Hitstat

27 November 2015

Ibrani - Minggu 27 Jumat



Pembacaan Alkitab: Mat. 25:21, 23


Kerajaan dalam realitasnya, atau realitas kerajaan, adalah suatu pelatihan dan pendisiplinan (ganjaran, hajaran) bagi kita (Mat. 5:3, 10, 20; 7:21) di dalam gereja hari ini. Misalkan, Anda membeli satu hamburger di sebuah kios, dan kasirnya mengembalikan uang lebih banyak dari yang semestinya Anda terima. Kalau Anda terlatih dan menerima pengaturan kerajaan, Anda pasti segera mengembalikan kelebihan uang itu kepadanya. Itulah pengalaman penguasaan realitas kerajaan, dan itu merupakan pelatihan, sekaligus sebagai pendisiplinan.

Kerajaan dalam manifestasinya, atau manifestasi kerajaan akan menjadi pahala dan kenikmatan bagi kita (Mat. 16:27; 25:21, 23) dalam Kerajaan Seribu Tahun pada zaman yang akan datang. Jika kita menerima pelatihan Roh itu dan pendisiplinan Allah di dalam realitas kerajaan hari ini, kita pasti menerima pahala dan kenikmatan. Kalau kita membaca Matius 16:27 berikut konteksnya, kita nampak bahwa pada kedatangan‑Nya Tuhan akan memberi upah kepada setiap orang sesuai dengan pekerjaannya, hal ini berkaitan dengan manifestasi kerajaan.

Jika kita menerima pelatihan Roh itu dan pendisiplinan Allah di dalam realitas kerajaan hari ini, kita pasti menerima pahala Tuhan dan masuk ke dalam kenikmatan perhentian hari Sabat yang akan datang (4:9) di dalam manifestasi kerajaan dalam zaman yang akan datang; kalau tidak, kita akan kehilangan kerajaan yang akan datang, tidak akan mendapat pahala manifestasi kerajaan pada waktu Tuhan datang kembali, tidak mempunyai hak untuk masuk ke dalam kemuliaan kerajaan guna berbagian dalam pemerintahan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun, dan akan kehilangan hak kesulungan kita sehingga kita tidak dapat mewarisi bumi dalam zaman yang akan datang, tidak dapat menjadi imam‑imam rajani yang melayani Allah dan Kristus dalam penyataan kemuliaan‑Nya, dan lebih lagi tidak dapat menjadi raja bersama Kristus, berkuasa atas seluruh bangsa dengan otoritas ilahi‑Nya (Why. 20:4, 6).

Kehilangan kerajaan yang akan datang, kehilangan hak kesulungan ini tidaklah berarti akan binasa, melainkan hanya akan kehilangan pahala, bukan kehilangan keselamatan. Meskipun kita. mungkin kehilangan pahala, tetapi tidak mungkin kehilangan keselamatan (1 Kor. 3:14‑15). Keselamatan kita teguh sampai selama‑lamanya. Namun dapat tidaknya menerima pahala dan hak sulung dalam manifestasi kerajaan mutlak tergantung pada pelatihan pada hari ini.

Kehilangan kerajaan yang akan datang, kehilangan hak kesulungan, tidaklah berarti bahwa akan binasa, melainkan hanya akan kehilangan pahala, bukan kehilangan keselamatan. Kita akan menderita kerugian, tetapi tetap akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api (1 Kor. 3:14‑15). Ini adalah konsepsi yang mendasari kelima peringatan yang diberikan kitab ini dan yang terlihat di mana‑mana (2:3; 4:1‑11; 6:8; 10:27; 29‑31; 12:25). Semua butir negatif dari peringatan‑peringatan ini berhubungan dengan kehilangan pahala dalam kerajaan yang akan datang dan menderita hukuman Allah; sedangkan semua butir positifnya berhubungan dengan pahala dan kenikmatan kerajaan. Ketujuh surat rasuli dalam Wahyu 2 dan 3 juga diakhiri dengan konsepsi yang sama ‑ mendapatkan atau kehilangan pahala kerajaan. Keselamatan Allah itu kekal; sekali kita memperolehnya, kita tidak akan pernah kehilangannya lagi (Yoh. 10:28‑29). Tetapi kita mungkin menderita kehilangan pahala kerajaan, walaupun kita masih tetap akan diselamatkan (1 Kor. 3:8, 14‑15). Semua peringatan dalam kitab ini tidak mengacu kepada kehilangan keselamatan kekal, melainkan mengacu kepada kehilangan pahala kerajaan. Kaum beriman Ibrani telah menerima kerajaan, tetapi mereka mempunyai resiko kehilangan pahala dalam manifestasi kerajaan jika mereka mundur dari anugerah Allah, dari jalan perjanjian Allah yang baru. Inilah perhatian yang utama dari penulis dalam memperingatkan kaum beriman Ibrani yang undur dan tidak maju.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 54

No comments: