Pembacaan
Alkitab: Ibr. 12:1
Dalam
berita ini kita akan melihat masalah perlombaan orang Kristen. Seumur hidup
orang Kristen adalah suatu perlombaan. Semua orang Kristen yang telah
diselamatkan harus berlari dalam perlombaan ini untuk mendapatkan pahala (1
Kor. 9:24). Pahala ini bukan keselamatan dalam pengertian yang umum (Ef. 2:8; 1
Kor. 3:15), melainkan suatu pahala dalam pengertian yang khusus (Ibr. 10:35; 1
Kor. 3:14). Rasul Paulus telah berlari dan mendapatkan pahala itu (1 Kor. 9:26‑27;
Flp. 3:13‑14; 2 Tim‑4:7‑8). Boleh dikatakan ia adalah satu‑satunya orang yang
mengibaratkan hidup orang Kristen seperti perlombaan. Dalam Surat Ibrani, ia
menyuruh kaum beriman Ibrani berlari dalam perlombaan ini, katanya, "Berlomba
(berlari) dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita"
(Ibr. 12: 1).
Perlombaan
adalah suatu jalan, perjalanan. Karena Kristus adalah jalan (Yoh. 14:6), maka
Ia juga perlombaan. Jadi, perlombaan yang kita tempuh adalah Kristus. Jalan kita
adalah perlombaan kita. Ini bukan dua hal, yang satu jalan, yang satu lagi
perlombaan. Tidak, jalan yang kita tempuh adalah perlombaan.
Dalam
alam semesta Allah telah menyediakan satu jalan yang unik untuk kita tempuh.
Jalan ini tanpa awal pun tanpa akhir, tidak berkesudahan, dari kekekalan sampai
kekekalan. Mulai dari Kejadian 1 hingga Wahyu 22 hanya ada satu jalan, yaitu
Kristus. Sebelum Kristus dinyatakan, Allah telah memakai banyak lambang untuk
menunjukkan bahwa Kristus adalah jalan Allah; antara lain yang paling menonjol
ialah Kemah Pertemuan. Seperti telah kita lihat, Kemah Pertemuan mempunyai tiga
bagian: pelataran luar, tempat kudus, dan tempat maha kudus. Dalam ketiga
bagian itu terdapat satu jalan, dimulai dari mezbah, melewati bejana
pembasuhan, meja roti sajian, kaki pelita, mezbah pembakaran ukupan, Ialu
membawa kita masuk ke dalam tabut perjanjian, tempat hukum hayat berada. Jalan
dalam Kemah Pertemuan adalah sebuah gambaran dari Kristus adalah jalan kita
yang unik.
Kejadian
1 dan 2 mewahyukan bahwa kehendak Allah ialah agar manusia yang diciptakan
menurut gambar‑Nya itu dapat berjalan di jalan‑Nya. Menurut 2 Korintus 4:4 dan
Kolose 1:15, gambar Allah ialah Kristus. Jadi, manusia diciptakan menurut
gambar Allah berarti menurut Kristus; manusia diciptakan menurut Kristus supaya
manusia berjalan di jalan Allah, yaitu Kristus. Dalam Kejadian 2 manusia
ditempatkan di depan pohon hayat, yang menandakan Kristus adalah hayat kita.
Karena itu, manusia tidak hanya diciptakan menurut Kristus, tetapi juga
ditetapkan untuk menerima Kristus sebagai hayatnya. Jika manusia berbuat
demikian, ia segera berjalan di jalan Allah. Akan tetapi, setelah manusia
diciptakan, sebelum berjalan di jalan Allah yang unik ini, Iblis telah datang
menyelewengkan manusia dari jalan Allah, sehingga manusia berpaling kepada hal‑hal
yang di luar Kristus. Namun, karena belas kasihan Allah, Dia datang mendirikan
satu jalan penebusan, agar manusia yang telah diselewengkan dapat dikembalikan
ke jalan Allah. Habel mengikuti jalan ini, tetapi Kain tidak. Habel telah
dikembalikan ke jalan Allah, namun Kain tertipu oleh Iblis lebih lanjut,
sehingga ia tidak pernah kembali ke jalan Allah yang semula. Di kemudian hari,
Allah menyuruh bani Israel mendirikan Kemah Pertemuan. Pada Kemah Pertemuan
terdapat sebuah jalan yang jelas, yang memungkinkan orang dosa memasuki
realitas apa adanya Allah. Ketika orang Israel dipanggil oleh Allah, mereka
asalnya sebagai orang dosa yang yang menyeleweng meninggalkan jalan Allah.
Tetapi Allah menunjukkan Kemah Pertemuan kepada mereka, yang di dalamnya ada
sebuah jalan yang dimulai dari mezbah di pelataran luar kepada titik terakhir
di tempat maha kudus, yaitu kenikmatan atas unsur Allah, hukum hayat. Setiap
hal di jalan ini menunjukkan aspek‑aspek Kristus. Jadi, bagi manusia jalan
untuk mencapai Allah tidak lain ialah Kristus sendiri.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment