Pembacaan
Alkitab: Ibr. 12:2-4
Beban
berat dan dosa yang merintangi akan menghalangi dan membatasi kaum beriman
Ibrani sehingga mereka tidak dapat berlari pada perlombaan surgawi dalam
perjanjian yang baru, mengikuti Yesus, yang telah ditolak oleh Yudaisme. Bagi
kaum beriman Ibrani yang bimbang, pikiran mereka yang ingin berbalik kembali ke
agama Yahudi adalah dosa yang merintangi mereka. Dosa yang tercantum dalam ayat
1 adalah dosa, yang khusus dan unik, sebab Paulus memberinya kata sandang
tertentu ‑ "dosa itu" (Tl.). Dosa unik yang merintangi orang adalah
dosa yang disengaja, seperti mengabaikan pertemuan ibadah dengan kaum saleh,
mengabaikan jalan perjanjian yang baru, dan kembali ke dalam agama Yahudi.
Dalam
ayat 2 Paulus menyuruh kaum beriman Ibrani "melakukannya dengan mata
yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan." Pelari dalam lomba lari,
misalnya pelari 100 m, harus memandang sasarannya saja, lain tidak. Kaum
beriman Ibrani harus berpaling dari segala hal dalam lingkungan mereka, dari
agama lama mereka, Yudaisme dan penganiayaannya, serta dari segala hal bumiah,
sehingga mereka dapat memandang Yesus, yang sekarang duduk di sebelah kanan
takhta Allah di surga.
Mulai
dari 1:3, kitab ini terus‑menerus mengarahkan kita kepada Kristus yang telah
duduk di surga. Paulus secara khusus menunjukkan Kristus yang telah duduk di
surga dan yang memiliki begitu banyak aspek, sehingga Dia dapat memelihara kita
dalam segala hal. Kristus yang surgawi ini berlawanan dengan agama duniawi dan
segala hal bumiah. Untuk menikmati Kristus yang surgawi, kita perlu berpaling
dari segala hal yang berada di bumi kepada Dia, yang telah duduk di sebelah
kanan takhta Allah. Melalui kematian dan kebangkitan‑Nya, Dia telah
merampungkan segala sesuatu yang diperlukan oleh Allah dan manusia. Sekarang di
dalam kenaikan‑Nya, Dia sedang duduk di surga, di dalam status Putra Allah
(1:5) dan Anak Manusia. (2:6), juga di dalam status Allah (1:8) dan manusia
(2:6), menjadi ahli waris segala sesuatu (1:2), yang diurapi Allah (1:9),
Pemimpin keselamatan kita (2:10), Sang Pengudus (2:11), Penolong yang konstan
(2:16), Penolong pada waktunya (4:16), Rasul Allah (3:1), Imam Besar (2:17;
4:14; 7:26), Pelayan kemah yang sejati (8:2) dengan ministri yang jauh lebih
agung (8:6), jaminan dan Pengantara dari perjanjian yang lebih baik (7:22; 8:6,
12:24), Pelaksana perjanjian yang baru (9:16‑17), Perintis (6:20), Pemulai dan
Penyempurna iman (12:2), dan Gembala Agung segala domba (13:20). Jika kita
menengadah kepada Dia yang demikian ajaib dan almuhit, Dia akan menyuplaikan
surga, hayat, dan kekuatan kepada kita, mentransfusi dan menginfus kita dengan
segala apa adanya Dia, sehingga kita mampu berlari dalam perlombaan surgawi dan
menempuh kehidupan surgawi di bumi. Dengan cara ini Dia akan membawa kita
menempuh jalan seumur hidup ini dan memimpin kita masuk ke dalam kemuliaan
(2:10).
Yesus
yang ajaib ini, telah duduk di takhta di surga dan telah "dimahkotai
dengan kemuliaan dan hormat" (2:9). Dia adalah daya tarik terbesar
dalam alam semesta, seperti sebuah magnit yang sangat besar, menarik semua
pencari-Nya kepada‑Nya. Karena ditarik oleh keelokan‑Nya yang mempesona, maka
kita berpaling dari segala hal lain di luar Dia. Tanpa obyek yang sedemikian
mempesona, bagaimana kita dapat berpaling dari begitu banyak hal yang
menyesatkan di bumi ini?
Karena
latar belakang Paulus persis dengan kaum beriman Ibrani, maka ia layak menjadi
seorang teladan bagi semua peserta perlombaan. Galatia 2:2 dan I Korintus 9:26‑27
memperlihatkan bagaimana Paulus mengawali perlombaannya. Filipi 3:5‑8, 12‑14
memperlihatkan bagaimana Paulus terus‑menerus berlari dalam perlombaannya.
Dalam Filipi 3 kita nampak Paulus sebagai satu model kaum beriman Ibrani, ia
berlari terus ke depan, meninggalkan agama Yahudi yang usang. Dalam 2 Timotius
4:7‑8, yang ditulisnya tidak lama menjelang mati martirnya, ia memberi tahu
kita bahwa Ia telah menyelesaikan perlombaan itu.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment