warisanNya.
"Keselamatan yang sebesar itu" yang disinggung dalam 2:3 itu dapat
menyelamatkan kita sedemikian rupa sehingga membuat kita menjadi teman‑teman
sekutu‑Nya, berbagian dalam penetapan‑Nya. Demikianlah, kita berbagian dalam
apa saja yang Dia warisi. Sebagai teman‑teman sekutu Putra, kita adalah rumah
Allah, Betel yang sejati, pintu gerbang surga, tempat Putra sebagai tangga
surgawi yang menghubungkan bumi dengan langit dan yang membawa langit ke bumi.
Di atas tangga ini malaikat‑malaikat Allah naik dan turun (Kej. 28:12, 16‑19;
Yoh. 1:51) sebagai roh‑roh yang melayani kita, orang‑orang yang mewarisi keselamatan
yang begitu besar. Apa yang dibicarakan dalam kitab ini adalah seperti pintu
gerbang surga. Di sini kita menikmati Kristus sebagai yang surgawi, yang menghubungkan
kita dengan surga, dan yang membawa surga kepada kita, sehingga kita dapat
menjadi umat surgawi yang menempuh hidup surgawi di bumi dan mewarisi semua hal
yang surgawi. Bagaimana mungkin kaum beriman Ibrani berpaling dari hal ini dan
kembali kepada agama usang mereka dan memegahkan malaikat‑malaikat? Malaikat‑malaikat
itu hanyalah pelayan‑pelayan yang melayani kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment