Pembacaan
Alkitab: Ibr. 1:2-3, 10
Surat Ibrani ini adalah kitab yang menelaah firman Allah. Pasal
11:3 menerangkan kepada kita, "Alam semesta telah dijadikan oleh firman
Allah," sedang pasal 1:3 mengatakan bahwa segala yang ada ditopang,
ditunjang, dan digerakkan oleh firman‑Nya yang penuh kekuasaan. Firman Allah
sungguh bermakna. Putra bukan hanya Pencipta bahkan sebagai Penopang,
Penunjang, dan Penggerak. Ia mencipta serta menopang, menunjang, dan
menggerakkan alam semesta melalui firman‑Nya.
Di masa lampau, Ia adalah Pencipta; di masa kini, Ia adalah
Penopang, Penunjang, dan Penggerak; dan di masa akan datang, Ia adalah Pewaris
segala sesuatu (1:2). Matahari, bumi, tata surya, bintang‑bintang, bima sakti,
semua adalah milik‑Nya, dan bagi‑Nya. Ia akan mewarisi segala sesuatu. Jadi,
dalam penciptaan Allah Dialah Pencipta, Penopang, Penunjang dan Penggerak. "Sebab
segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia." (Rm.
11: 36).
Dalam penebusan Allah juga terdapat tiga masa : pertama yaitu
Tuhan telah menyucikan dosa‑dosa kita di masa lampau (1:3). Ia tidak hanya
menebus kita, bahkan menyucikan kita dari segala dosa kita. Penebusan berarti
menutupi, tetapi penyucian berarti segala dosa kita dibersihkan. Dalam lambang
Perjanjian Lama pendamaian hanya dapat menutupi dosa‑dosa (Mzm. 32:1), tidak
dapat menghapus dosa‑dosa. Karena itu para imam‑iman pendamai setiap hari
berdiri, mempersembahkan kurban yang sama, dan tidak pernah dapat duduk (Ibr.
10:11). Tetapi Putra Allah telah menghapus dosa (Yoh. 1:29) dan merampungkan
penyucian dosa‑dosa satu kali untuk selama‑lamanya. Maka, Dia duduk untuk
selama‑lamanya (10:10, 12). Dalam pandangan Allah, dosa telah berlalu. Dalam
pandangan Allah, dosa telah terhapus bersih dari alam semesta ini. Dosa tidak
seharusnya ada di dalam Anda, di dalam gereja, atau di rumah Anda. Dosa telah
terhapus hingga bersih, dan penyucian dosa telah dirampunglian oleh‑Nya.
Pekerjaan penyucian dosa telah dirampungkan oleh Putra Allah di masa lampau.
Surat Ibrani menekankan satu fakta bahwa Kristus telah
merampungkan setiap perkara bagi Allah maupun manusia, tanpa menyisakan apa pun
untuk kita lakukan. Dia duduk di sebelah kanan Allah berarti pekerjaan‑Nya
telah selesai dan Ia kini sedang mengaso sambil menantikan satu hal, yaitu
Allah akan membuat musuh‑Nya menjadi tumpuan kaki‑Nya. Ia duduk di surga sambil
menunggu memperoleh tumpuan kaki, agar sesudah itu Ia boleh mengaso dengan
sempurna.
Dalam Perjanjian Lama, Allah berbicara dengan perantaraan nabi‑nabi,
yaitu melalui orang‑orang yang didorong oleh Roh‑Nya (2 Ptr. 1:21). Dalam
Perjanjian Baru, Ia berbicara di dalam Putra, di dalam persona Putra. Putra
adalah diri Allah sendiri (1:8), Allah yang diekspresikan. Allah Bapa itu tersembunyi,
Allah Putra itu terekspresi. Tidak seorang pun pernah melihat Allah, hanya
Putra, sebagai Firman Allah (Yoh. 1:1; Why. 19:13) dan pembicaraan Allah, telah
menyatakan Allah dengan suatu ekspresi, penjelasan, dan definisi yang penuh
tentang Dia (Yoh. 1:18).
Putra adalah inti dan fokus dari Surat Ibrani ini. Dalam ke‑Allahan,
Dia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar substansi Allah. Dalam penciptaan
Dia adalah (1) sarana penciptaan alam semesta (ayat 2); (2) kekuatan yang
menopang, menunjang, dan menggerakkan segala yang ada (ayat 3); (3) ahli waris
yang telah ditetapkan untuk mewarisi segala sesuatu. Dalam penebusan Dia telah
merampungkan penyucian dosa‑dosa, dan sekarang sedang duduk di sebelah kanan
Allah di surga (ayat 3).
Surat Ibrani mewahyukan kepada kita perbedaan Perjanjian Lama
dengan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama milik huruf‑huruf formalitas hukum
Taurat, milik manusia, bumiah, sementara, berdasarkan yang kelihatan; hasilnya
timbullah suatu agama yang disebut Yudaisme. Perjanjian Baru milik hayat,
rohani, surgawi, permanen, berdasarkan iman, difokuskan pada satu persona yang
adalah Putra Allah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment