Pembacaan
Alkitab: Ibr. 2:11-14
Dalam berita ini kita akan meninjau Yesus dalam inkarnasi,
penyaliban, kebangkitan, pemuliaan, dan pengagungan. Beban saya dalam berita
ini adalah menunjukkan bagaimana Ibrani 2 telah mengumpulkan kelima hal ini.
Pasal atau bagian lain dalam Alkitab tidak ada yang demikian. Ada pasal yang
menerangkan penyaliban Kristus, ada pula pasal yang menerangkan kebangkitan,
pemuliaan, dan pengagungan Kristus. Namun tidak ada satu bagian sependek Ibrani
2 yang sekaligus menerangkan tentang inkarnasi, penyaliban, kebangkitan,
pemuliaan dan pengagungan‑Nya. Kelima hal besar yang telah dialami dan dicapai
oleh Kristus itu, oleh Ibrani 2 disajikan secara khas, berbeda dengan cara pengungkapan
pada keempat kitab Injil, Kitab Kisah Para Rasul, atau Surat‑surat Kiriman
lainnya. Ibrani 1 mewahyukan Kristus dalam berbagai tahap : kekekalan yang
lampau, penciptaan, inkarnasi bagi penebusan melalui penyaliban, kebangkitan
yang menyalurkan hayat, pengagungan, kedatangan‑Nya yang kedua, kerajaan, dan
kekekalan yang akan datang. Urutan dalam pasal ini bahkan luar biasa indahnya.
Ibrani 2 juga demikian. Tak ada pasal lain lagi yang sekaligus menampilkan
kelima aspek besar dari Kristus. Akan tetapi dalam Ibrani 2 butir‑butir ini
telah diungkapkan secara istimewa dan cukup jelas. Jadi, perlu kiranya kita
sekalian memiliki kesan yang dalam terhadap butir‑butir penting dari Kristus
ini.
Surat Ibrani tidak dangkal, bahkan sangat tinggi dan dalam. Surat
ini termasuk golongan paling tinggi. Surat ini tidak mengatakan bahwa Kristus
datang menyelamatkan kita karena kita telah jatuh dan berdosa, melainkan
dikatakan semua anak memiliki darah dan daging, sehingga kedatangan‑Nya justru
untuk mengambil bagian dalam sifat manusia. Pemikiran ini lebih dalam dan lebih
tinggi. Coba bayangkan, pada suatu hari, Putra Allah, Allah kita, benar‑benar
menjadi sesifat dengan kita. Ia menjadi manusia yang mengambil bagian atas
darah daging. 0, alangkah ajaibnya! Juruselamat kita tidak berbeda dengan kita.
Allah dan Juruselamat kita benar‑benar serupa dengan kita. Saya dapat bersaksi,
banyak cendekiawan di China yang telah percaya Tuhan karena konsepsi yang
demikian. Mereka mula‑mula merenungkan hal ini dan menganggapnya masuk akal.
Mereka nampak bahwa Allah yang datang dalam daging ini tidak menghendaki kita
berbuat apa‑apa, tetapi Ia ingin bersatu dengan kita. Kedatangan‑Nya bukan sebagai
Allah yang menolong kita, karena jika demikian, kita akan takut. Ia juga tidak
datang sebagai malaikat yang akan merangkul kita, karena hal itu mungkin tidak
dapat kita terima. Sesungguhnya, Ia datang dalam keadaan seperti manusia. Ia
mengambil bagian dalam sifat manusia dan dalam darah daging manusia. Konsepsi
macam ini benar‑benar telah menaklukkan kaum terpelajar itu. Mereka memuji
dengan berkata, Ini baru pemikiran yang tinggi. Allah telah menjadi sesifat
dengan manusia, dan mengambil bagian dalam darah daging manusia!' Inilah
inkarnasi yang mengandung "filsafat" paling dalam dan paling tinggi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment