Pembacaan
Alkitab: Ibr. 12:1
Anda
berjalan di atas jalan atau berlari dalam perlombaan? Kalau kita berjalan di
atas jalan, pada suatu hari kita akan menyimpang keluar dari jalan. Kalau kita
berjalan perlahan‑lahan, kita akan diselewengkan oleh jalan yang lain. Tetapi
jika kita berlari dalam perlombaan, tentu kita tidak ada waktu menoleh ke kiri
atau ke kanan, melainkan hanya menatapkan mata pada sasaran, kita tidak akan
diselewengkan. Paulus mempunyai pendorong yang hebat sekali untuk berlomba‑lomba
dalam perlombaan dengan sekuat tenaga, ia tidak lagi mempunyai waktu untuk
melihat keadaan sekitarnya atau memikirkan urusan lain. Meskipun Paulus mungkin
tidak pernah bimbang, tetapi sebagai model kaum beriman Ibrani, ia pasti pernah
memikirkan latar belakangnya. Saya percaya, setelah ia rebah oleh Tuhan di
jalan menuju Damsyik, ia terkenang akan hidupnya dalam agama Yahudi. Boleh jadi
ia berkata, "Aku memiliki begitu banyak barang yang baik. Apakah Bait
Allah itu salah? Apakah imamat itu keliru? Bukankah semua itu ditetapkan oleh
Allah sendiri?" Jika Paulus tidak pernah memikirkan latar belakang
agamanya, mustahillah ia dapat menulis Galatia 1, Filipi 3, dan seluruh Surat
Ibrani sedemikian jelasnya. Andaikata ia bukan seorang model kaum beriman
Ibrani, yang mengalami semua hal tersebut, ia tidak mungkin dapat membantu
orang Kristen Ibrani yang bimbang itu. Akan tetapi, karena ia pernah mengalami
keadaan yang serupa dan menderita sakit yang sama, maka ia telah menjadi
seorang pasien yang berpengalaman. Peribahasa mengatakan bahwa seorang pasien
yang berpengalaman bisa menjadi seorang dokter yang baik. Paulus benar‑benar
telah menjadi seorang dokter yang baik, yang dapat menyembuhkan orang-orang
yang terancam bahaya menjadi pincang. Ia sendiri pernah berada dalam bahaya
yang sama, tetapi Ia telah beroleh kesembuhan. Karena itu, akhirnya ia tahu
bagaimana menyembuhkan orang Kristen Ibrani yang bimbang dan dapat memberi
mereka obat yang tepat. Dalam. Surat Ibrani, Paulus telah memberikan obat‑obat
mujarab kepada mereka yang pincang, agar mereka boleh dibawa kembali dan dapat
menempuh perlombaan itu.
Kehendak
Allah ialah menaruh kita ke dalam Kristus dan menggarapkan Kristus ke dalam
diri kita, membuat Kristus menjadi standar kita dan membuat kita menjadi
reproduksi standar tersebut. Hasilnya ialah kita disempurnakan dan dimuliakan.
Ketika Surat Ibrani ditulis, banyak orang beriman Ibrani sedang mengenangkan
latar belakang mereka dan berjalan perlahan‑lahan di jalan ini atau bahkan
berhenti. Mereka berada dalam bahaya diselewengkan oleh Bait Allah, imamat, dan
kurban‑kurban persembahan. Mereka berada dalam bahaya berhenti, atau mundur ke
belakang kembali lagi ke agama Yahudi tanpa maju ke tempat maha kudus. Ini
berarti mereka sedang dalam bahaya menyimpang dari sasaran Allah menuju sesuatu
yang diperalat musuh untuk menyelewengkan umat Allah dari jalan‑Nya. Karena
itu, setelah penulis memakai sebelas pasal. menerangkan dengan jelas tentang
jalan itu kepada kaum beriman Ibrani, ia seolah‑olah berkata lagi,
"Berlarilah dalam perlombaan ini! Jangan berdiri mematung, jangan menoleh
ke belakang, jangan melihat ke kanan atau ke kiri! Bahkan jangan berjalan,
berlarilah!" Kita harus berlari dalam perlombaan ini. Jangan membuang‑buang
waktu lagi untuk memandang keadaan sekitar kita, berdiri mematung, atau
berjalan perlahan‑lahan. Kita harus berlari.
Dikatakan
dalam Ibrani 12:1, "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan
yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa
yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita." Para pelari perlombaan menanggalkan segala hal
berat yang tidak perlu, segala beban yang merintangi, sehingga tak ada yang
dapat merintangi mereka untuk memenangkan perlombaan itu.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment