Hitstat

18 June 2015

Ibrani - Minggu 4 Kamis



Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:11-14


Dalam berita ini kita akan meninjau Yesus dalam inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, pemuliaan, dan pengagungan. Beban saya dalam berita ini adalah menunjukkan bagaimana Ibrani 2 telah mengumpulkan kelima hal ini. Pasal atau bagian lain dalam Alkitab tidak ada yang demikian. Ada pasal yang menerangkan penyaliban Kristus, ada pula pasal yang menerangkan kebangkitan, pemuliaan, dan pengagungan Kristus. Namun tidak ada satu bagian sependek Ibrani 2 yang sekaligus menerangkan tentang inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, pemuliaan dan pengagungan‑Nya. Kelima hal besar yang telah dialami dan dicapai oleh Kristus itu, oleh Ibrani 2 disajikan secara khas, berbeda dengan cara pengungkapan pada keempat kitab Injil, Kitab Kisah Para Rasul, atau Surat‑surat Kiriman lainnya. Ibrani 1 mewahyukan Kristus dalam berbagai tahap : kekekalan yang lampau, penciptaan, inkarnasi bagi penebusan melalui penyaliban, kebangkitan yang menyalurkan hayat, pengagungan, kedatangan‑Nya yang kedua, kerajaan, dan kekekalan yang akan datang. Urutan dalam pasal ini bahkan luar biasa indahnya. Ibrani 2 juga demikian. Tak ada pasal lain lagi yang sekaligus menampilkan kelima aspek besar dari Kristus. Akan tetapi dalam Ibrani 2 butir‑butir ini telah diungkapkan secara istimewa dan cukup jelas. Jadi, perlu kiranya kita sekalian memiliki kesan yang dalam terhadap butir‑butir penting dari Kristus ini.

Surat Ibrani tidak dangkal, bahkan sangat tinggi dan dalam. Surat ini termasuk golongan paling tinggi. Surat ini tidak mengatakan bahwa Kristus datang menyelamatkan kita karena kita telah jatuh dan berdosa, melainkan dikatakan semua anak memiliki darah dan daging, sehingga kedatangan‑Nya justru untuk mengambil bagian dalam sifat manusia. Pemikiran ini lebih dalam dan lebih tinggi. Coba bayangkan, pada suatu hari, Putra Allah, Allah kita, benar‑benar menjadi sesifat dengan kita. Ia menjadi manusia yang mengambil bagian atas darah daging. 0, alangkah ajaibnya! Juruselamat kita tidak berbeda dengan kita. Allah dan Juruselamat kita benar‑benar serupa dengan kita. Saya dapat bersaksi, banyak cendekiawan di China yang telah percaya Tuhan karena konsepsi yang demikian. Mereka mula‑mula merenungkan hal ini dan menganggapnya masuk akal. Mereka nampak bahwa Allah yang datang dalam daging ini tidak menghendaki kita berbuat apa‑apa, tetapi Ia ingin bersatu dengan kita. Kedatangan‑Nya bukan sebagai Allah yang menolong kita, karena jika demikian, kita akan takut. Ia juga tidak datang sebagai malaikat yang akan merangkul kita, karena hal itu mungkin tidak dapat kita terima. Sesungguhnya, Ia datang dalam keadaan seperti manusia. Ia mengambil bagian dalam sifat manusia dan dalam darah daging manusia. Konsepsi macam ini benar‑benar telah menaklukkan kaum terpelajar itu. Mereka memuji dengan berkata, Ini baru pemikiran yang tinggi. Allah telah menjadi sesifat dengan manusia, dan mengambil bagian dalam darah daging manusia!' Inilah inkarnasi yang mengandung "filsafat" paling dalam dan paling tinggi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 8

No comments: