Hitstat

04 March 2017

Wahyu - Minggu 4 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 1:10
Doa baca: Why. 1:10
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala.


Allah Tritunggal menjelma dan diekspresikan dalam Kristus (Yoh. 1:1, 14; 1 Tim. 3:16; Kol. 2:9); Kristus dikenal dan dialami sebagai Roh itu (Yoh. 14:16-18; 1 Kor. 15:45; 2 Kor. 3:17; Rm. 8:9; Flp. 1:19). Roh itu adalah unsur penyusun gereja yang adalah Tubuh Kristus, kepenuhan-Nya (Ef. 1:22-23; 1 Kor. 12:12). Sekarang Tubuh Kristus diekspresikan di dalam semua gereja lokal, karena gereja-gereja lokal adalah ekspresi dari gereja universal (1:11-12). Gereja-gereja lokal adalah ekspresi Tubuh itu, Tubuh adalah realisasi Kristus sebagai Roh pemberi-hayat, dan Kristus adalah perwujudan Allah. Jadi, dalam gereja-gereja lokal kita memiliki Allah, Kristus, Roh itu, dan gereja. Inilah sebabnya gereja-gereja lokal demikian kaya.

Wahyu Allah diawali dengan diri Allah dan dilanjutkan dengan Kristus dan Roh itu, terus mencapai tujuannya dalam gereja lokal. Tanpa gereja lokal, kita tidak mempunyai tujuan atas wahyu ilahi ini. Jelaslah, kekurangan orang-orang Yahudi, kebanyakan orang Kristen, dan bahkan kebanyakan orang yang disebut para rohaniwan ternyata di sini. Orang-orang Yahudi memiliki Allah, kebanyakan orang Kristen memiliki Allah dan Kristus, dan orang-orang Kristen yang lebih maju juga memiliki Roh itu, tetapi sangat sedikit orang Kristen yang memiliki hidup gereja yang normal dalam gereja lokal. Hari ini, dalam gereja lokal, kita memiliki Allah, Kristus, Roh itu, dan gereja.

Untuk melihat wahyu Allah dan mengenal ekspresi-Nya, kita perlu tersisih bagi Allah. Rasul Yohanes sepenuhnya tersisih bagi Allah di Pulau Patmos (1:9). Ia juga dibawa kepada pintu yang terbuka di surga (4:1) dan ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi (21:10), dan dengan demikian melihat wahyu Allah dan mengenal ekspresi Allah. Hari ini, banyak orang Kristen yang membicarakan gereja tetapi tidak nampak gereja-gereja lokal, terutama karena mereka tidak tersisih bagi Allah.

Kitab Wahyu bukan hanya menekankan Roh Allah sebagai Roh yang diperkuat tujuh kali lipat untuk pergerakan Allah yang diperkuat, juga menekankan roh manusia, sebagai organ untuk mengerti serta menanggapi pergerakan Allah. Hanya roh (kita) yang bisa memberi tanggapan kepada Roh (Allah). Kitab Wahyu tersusun dari empat visi utama: (1) visi tentang gereja-gereja (pasal 1--3); (2) visi tentang nasib dunia (pasal 4--16); (3) visi tentang Babel besar (pasal 17--20); dan visi tentang Yerusalem Baru (pasal 21--22). Yohanes melihat keempat visi tersebut dalam roh (1:10; 4:2; 17:3; 21:10), maksudnya dia menerima wahyu tentang rahasia Kristus dalam rohnya, sesuai dengan yang dikatakan dalam Efesus 3:5 ("di dalam Roh" seharusnya "di dalam roh"). Jika kita ingin melihat visi dalam kitab ini, kita juga harus di dalam roh. Hal ini bukan hanya soal pemahaman dengan otak dalam pikiran kita, melainkan realisasi rohani dalam roh kita. Dalam visi pertama kitab ini, visi tentang gereja-gereja, baik Kristus maupun para utusan gereja-gereja disingkapkan bersama gereja-gereja seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sangat khusus. Untuk itu kaum beriman memerlukan suatu visi yang khusus dalam roh mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 7

No comments: